30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 42342

Ganjar: Kepala Daerah Harus ‘Melek’ Twiiter

Semarang, Aktual.co — Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta Wali Kota/ Bupati ‘melek’ akun sosial twitter. Hal itu dilakukan untuk merespon dan memberikan jawaban masalah rakyat dalam upaya reformasi birokrasi.

“Saya minta kepala daerah agar punya akun twitter. Itu sebagai komunikasi masyarakat kepada pimpinan secara cepat dan tidak susah menunggu harus ketemu,” kata dia di tulis Aktual.co, Sabtu (25/10).

Dihadapan 35 Kepala Daerah atau yang diwakili dalam pelantikan Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sri Puryono di gedung Gradika Komplek Gubernuran Semarang, dia mengungkapkan kelebihan memakai akun twiiter setiap kali menjawab aduan masyarakat.

“Luar biasa akun twitter dalam menjawab pengaduan masyarakat. Pokoknya Wali Kota/ Bupati jangan kalah menjawab aduan setiap kali pengikut langsung cc @ganjarpranowo,” ujar dia.

Ia mengatakan akun media twiiter menjadi salah informasi cepat. Diharapkan, setiap kepala daerah harus memiliki akun itu.

Saat ini, pengikut akun resmi twitter @ganjarpranowo mencapai 261 ribu. Setiap kali pengikut mengkulwit aduan lewat medsos langsung direspon oleh dirinya. Tak lain beberapa permasalahan pungli yang dilakukan oleh oknum pegawai di Samsat.

“Kami minta setiap Samsat pajak kendaraan harus punya medsos sebagai komunikasi kepada wajib pajak. Jangan sampai aduan itu lebih dulu saya terima,” terangnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Jokowi Tarik Ulur Kabinet, Ekonom: Pasar Gusar

Jakarta, Aktual.co — Ekonom makro dari Universitas Widya Mandira Kupang Dr Thomas Ola Langoday mengatakan reaksi pasar saat ini masih normal bahkan terkesan stagnan menunggu pengumuman kabinet Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla

“Padahal, jika tarik-menarik politik berlarut-larut seperti pengumuman kabinet ini, pasar pasti gusar dan nampak pertama melalui gejolak nilai tukar. Tetapi sampai sekarang masih tetap stagnan,” katanya di Kupang, Sabtu (25/10).

Ia mengatakan dalam hukum ekonomi apabila tarik-menarik kepentingan terus berlarut tanpa ada kepastian, maka para pelaku pasar akan gusar dan dengan demikian tingkat kestabilan akan goyah dan terjadi gejolak yang berdampak pada investor yang mundur atau enggan menanamkan modalnya di Tanah Air.

Namun menurut Dekan Fakultas Ekonomi Unwira Kupang itu, pada momentum pengumuman kabinet Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang terus tertunda kondisi perekonomian masih normal dan aman tanpa gejolak berarti.

Kecuali itu katanya sejumlah investor masih menunggu dan melihat kapan kabinet Presiden Joko Widodo diumumkan. Dengan adanya ‘delay’ (penundaan) seperti ini, tanpa kejelasan dan kepastian waktu, bisa saja menimbulkan tanda tanya di pasar.

Jadi harus dipahami bahwa penundaan pengumuman kabinet juga menjadi salah satu sentimen melemahnya nilai tukar rupiah, namun fakta yang terjadi hingga Sabtu, pagi, kondisi tetap normal.

Secara global, berdasarkan hasil analisis Tim Evans dari Citi Futures, harga minyak mentah turun pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena kekhawatiran permintaan global dan pertanyaan tentang laporan pengurangan produksi Arab Saudi yangmendorong kenaikan harga pada Kamis.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember, turun 1,08 dolar AS menjadi 81,01 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Desember, turun 70 sen menjadi menetap di 86,13 dolar AS per barel di perdagangan London.

Harga minyak memulai kembali penurunannya setelah meningkat tajam pada Kamis didorong laporan bahwa anggota utama OPEC Arab Saudi memotong pasokannya ke pasar internasional pada September.

“Pasar minyak global telah kembali miring ke sisi negatifnya, menegaskan kembali sentimen ‘bearish’ yang dominan, karena laporan penurunan pasokan Arab Saudi ke pasar diabaikan akibat lebih lemahnya permintaan daripada upaya konstruktif untuk mengubah pasar lebih tinggi,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Singit, Penyusunan Kabinet Jokowi Banyak Kepentingan

Jakarta, Aktual.co — Politisi Partai Golkar Mukhamad Misbakhun mengatakan aroma kepentingan dalam penyusunan kabinet pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla sangat kental. Banyak pihak yang disinyalir memasukkan calonnya agar diakomodir Presiden Jokowi. 
Misbakhun menyebut aroma kepentingan ini dengan munculnya beberapa nama dalam proses penyusunan. Diibaratkan dia seperti Jelangkung, karena muncul nama kemudian hilang dan muncul nama lain lagi.
“Mendekati deadline penyusunan kabinet ini (Jokowi-JK) sudah banyak sekali kepentingan, atau sering disebut sudah banyak jelangkung-nya, banyak singitnya,” kata Misbakhun dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (25/10). 
Terlepas singitnya proses penyusunan kabinet, mantan politisi PKS yang menyeberang ke Golkar ini memuji Jokowi. Khususnya pelibatkan Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam proses penelusuran rekam jejak calon. 
“Menurut sikap kehati-hatian ini cukup cerdas dan cerdik yang mempunyai nilai strategi,” jelas Misbakhun. 

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Calon Menteri Neolib Bisa Ditelusuri Rekam-Jejaknya

Jakarta, Aktual.co — Jakarta, Aktual.co – Ketua Umum Jaringan Kemandirian Nasional, Antonius Iwan Dwi Laksono, mengatakan semangat Trisakti pada pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla merupakan harapan baru bagi rakyat Indonesia. Sebab selama ini belum ada perubahan yang signifikan dibawah pemerintahan sebelumnya. 
Semangat ini harus dijaga oleh Jokowi-JK, terutama dalam proses penyusunan kabinet yang rencananya akan diumumkan dalam satu-dua hari ke depan. 
“Bersih dari korupsi merupakan hal pertama harapan dari rakyat Indonesia, ini bisa menyelamatkan triliunan uang rakyat sehingga pembangunan bisa benar-benar untuk kepentingan rakyat,” ucap Iwan dalam diskusi ‘Menagih Janji Semangat Trisakti dalam Kabinet Jokowi-JK’ di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (25/10).
Menurutnya, komitmen yang sejalan dengan semangat Trisakti adalah penegakan tindak pidana korupsi dengan menuntaskan sejumlah kasus yang belum terselesaikan oleh komisi pemberantasan korupsi (KPK).
“Komitmen ini dimulai dengan menuntaskan kasus-kasus besar seperti Century yang melibatkan tokoh besar yakni Boediono, Sri Mulyani. Maupun, kasus BLBI yang melibatkan Setya Novanto, dan Rini Soemarno,” kata Iwan. 
Untuk kemandirian dibidang ekonomi, lanjutnya, Presiden diminta berlaku tegas terhadap intervensi dan kepentingan asing lainnya yang berusaha masuk dalam kabinetnya. Bagaimanapun, semangat Trisakti adalah kedaulatan sepenuhnya ditangan rakyat. 
“Menolak setiap jengkal posisi kabinet yang akan ditempati oleh calon menteri yang merupakan agen neoliberalisme, yang sebetulnya bisa secara mudah dideteksi dan ditelusuri dari track record, pandangan dan jaringan yang selama berada dijalinnya,” pungkas Iwan.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Susun Kabinet, Jokowi Harus Berani Tolak Kepentingan Asing

Jakarta, Aktual.co — Agenda Trisakti intinya adalah kedaulatan politik, kemandirian ekonomi dan berkepribadian secara budaya. Untuk melakukan itu, maka langkah pertama yang perlu dilakukan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla adalah memastikan kabinetnya sejalan dengan agenda Trisakti. 
Mereka yang dipilih Presiden tidak hanya pandai bicara dan paham soal ekonomi, namun juga mampu menjalankan patriotisme Trisakti. Bukan sekedar menjalankan pembangunan ekonomi dari sisi pertumbuhannya, inflasi keuangan dan statistik ekonomi. 
Demikian disampaikan Ketua Presidium GMNI Twedy Noviady Ginting saat dihubungi, Sabtu (25/10). Menurutnya, kabinet pemerintahan Jokowi-JK harus paham dan mampu melaksanakan arah pembangunan menuju kemandirian. Bukan sebaliknya ekonomi berbasis pasar atau liberal. 
“Mereka akan melakukan berbagai upaya, akan membajak, dibidang energi, pangan, ini yang justru akan menyandera pemerintahan ke depan,” tegasnya. 
Diungkapkan, kemenangan pasangan Jokowi-JK pada pilpres 2014 secara umum dipengaruhi dua faktor. Yakni kekuatan modal dan basis massa. Kedua faktor inilah yang mempengaruhi penyusunan kabinet. Basis massa bisa datang dari partai politik, relawan dan rakyat yang mendambakan Jokowi memimpin Indonesia ke depan. 
Sementara kekuatan modal datang dari mereka yang mempunyai kepentingan ekonomi. Faktor ini tidak bisa dilepaskan dari jaringan internasional yang berupaya memasukkan agendanya dalam pemerintahan ke depan.  
“Posisinya dilematis, tapi Presiden harus punya keberanian, Presiden harus bisa wujudkan kemandirian bangsa. Pak Jokowi bisa menggunakan dukungan besar rakyat Indonesia. Kekuatan ini harus dimanfaatkan betul,” pungkas Twedy.

Artikel ini ditulis oleh:

Rini Soemarno Bisa Menyandera Pemerintahan Jokowi-JK

Jakarta, Aktual.co — Koordinator Nasional Posko Perjuangan Rakyat (Pospera), Mustar Bona Ventura, mengingatkan pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla tidak menempatkan calon menteri bermasalah dalam komposisi kabinet pemerintahannya nanti.
Khususnya mereka-mereka yang namanya masuk dalam tanda merah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lembaga yang diminta oleh Jokowi-JK untuk menelusuri rekam-jejak calon menteri. 
Disinggung nama mantan Ketua Staf Deputi Tim Transisi Rini Soemarno yang namanya belakangan santer disebut akan menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Mustar menyatakan hal sama.
“Kita akan katakan pada pemerintahan Presiden Jokowi bahwa ini adalah orang yang bermasalah, orang yang tidak layak dan tidak pantas membantu Presiden,” tegas Mustar usai acara konpers ‘Kabinet 1 Sura’ di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (25/10).
Disampaikan, orang seperti Rini adalah bagian dari masa lalu. Mereka tidak layak menduduki pos penting pada pemerintahan Jokowi-JK. Bila dipaksakan masuk, ia khawatir pemerintahan ke depan justru tersandera oleh menterinya sendiri. 
“Harapan yang selama ini terjadi saya pikir dengan masuknya orang yang bermasalah ini akan bermasalah nantinya,” katanya.
“Kalau nama-nama itu dimasukkan akan menjadi beban baru dan kemudian proses untuk membangun tagline kabinet kerja, kerja akan terhambat dan menjadi masalah,” tambah Mustar.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Berita Lain