27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 42378

Komdis Izinkan Aremania Dukung Arema Hadapi Persela

Jakarta, Aktual.co — Aremania diperbolehkan mendukung timnya, Arema Cronus saat menghadapi Persela Lamongan pada pertandingan kandang terakhir delapan besar Indonesia Super League (ISL) di Stadion Kanjuran, Malang, Sabtu (25/10).

Keputusan tersebut didapat setelah Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, menerima 15 syarat yang diajukan sendiri oleh manajemen Arema Cronus maupun Aremania terkait dengan upaya pelarangan penggunaan flare dan nyanyian rasis.

“Komdis mencoba keluar dari kebuntuan dari denda uang. Berapa besar denda, mereka tetap melanggar. Makanya kami menerima usulan Arema untuk menghukum dirinya sendiri,” kata Ketua Komdis PSSI, Hinca Panjaitan di Kantor PSSI Senayan, Jakarta, Kamis (23/10).

Menurut Hinca, apa yang dilakukan oleh Arema adalah hal yang luar bisa. Mereka akan menjadi “polisi” bagi kawan-kawannya saat mendukung tim kesayangannya pada babak delapan besar ISL 2013/2014.

“Malang akan diuji besok. Mereka (Aremania) ibarat memasang pisau dilehernya sendiri. Komdis pada pertandingan nanti tidak akan ke Malang,” katanya menambahkan.

Hinca menjelaskan, 15 syarat yang diajukan Arema ini merupakan terobosan baru. Untuk itu semuanya harus bisa dilaksanakan, apalagi syarat yang diajukan merupakan bentukan dari Arema maupun pendukung fanatiknya yaitu Aremania.

“Pokoknya kalau ada tulisan yang berbau rasis, maupun flare. Konsekuensinya sudah jelas,” kata pria yang juga berprofesi sebagai penasehat hukum.

Sementara itu media officer Arema Cronus, Sudarmaji menegaskan, 15 syarat yang diajukan tersebut diantaranya adalah memasang spanduk anti flare dan rasis di Malang Raya, menyebarkan selebaran diseputaran stadion menjelang pertandingan kandang, sosialisasi dan pernyataan sikap di media radio, televisi lokal serta bertatap muka dengan Aremania.

“Selain itu syarat yang kami ajukan adalah kami akan melakukan edukasi kepada kalangan anak-anak dengan menggelar lomba dengan teman anti rasis dan flare,” kata Sudarmaji menambahkan.

Pihak Arema pada pertemuan dengan Komdis PSSI juga membawa data pendukung terkait dengan tantangan dari komdis yaitu untuk menemukan pelaku yang menyalakan flare saat pertandingan antara Arema melawan Persipura di Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu (12/10).

“Tidak hanya membawa proposal, kami juga membawa catatan diantaranya adalah terkait penangkapan terhadap pelaku yang menyalakan flare saat pertandingan Arema melawan Persipura,” kata CEO Arema Cronus, Iwan Budianto Pelaku yang menyalakan flare, kata dia, sudah menyerahkan diri dan kasusnya saat ini juga ditangani oleh kepolisian. Hal ini terjadi karena ada delik aduan yang dilakukan salah satu korban. Dampak dari flare tersebut sebelumnya pertandingan Arema melawan Persela dilarang dengan dukungan penonton.

Artikel ini ditulis oleh:

Persipura Bantah Isu Pindahnya Tibo ke Klub Malaysia

Jakarta, Aktual.co — Tim Persipura Jayapura, sepertinya saat ini sedang diterpa oleh isu-isu. Salah satu isunya adalah, hengkangnya pelatih Jacksen F Tiago ke klub Liga Malaysia.

Selain itu, isu akan pindahnya pemain klub berjuluk Mutiara Hitam, Titus Bonai, juga ke klub asal Malaysia.

Namun, Juru Bicara Persipura, Rocky Bebena, membantah akan isu hengkangnya Tibo, panggilan Titus Bonai itu ke klub negara tetangga Indonesia itu.

Dikatakan Rocky, jika mantan pemain Persiram Raja Ampat itu pada Kamis (23/10) pagi tadi, masih terlihat latihan bersama tim Persipura.

“Oh dia (Titus Bonai) masih di Jayapura, tadi pagi masih latihan bersama dengan Persipura,” kata Rocky ketika dihubungi, Kamis.

Tapi, jelas Rocky, jika tahun depan mantan pemain timnas Indonesia itu berkehendak lain, pihaknya tidak akan melarang, “karena kontrak pelatih dan pemain itu akan habis setelah usai kompetisi Liga Super Indonesia digelar,” tegasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Adik Marquez Targetkan Juara Dunia Moto3

Jakarta, Aktual.co — Musim balapan 2014, bisa saja membuat keluarga Marquez menjadi keluarga yang paling berbahagia. Pasalnya adik Marc Marquez, Alex Marquez, yang merupalan pebalap kelas Moto3, bakal mengikuti jejak kakaknya untuk menjadi juara dunia, apabila dirinya berhasil finis di depan Jack Miller, seterunya di Moto3, pada gelaran balap di Malaysia, Minggu (26/10).

Melihat kondisi tersebut, Marc langsung memberi wejangan kepada adiknya. Dikatakan Marc, jika Alex ingin jadi juara, harus fokus untuk meraih gelar juara itu.

“Pada dasarnya, saya dengan Alex mempunyai gaya balapan berbeda. Namun, Alex masih kurang berani untuk menyalip. Secara mental, saya dan Alex terbilang sama,” kata Marquez, seperti dikutip Crash.net, Kamis (23/10).

“Di Moto3, Alex harus mencoba untuk finis di urutan terdepan. Pengalaman saya, jika Alex hanya menargetkan finis di posisi lima, enam atau tujuh, akan ada banyak pebalap yang berjuang untuk mendapatkan posisi tersebut. Jadi, saran saya untuk Alex adalah, terus menekan lawan hingga anda berada di posisi pertama,” tambahnya.

Pada balapan Moto3, Minggu nanti, bukan hanya adik Marc yang berusia 18 tahun atau Jack Miller yang mempunyai peluang untuk juara. Pebalap lain seperti Esteve Rabat juga punya peluang.

“Kuncinya hanya finis di depan Miller. Karena Miller lawan terberat. Tapi, Alex juga tetap tidak boleh meremehkan Rabat,” tandasnya.

Seperti diketahui, Marc Marquez telah memastikan gelar juara dunia MotoGP untuk yang kedua kalinya secara beruntun ketika dirinya finis di urutan kedua pada gelaran balap di sirkuit Phillip Island, Australia, Minggu (19/10).

Artikel ini ditulis oleh:

PB POBSI Siapkan Atletnya ke Pelatnas SEA Games 2015

Jakarta, Aktual.co — Pengurus Besar Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (PB POBSI), menyiapkan sembilan sampai 12 atlet pelatnas cabang olah raga biliar untuk mengikuti SEA Games 2015 di Singapura.

“Kami menunggu keputusan squad yang diberikan oleh (Satlak) Prima dalam SEA Games 2015, kalau dikasih sembilan atau 12 atlet kami siap turunkan,” kata Ketua Bidang Kepelatihan POBSI yang juga Pelatih pelatnas olah raga Biliar, Edy Hartono di Jakarta, Kamis (23/10).

Edy mengatakan untuk memilah atlet biliar dalam ajang SEA Games 2015 pihaknya akan mengambil atlet dari bawah sehingga membuka ruang atlet lain masuk ke dalam tim inti pelatnas.

“Justru kita mengambil dari atlet yang dari bawah agar atlet yang sudah masuk tim inti tidak tersingkirkan karena banyak atlet yang belum masuk adalah mantan-mantan atlet yang pernah meraih medali,” katanya.

Dia tidak khawatir akan pemilihan atlet dari bawah, karena mereka sudah disiapkan dan sudah pernah menempuh serta memiliki pengalaman bertanding di pertandingan nasional maupun Internasional.

“Untuk biliar, kalau boleh dikatakan yang masuk pelatnas sembilan atlet maka masih ada 20 atlet yang di luar memiliki kualitas tidak jauh beda karena mereka memiliki pengalaman yang tidak diragukan,” katanya.

Selain itu, dia mengatakan, target dua medali emas untuk cabang olahraga biliar pada SEA Games 2015 nanti disumbangkan nomor perorangan putra-putri untuk menyamai target sebelumnya.

“Sebetulnya kita bisa menargetkan dapat lebih medali emas namun kita realistis saja karena ada nomor yang dikurangi di Singapura terutama andalannya Angel dan itu membawa pengaruh terhadap target yang kita capai tapi kalau bisa lebih dari dua kenapa tidak,” katanya.

Ia mengatakan semua negara yang mengikuti SEA Games untuk biliar sudah menjadi saingan terutama Indonesia dan Filipina karena perimbangan kekuatan Asia Tenggara untuk biliar sudah seimbang.

“Kalau Filipina dibilang nomor satu tetapi negara tersebut tidak bisa memberi jaminan bahwa negara-negara lain bukan pesaing berat, karena sudah 50-50,” katanya.

Ia mengatakan budaya emas yang sering diraih olahraga biliar merupakan bagian dari sejarah yang sering diraih ketika kompetisi dunia.

“Kita mengandalkan sejarah bahwa sebagai modal untuk memperkuat mengalahkan mereka,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Sosialisasi Mabes Polri di SMAN 6 Guna Cegah Tawuran

Jakarta, Aktual.co — Mabes Polri melakukan kegiatan sosialisasi toleransi di SMA Negeri 6 Jakarta, guna membina sikap para pelajar. Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar, kegiatan tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya tawuran antar sekolah yang kerap memakan korban.
“Itu adalah data yang memang menjadi salah satu yang kita lakukan analisa terhadap perubahan prilaku di kalangan anak-anak pelajar,” kata Boy kepada wartawan di SMA N 6 Bulungan, Jakarta, Kamis (23/10).
Boy mengatakan, peristiwa yang terjadi dikalangan pelajar terkait urusan hukum akan menjadi kajian Polri. Bahkan, tambah dia, akan menjadi data awal dalam kajian.
Menurut Boy, prilaku menyimpang itu terjadi lantaran adanya sikap intoleran terhadap orang lain. Sehingga, mengakibatkan tak adanya solidaritas.
“Kan ini benih-benih kekerasan yang sangat mengkhawatirkan, kita tak boleh biarkan itu ada di dalam diri anak-anak pelajar, karena merekalah yang akan memimpin bangsa ini maka harus dibekali dengan nilai-nilai luhur, cinta kasih dan akhlak,” ujarnya.
Ditanya hasil sosialisasi, Boy belum bisa memaparkan lebih jauh karena menurutnya yang terpenting adalah menyelamatkan pelajar dari prilaku yang tidak baik.
Jadi mereka harus kita selamatkan dulu dari hal-hal seperti itu. Tapi jangka panjanganya adalah bagaimana anak-anak ini menjadi anak yang memiliki visi kebangsaan, jadi dia hidup di negara yang plural dan majemuk,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Pengamat: Jika Ingin Bersihkan Kejaksaan, Pilih JA dari Eksternal

Jakarta, Aktual.co — Calon Jaksa Agung pengganti Basrief Arief kini menjadi perbincangan sejumlah kalangan. Yang menarik adalah apakah jabatan tersebut diisi oleh internal kejaksaan atau dari luar (eksternal).
Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing mengatakan, posisi Jaksa Agung yang selama ini dijabat dari kalangan internal, dinilai tidak pernah membuat suatu terobosan dalam menyelesaikan kasus.
Menurutnya, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin cepat dan langsung bekerja bisa menunjuk dari internal. Namun, kata dia, jika ingin membersihkan Kejaksaan maka baiknya Jokowi menunjuk orang luar atau eksternal.
“Jika yang ditunjuk berasal dari internal terdapat sejumlah kelemahan, di antaranya Jaksa Agung dari dalam merupakan bagian dari sistem. Akibat sistem yang buruk, maka lahirlah KPK,” ujar Emrus dalam diskusi bertajuk “Mengukur Potensi Jaksa Agung dari kalangan Eksternal atau Internal” yang digelar Forum Wartawan Kejagung, di Kejagung, Kamis (23/10).
Emrus menilai, jika Jaksa Agung dari luar maka akan lebih independen dan netral. Kelemahannya, ia tidak cepat bekerja dan tak mengenal anatomi Kejaksaan. Apalagi jika Jokowi betul-betul ingin membersihkan Kejaksaan dari anasir korupsi.
“Tapi itu tergantung keinginan Jokowi, maunya apa,” ungkapnya.
Sementara, Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman berpandangan, jika jabatan Jaksa Agung berasal dari internal, maka Jokowi bisa menunjuk figur dari internal yang pernah ‘bersekolah’ atau bertugas di luar Kejagung. Untuk itu, sambung Boyamin, sejumlah nama layak masuk. Seperti Wakil Ketua KPK Zulkarnaen dan Kepala PPATK M Yusuf, yang pernah menjadi jaksa.
Dia yakin, kedua sosok ini tidak akan menimbulkan resistensi. Selain itu, Jaksa Agung ke depan juga harus membuat program dan terobosan. “Dari luar akan lebih memberikan banyak warna, tidak seperti katak dalam tempurung,” kata Boyamin.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Berita Lain