23 Desember 2025
Beranda blog Halaman 5

Gus Yahya Ungkap Siap Jalankan Arahan Mustasyar PBNU

Jakarta, aktual.com – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menegaskan kesiapannya untuk menjalankan seluruh keputusan para mustasyar dan rais yang dihasilkan dalam Forum Musyawarah Kubro di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Minggu.

“Saya sepenuhnya taslim kepada keputusan yang telah disepakati oleh PWNU (Pengurus Wilayah NU)dan PCNU (Pengurus Cabang NU), serta tafsir para mustasyar,” ujar Gus Yahya dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (22/12).

Berbicara dari mimbar Musyawarah Kubro, Gus Yahya menyampaikan dua taklimat penting terkait seluruh ijtihad dan kesepakatan yang lahir dari forum tersebut.

Dalam taklimat pertama, Gus Yahya menegaskan keterbukaannya untuk dilakukan pemeriksaan dan tabayun atas berbagai tuduhan yang diarahkan kepadanya. Ia meminta agar proses tersebut dilakukan secara terbuka dengan menghadirkan bukti dan saksi yang sah.

“Pertama, saya senantiasa terbuka untuk diperiksa dan ditabayunkan atas apa pun yang dituduhkan kepada saya, melalui cara apa pun, dengan menghadirkan seluruh bukti dan saksi yang diperlukan,” kata dia.

Pada taklimat kedua, Gus Yahya menegaskan sejak awal dirinya menginginkan islah sebagai jalan keluar atas dinamika yang terjadi di tubuh Nahdlatul Ulama. Ia menekankan bahwa islah yang dimaksud harus berpijak pada kebenaran, bukan kompromi terhadap kebatilan.

“Sejak detik pertama saya senantiasa menginginkan islah. Saya siap bina al-haq bina al-haq bina al-haq, bukan bina al-batil,” ujarnya.

Ia juga menegaskan sikap taslim dan kepatuhan penuh terhadap keputusan yang dihasilkan melalui kesepakatan PWNU, PCNU, serta tafsir para mustasyar yang menjadi rujukan dalam Musyawarah Kubro.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Yahya mengungkapkan bahwa dirinya telah berupaya menghubungi Rais Aam PBNU untuk meminta waktu bertemu guna menindaklanjuti kesepakatan forum. Namun hingga saat ini, belum ada respons yang diterimanya.

“Begitu mendengar kesepakatan PWNU dan PCNU, saya langsung mengirim pesan kepada Rais Aam untuk memohon waktu bertemu. Sampai sekarang saya belum mendapatkan jawaban,” ungkapnya.

Ia menyatakan akan menunggu hingga batas waktu 3×24 jam sebelum melaporkan hasilnya kepada forum.

“Saya akan menunggu sampai 3×24 jam, dan selanjutnya akan saya laporkan hasilnya,” katanya.

Sebelumnya, Forum Musyawarah Kubro di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur, mendesak agar kedua belah pihak di PBNU untuk islah, sehingga konflik tersebut bisa segera selesai.

Juru Bicara Forum Musyawarah Kubro K.H. Oing Abdul Muid mengemukakan keputusan untuk islah dari kedua belah pihak di PBNU itu adalah hasil dari forum yang dibahas di Pesantren Lirboyo Kediri.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Di Balik Label Susu, UHT Berperisa hingga Kental Manis Jadi Sumber Gula Tersembunyi Anak

Ilustrasi Susu/Antara
Ilustrasi Susu/Antara

Jakarta, aktual.com – Konsumsi minuman manis pada anak usia sekolah terus meningkat. Di balik label “susu”, produk seperti susu UHT berperisahingga susu kental manis justru menjadi salah satu sumber gula tersembunyi yang kerap luput dari perhatian orang tua.

Produk-produk ini masih sering diperlakukan sebagai minuman harian anak karena melekat pada citra gizi dan kesehatan. Padahal, kandungan gula tambahan di dalamnya cukup signifikan, terutama jika dikonsumsi secara rutin.

Berbagai kajian menunjukkan bahwa minuman merupakan sumber utama asupan gula tambahan pada anak dan remaja. Susu UHT berperisa, yang mengandung gula dan perisa tambahan, kerap lolos dari pengawasan karena masih dikategorikan sebagai susu.

Persepsi tersebut diperkuat oleh strategi pemasaran produk yang menonjolkan visual pertumbuhan, energi, dan kesehatan, serta penempatan produk yang berdampingan dengan susu tanpa gula tambahan.

Dokter Novi Indriastuti dari Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa kontribusi gula terbesar pada kelompok usia anak dan remaja berasal dari minuman.

“Asupan gula tambahan paling banyak berasal dari minuman,” ujar Dr. Novi dalam Webinar Series UKS/M: Penguatan Edukasi Gula, Garam, Lemak untuk Wujudkan Peserta Didik Sehat, Jumat (12/12/2025).

Ia menekankan, konsumsi minuman dengan tambahan gula, termasuk susu UHT berperisa, perlu dikendalikan sejak usia sekolah.

*Susu Kental Manis Lebih Berisiko*

Masalah menjadi lebih serius ketika susu kental manis masih disalahartikan sebagai susu minum anak. Padahal, produk ini memiliki kandungan gula jauh lebih tinggi dan tidak dirancang sebagai minuman harian.

Namun dalam praktiknya, susu kental manis masih sering diminum langsung, dicampur air, atau menjadi bagian dari konsumsi rutin anak di rumah maupun lingkungan sekitar.

Dalam pengendalian konsumsi gula, posisi susu kental manis berada pada kategori paling bermasalah. Jika susu UHT berperisa saja perlu dibatasi, maka konsumsi kental manis membawa risiko yang lebih besar terhadap kelebihan asupan gula sejak dini.

Pakar gizi komunitas, Dr. Tan Shot Yen, menilai kebingungan publik terkait makanan dan minuman anak tidak lepas dari cara produk diproses dan dipasarkan sebagai pangan bergizi.

Ia pernah membandingkan segelas 200 mililiter susu UHT rasa stroberi dengan lemper. Keduanya sama-sama mengandung sekitar 6 gram protein. Namun, kandungan susu pada minuman UHT berperisa tersebut hanya sekitar 7,8 persen, berasal dari susu bubuk yang dilarutkan kembali dan ditambah berbagai bahan tambahan.

Sebaliknya, lemper tersusun dari bahan yang lebih sederhana dan minim proses.

Risiko Obesitas Anak

Data menunjukkan sekitar 11 persen asupan kalori anak dan remaja berasal dari minuman bergula. Konsumsi satu kemasan minuman manis per hari bahkan dapat meningkatkan risiko obesitas anak hingga 60 persen.

Di sisi lain, produk-produk ini mudah diakses, harganya terjangkau, dan informasi kandungan gula pada label gizi sering kali tidak dibaca atau dipahami.

Secara nasional, 28,7 persen masyarakat Indonesia mengonsumsi gula melebihi batas anjuran. Pada anak usia sekolah, batas aman konsumsi gula harian kerap terlampaui hanya dari minuman.

Ketika produk tinggi gula terus dipersepsikan sebagai “susu” yang identik dengan kesehatan, tanggung jawab tidak bisa sepenuhnya dibebankan pada konsumen.

Kejelasan informasi, pembatasan framing yang menyesatkan, serta penempatan produk sesuai fungsi nutrisinya menjadi bagian dari tanggung jawab bersama antara industri, pembuat kebijakan, dan pengelola program kesehatan.

Tanpa koreksi serius, anak-anak akan terus menjadi kelompok paling rentan terhadap dampak jangka panjang konsumsi gula berlebih.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

MPR RI Kukuhkan Deputi Administrasi dan Pejabat Fungsional, 79 Pegawai Raih Satyalencana

Sekretariat Jenderal (Setjen) MPR RI Siti Fauziah, (kanan) saat upacara pelantikan Deputi Bidang Administrasi Setjen MPR RI Heri Herawan (kiri) di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakart, Jumat (19/12/2025). Sekretariat Jenderal (Setjen) MPR RI menggelar upacara pelantikan Deputi Bidang Administrasi Setjen MPR RI, jabatan fungsional, sekaligus menganugerahkan Satyalencana kepada 79 pegawai Setjen MPR RI. Acara tersebut dihadiri para pejabat eselon I, II, dan III di lingkungan Setjen MPR RI.Aktual/DOK MPR RI

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano

Korut Bereaksi Keras soal Wacana Nuklir Jepang: Lewati Garis Merah dan Ancam Kemanusiaan

(ilustrasi/aktual.com)

Pyongyang, aktual.com – Korea Utara (Korut) melontarkan peringatan keras terhadap Jepang terkait wacana kepemilikan senjata nuklir. Pyongyang menilai ambisi nuklir Tokyo harus dicegah dengan segala cara karena dinilai berpotensi membawa bencana besar bagi kawasan dan umat manusia.

Reaksi tersebut muncul setelah seorang pejabat di lingkungan kantor Perdana Menteri Jepang, yang identitasnya tidak diungkap, dikutip Kyodo News pada Kamis lalu, menyatakan pandangannya mengenai perlunya Jepang memiliki senjata nuklir. Pejabat itu disebut terlibat dalam perumusan kebijakan keamanan Jepang dan menilai negaranya tidak bisa bergantung pada pihak lain.

Dilansir AFP, Minggu (21/12/2025), Korea Utara menilai pernyataan tersebut sebagai sinyal berbahaya. Pyongyang menyebut Tokyo telah secara terang-terangan menunjukkan keinginan untuk memiliki senjata nuklir dan melampaui batas yang tidak dapat ditoleransi.

“Upaya Jepang untuk memiliki senjata nuklir harus dicegah dengan segala cara karena akan membawa bencana besar bagi umat manusia,” kata Direktur Institut Studi Jepang di bawah Kementerian Luar Negeri Korea Utara dalam pernyataan yang dimuat Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).

Pejabat Korea Utara yang tidak disebutkan namanya itu menegaskan, pernyataan pejabat Jepang bukanlah sikap spontan atau keliru, melainkan cerminan dari ambisi lama Tokyo untuk mempersenjatai diri dengan senjata nuklir.

“Ini bukan pernyataan yang salah atau klaim yang gegabah, tetapi jelas mencerminkan ambisi Jepang yang telah lama diidam-idamkan untuk mempersenjatai diri dengan senjata nuklir,” katanya.

Ia juga memperingatkan dampak serius jika Jepang benar-benar memiliki senjata nuklir. Menurutnya, langkah tersebut akan membawa penderitaan besar bagi negara-negara Asia dan mengancam keselamatan umat manusia secara luas. Pernyataan Korut itu tidak menyinggung program nuklirnya sendiri, meskipun Pyongyang diketahui melakukan uji coba nuklir pertama pada 2006 yang melanggar resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Korea Utara diyakini memiliki puluhan hulu ledak nuklir dan secara konsisten menyatakan tidak akan melepaskan persenjataan tersebut, meskipun berada di bawah tekanan sanksi internasional. Pyongyang berdalih senjata nuklir diperlukan untuk menangkal ancaman militer dari Amerika Serikat dan sekutunya.

Dalam pidatonya di Sidang Umum PBB pada September lalu, Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara Kim Son Gyong kembali menegaskan sikap negaranya.

“Kami tidak akan pernah menyerahkan senjata nuklir yang merupakan hukum negara kami, kebijakan nasional, dan kekuasaan kedaulatan kami serta hak untuk hidup. Dalam keadaan apa pun, kami tidak akan pernah meninggalkan posisi ini,” katanya.

Sementara itu, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un disebut membuka peluang dialog dengan Washington, dengan syarat Pyongyang tetap diizinkan mempertahankan arsenal nuklirnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Bocoran Skenario Forum Lirboyo Mengemuka, PBNU Tegaskan Tak Masuk Mekanisme Organisasi

Ilustrasi Gedung PBNU
Ilustrasi Gedung PBNU

Jakarta, aktual.com – Sebuah dokumen yang diduga berisi skenario hasil pertemuan di lingkungan Pesantren Lirboyo, Kediri, beredar luas di ruang publik. Dokumen tersebut memuat sejumlah opsi langkah politik yang disebut-sebut ditujukan untuk memengaruhi dinamika internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Dalam dokumen yang beredar, tercantum tiga skenario utama yang diklaim sebagai hasil pembahasan forum Lirboyo. Opsi pertama adalah mendorong PBNU agar mempercepat pelaksanaan Muktamar dengan skema mandataris Lampung atau islah. Skenario kedua, mendorong PWNU dan PCNU mengajukan usulan Muktamar Luar Biasa (MLB) secara tertulis. Sementara opsi ketiga berisi desakan agar Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengundurkan diri secara terhormat, yang kemudian diikuti dorongan serupa kepada Rais Aam.

Tak hanya itu, bocoran dokumen juga memuat langkah lanjutan berupa rencana pengiriman surat kepada Presiden Prabowo Subianto. Dalam surat tersebut, forum Lirboyo disebut meminta Presiden tidak berpihak dalam konflik PBNU, termasuk tidak mengesahkan Surat Keputusan Kementerian Hukum dan HAM terbaru terkait kepengurusan PBNU.

Pertemuan yang menjadi rujukan dalam dokumen tersebut diketahui berlangsung di lingkungan Pesantren Lirboyo, Kediri, pada Minggu (21/12).

Menanggapi beredarnya dokumen itu, Ketua PBNU Prof Moh Mukri menegaskan bahwa forum Lirboyo sejatinya merupakan forum kultural, sehingga tidak memiliki kewenangan untuk melahirkan keputusan resmi dalam struktur PBNU.

“Iya benar, saya juga mendapatkan bocorannya. Ini di luar pakem dan mekanisme Nahdlatul Ulama ada skenario seperti ini,” kata Mukri.

Meski begitu, Mukri menyatakan tetap menghormati pertemuan di Lirboyo sebagai ruang kultural para kiai. Namun ia menekankan, pengambilan keputusan strategis di NU telah diatur melalui mekanisme organisasi yang jelas dan berjenjang.

“Forum kultural tentu kami hormati, tetapi keputusan organisasi harus berjalan sesuai aturan dan mekanisme jam’iyyah,” ujarnya.

Mukri menegaskan bahwa di tengah berbagai dinamika yang muncul, PBNU tetap berpegang teguh pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) NU sebagai pijakan utama.

“Semua harus kembali ke mekanisme organisasi. Di situlah marwah NU dijaga,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

MBG Tetap Disalurkan Saat Libur Sekolah, BGN Siapkan Skema Ambil hingga Antar ke Rumah

Tangkapan layar - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (1/10/2025). ANTARA/Tri Meilani Ameliya.
Tangkapan layar - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (1/10/2025). ANTARA/Tri Meilani Ameliya.

Jakarta, aktual.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dipastikan tetap berjalan selama masa libur sekolah Desember hingga awal Januari 2026. Badan Gizi Nasional (BGN) menyiapkan sejumlah skema penyaluran agar anak-anak tetap memperoleh asupan gizi meski kegiatan belajar mengajar diliburkan.

Kepala BGN Dadan Hindayana menyampaikan bahwa penyaluran MBG bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita tetap berlangsung normal. Sementara untuk siswa sekolah, mekanisme penyaluran akan menyesuaikan dengan kondisi dan kesediaan masing-masing anak.

“Untuk ibu hamil, ibu menyusui dan anak balita seperti biasa. Untuk Anak sekolah, masing-masing SPPG perlu melakukan inventarisasi berapa banyak dan berapa sering anak-anak bersedia ke sekolah,” kata Dadan saat dimintai konfirmasi, Minggu (21/12/2025).

Menurut Dadan, pada awal masa libur sekolah, siswa akan menerima makanan siap santap dengan menu bergizi yang dapat dikonsumsi selama beberapa hari.

“Awal libur diberikan makanan siap santap untuk maksimal 4 hari dengan menu berkualitas seperti telur, buah, susu, abon, atau dendeng,” ujarnya.

Setelah periode tersebut, BGN menyiapkan opsi lain, baik dengan pembagian di sekolah maupun melalui pengantaran ke rumah siswa, tergantung kesediaan dan kesepakatan.

“Untuk sisa hari, jika siswa bersedia datang ke sekolah dibagikan ke sekolah, jika tidak, perlu mulai didata mekanisme delivery ke rumah-rumah atau diambil di SPPG,” ucapnya.

“Kita sedang rancang sistem delivery setelah 4 hari libur,” tambah Dadan.

Wakil Kepala BGN Nanik Sudaryati Deyang turut menegaskan bahwa pelaksanaan MBG selama libur sekolah bersifat fleksibel dan tidak memaksa siswa.

“Untuk anak-anak sekolah tergantung kesepakatan dengan pihak sekolah, kalau muridnya mau ambil di sekolah ya kita kasih, kalau tidak mau ya tidak kita kasih. Jadi tidak dipaksa ya yang di sekolah,” ujar Nanik.

Ia menjelaskan, menu MBG selama libur juga dapat disesuaikan menjadi bahan kering agar lebih tahan lama dan mudah dibagikan.

“MBG menjadi bahan kering (bukan olahan), misalnya buah, susu, roti (buatan UMKM), dan telur. Telurnya biar awet pakai telor asin. Mekanismenya bisa dua atau tiga hari diantar ke sekolah, nanti murid-murid yang mau ambil didaftar. Ambilnya di sekolah,” katanya.

Selain itu, BGN juga membuka peluang bagi orang tua untuk mengambil langsung paket MBG ke sekolah. Menurut Nanik, prinsip utama program ini adalah memastikan pemenuhan gizi anak tetap terjaga meski sekolah sedang libur.

“Orang tuanya boleh yang ambil kan sudah ditempatkan di tas. Prinsipnya kan kita memberi makan bergizi untuk perbaikan gizi, jadi meski libur kita usahakan anak-anak tetap dapat asupan gizi,” imbuhnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Berita Lain