22 Desember 2025
Beranda blog Halaman 5

Memanas Usai Rentetan OTT Jaksa, Hubungan Kejagung–KPK Disebut Retak

Ilustrasi - Gedung KPK
Ilustrasi - Gedung KPK

Jakarta, aktual.com – Relasi Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan tengah berada dalam tensi tinggi. Korps Adhyaksa disebut melayangkan keberatan serius hingga mengancam tidak memperpanjang masa penugasan jaksa penuntut umum (JPU) yang selama ini diperbantukan di lembaga antirasuah.

Informasi tersebut menyebutkan, sikap keras Kejagung disampaikan langsung kepada pimpinan KPK dalam pertemuan di Gedung Merah Putih pada Jumat, 19 Desember 2025. Dalam pertemuan itu, Kejagung diwakili oleh Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah dan Kepala Subdirektorat Penyidikan Tindak Pidana Korupsi dan TPPU Direktorat Penyidikan Jampidsus, Yadyn Palebangan.

“Marah-marah. Katanya semua JPU yang dipekerjakan di KPK tidak akan diperpanjang kalau KPK terus-terusan bigini,” ujar seorang sumber, Sabtu, 20 Desember 2025.

Kemarahan tersebut diduga dipicu oleh operasi tangkap tangan (OTT) KPK yang menyasar pimpinan kejaksaan di Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan, serta Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis, 18 Desember 2025. Sehari sebelumnya, KPK juga melakukan OTT terhadap dua jaksa di wilayah Tangerang, Banten, masing-masing bertugas di Kejari Kabupaten Tangerang dan Kejati Banten.

Disebutkan pula, Febrie Adriansyah dan Yadyn Palebangan mendatangi pimpinan KPK beberapa jam setelah KPK melimpahkan berkas perkara dan tersangka hasil OTT di Banten kepada Kejagung. Pelimpahan itu dilakukan dengan alasan Kejagung mengklaim telah lebih dulu menerbitkan surat perintah penyidikan (sprindik) atas perkara tersebut.

Namun demikian, isu memanasnya hubungan kedua lembaga itu dibantah Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Anang Supriatna. Ia menegaskan tidak ada ancaman maupun kemarahan sebagaimana informasi yang beredar.

“Enggak ada dan enggak benar,” kata Anang singkat saat dikonfirmasi.

Menurut Anang, kehadiran jajaran Kejaksaan di KPK semata-mata dalam rangka proses penyerahan pihak-pihak yang terjaring OTT di Banten.

“Yang hadir saat penyerahan yang kena OTT Banten itu staf ahli Pak Sarjono Turin, Direktur Penyidikan, Kapuspenkum, Pak Yadyn, dan tim,” ujarnya.

Sementara itu, terkait OTT di Hulu Sungai Utara, KPK telah menetapkan tiga jaksa sebagai tersangka. Mereka adalah Kepala Kejaksaan Negeri HSU Albertinus Parlinggoman Napitupulu, Kepala Seksi Intelijen Kejari HSU Asis Budianto, serta Kepala Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara (Kasi Datun) Taruna Fariadi.

Ketiganya diduga terlibat dalam praktik pemerasan terhadap sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) di HSU, antara lain Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum (PU), dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Dari OTT tersebut, KPK mengamankan barang bukti aliran dana sebesar Rp804 juta.

Selain itu, nama Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi, Eddy Sumarman, turut dikaitkan dengan OTT Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang. Dua rumah yang diduga terkait dengan Eddy, masing-masing di Cikarang dan Pondok Indah, Jakarta Selatan, telah disegel KPK.

Dalam perkara Bekasi, KPK menetapkan Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang, ayahnya HM Kunang, serta seorang pihak swasta bernama Sarjan sebagai tersangka dugaan suap.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Harga Emas di Pegadaian Kompak Alami Kenaikan

Pramuniaga menunjukkan emas di Galeri 24 Pegadaian Area Aceh, Banda Aceh, Aceh, Kamis (17/4/2025). ANTARA FOTO/Khalis Surry/nym

Jakarta, aktual.com – Harga emas yang dikutip dari laman resmi Sahabat Pegadaian, Minggu (21/12), menunjukkan dua produk buatan UBS dan Galeri24 kompak mengalami kenaikan.

Harga jual emas Galeri24 naik dari awalnya Rp2.511.000 menjadi Rp2.519.000 atau naik Rp8.000 per gram.

Begitu pula emas UBS turut naik dari semula Rp2.554.000 menjadi Rp2.564.000 atau naik Rp10.000 per gram.

Emas Galeri24 dijual dengan kuantitas 0,5 gram hingga 1.000 gram atau 1 kilogram.

Sementara emas UBS dijual dengan kuantitas 0,5 gram hingga 500 gram.

Berikut daftar lengkap harga emas masing-masing produk:

‎Harga emas UBS:

‎- Harga emas UBS 0,5 gram: Rp1.386.000

‎- Harga emas UBS 1 gram: Rp2.564.000

‎- Harga emas UBS 2 gram: Rp5.088.000

‎- Harga emas UBS 5 gram: Rp12.572.000

‎- Harga emas UBS 10 gram: Rp25.010.000

‎- Harga emas UBS 25 gram: Rp62.404.000

‎- Harga emas UBS 50 gram: Rp124.551.000

‎- Harga emas UBS 100 gram: Rp249.004.000

‎- Harga emas UBS 250 gram: Rp622.326.000

‎- Harga emas UBS 500 gram: Rp1.243.191.000

‎Harga emas Galeri24:

‎- Harga emas Galeri24 0,5 gram: Rp1.321.000

‎- Harga emas Galeri24 1 gram: Rp2.519.000.

‎- Harga emas Galeri24 2 gram: Rp4.963.000

‎- Harga emas Galeri24 5 gram: Rp12.316.000

‎- Harga emas Galeri24 10 gram: Rp24.566.000

‎- Harga emas Galeri24 25 gram: Rp61.263.000

‎- Harga emas Galeri24 50 gram: Rp122.429.000

‎- Harga emas Galeri24 100 gram: Rp244.737.000

‎- Harga emas Galeri24 250 gram: Rp607.950.000

‎- Harga emas Galeri24 500 gram: Rp1.215.898.000

‎- Harga emas Galeri24 1.000 gram: Rp2.431.795.000.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Ketua Komisi Percepatan Reformasi Polri Terima Masukan dari 100 Kelompok Masyarakat

Jakarta, aktual.com – Ketua Komisi Percepatan Reformasi Polri Jimly Asshiddiqie mengungkapkan pihaknya telah menerima masukan dari 100 kelompok masyarakat dan lebih dari 300 masukan tertulis.

“Perlu kami sampaikan kepada saudara-saudara, kami sudah menerima lebih dari 100 kelompok masyarakat yang secara aktif memberi masukan dalam rangka reformasi kepolisian dan juga lebih dari 300 masukan tertulis,” kata Jimly di Jakarta, Sabtu (21/12).

Hal itu disampaikan Jimly usai menghadiri Rapat Koordinasi Tingkat Menteri dan Kepala Lembaga Republik Indonesia di Jakarta, Sabtu.

Jimly mengatakan pihaknya juga mengadakan pertemuan di berbagai daerah dengan sejumlah kelompok masyarakat, masih terkait dengan masukan untuk Komisi Percepatan Reformasi Polri.

Ia mengatakan banyaknya masukan yang diterima oleh Komisi Reformasi menggambarkan besarnya perhatian publik terhadap kemajuan Korps Bhayangkara.

“Perhatian masyarakat kita mengenai kepolisian luar biasa, (Polri) adalah aparat negara yang sangat dicintai oleh rakyat, tetapi bersamaan dengan itu banyak hal-hal yang perlu diperbaiki ke depan,” ujarnya.

Jimly mengatakan kekompakan antara Komisi Percepatan Reformasi Polri dan berbagai instansi pemerintah bisa segera menghasilkan keputusan konkret yang sesuai dengan harapan masyarakat.

Ia juga berharap publik tidak terpengaruh dengan berbagai isu kontraproduktif yang disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Mudah-mudahan ini nanti dengan kompaknya ya, antar-Komisi Percepatan Reformasi dengan pemerintah, mudah-mudahan ini akan mengarahkan perhatian masyarakat lebih produktif ke depan. Tidak usah lagi terlalu risau gitu dengan berbagai isu yang mungkin memecah belah kita,” tuturnya.

Pembentukan Komisi Reformasi Kepolisian atau Komisi Reformasi Polri merupakan salah satu janji Presiden Prabowo untuk memenuhi aspirasi masyarakat mengenai reformasi internal Polri, terutama setelah muncul berbagai desakan dari berbagai kelompok masyarakat pada akhir Agustus 2025.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Menuju TA 2026, Sekjen MPR RI Dorong Peningkatan Kinerja dan Tata Kelola Sekretariat

(Plt.) Sekretaris Jenderal MPR RI, Siti Fauziah, S.E., M.M. Aktual/DOK MPR RI

Tangerang, aktual.com – Menyongsong realisasi Tahun Anggaran (TA) 2026, Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal MPR RI, Siti Fauziah, S.E., M.M., berkomitmen memperkuat kualitas pelayanan internal serta tata kelola administrasi, sekaligus mengevaluasi kinerja seluruh lini jajaran sekretariat.

Langkah tersebut adalah wujud demi mengoptimalkan fungsi Sekretariat Jenderal MPR RI sebagai tulang punggung pendukung kebijakan pimpinan MPR RI.

Hal itu disampaikan oleh Siti Fauziah, dalam kegiatan Rapat Kerja Sekretariat Jenderal MPR RI dengan mengusung tema “Evaluasi Kinerja Tahun Anggaran 2025 dan Rencana Optimalisasi Kinerja Tahun Anggaran 2026”, di Tangerang, Banten, Jumat (19/12/2025).

Perempuan yang akrab disapa Ibu Titi ini mengajak seluruh peserta untuk menumbuhkan empati terhadap saudara-saudara di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang tengah mengalami musibah.

Tidak hanya itu ia juga mengimbau kepada seluruh pegawai untuk berpartisipasi dalam penggalangan donasi sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan.

“Rapat kerja ini bukan hanya sekadar forum evaluasi, melainkan juga sarana untuk membangun kebersamaan dan kepedulian,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia juga menyoroti perlunya peningkatan kinerja dan administrasi, termasuk evaluasi struktur organisasi, serta pembenahan struktur perpustakaan, termasuk risalah yang hingga kini masih menjadi perhatian.

Keterlibatan lintas unit kerja juga menurutnya penting, terlebih dalam berbagai program strategis MPR RI, seperti Lomba Cerdas Cermat Empat Pilar, Lomba Baris-Berbaris dan Tata Upacara, serta Debat Konstitusi yang rencananya akan kembali dilaksanakan pada tahun 2026.

“Semua unit kerja harus dilibatkan. Jangan hanya satu atau dua biro saja. Kita adalah satu tim,” tegasnya.

Perempuan pertama yang pernah menjabat Sekretaris Jenderal MPR RI ini juga menekankan pentingnya pemahaman pegawai terhadap aset-aset MPR RI, seperti Gedung Merdeka Bandung, Mess Bandung, Rumah Dinas, serta gedung-gedung lain yang perlu terus dijaga dan disertifikasi.

Ia juga mendorong peningkatan koordinasi dengan DPR RI dan DPD RI, khususnya terkait akses, keamanan, dan pemanfaatan fasilitas bersama agar seluruh pegawai dapat bekerja dengan optimal dan nyaman.

Di akhir, Ibu Titi juga memberikan apresiasinya atas berbagai prestasi yang diraih unit-unit kerja MPR RI. Ia menegaskan bahwa setiap capaian merupakan hasil kinerja bersama, bukan kerja individu semata.

“Dengan kebersamaan, doa , dan kerja sama, kita berharap seluruh rencana perbaikan dan peningkatan kinerja MPR RI dapat terwujud demi pelayanan yang lebih baik,” pungkasnya.

Untuk diketahui kegiatan ini diikuti oleh 408 pegawai. Rapat kerja ini sekaligus menjadi perekat tali silaturahmi antar pegawai di lingkungan Sekretariat Jenderal MPR RI dalam menciptakan lingkungan kerja yang harmonis.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Deputi Bidang Pengkajian dan Pemasyarakatan Kontitusi, Hentoro Cahyono, S.H., M.H., Deputi Bidang Administrasi, Heri Herawan, S.H., para Kepala Biro di Sekretariat Jenderal MPR RI, para pejabat Eselon III, pejabat Eselon IV, dan pejabat fungsional.

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano

Situasi di Gaza: Anak-anak Meninggal Akibat Cuaca Dingin, Ribuan Pasien Terlambat Evakuasi Medis

Evakuasi bayi-bayi dari reruntuhan bangunan di Jalur Gaza (Xinhua).

Ramallah, Aktual.com – Dokter Lintas Batas atau Doctors Without Borders (MSF) memperingatkan bahwa anak-anak yang ada di Jalur Gaza meninggal dunia akibat cuaca dingin.

Organisasi kemanusiaan itu menyeru Israel agar mengizinkan peningkatan penyaluran bantuan kemanusiaan untuk menolong warga Palestina menghadapi kondisi musim dingin yang ekstrem.

Dalam pernyataannya, MSF menyebutkan bahwa seorang bayi berusia 29 hari meninggal dunia di Rumah Sakit Nasser, Gaza selatan, hanya dua jam setelah tiba di bangsal anak yang didukung MSF.

“Terlepas dari seluruh upaya perawatan, bayi tersebut tidak dapat diselamatkan. Ia meninggal akibat hipotermia berat,” demikian pernyataan MSF.

MSF memperingatkan bahwa cuaca musim dingin yang keras, ditambah dengan kondisi kehidupan yang sudah sangat memprihatinkan, semakin meningkatkan risiko kesehatan.

Organisasi tersebut mencatat bahwa timnya terus menemukan tingkat infeksi saluran pernapasan yang tinggi. Kasus-kasus tersebut diperkirakan akan meningkat sepanjang musim dingin dan menimbulkan ancaman serius bagi anak-anak di bawah usia lima tahun.

Terkait badai yang melanda, MSF menyatakan bahwa hujan lebat dan badai parah di Gaza memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang tinggal di tenda-tenda darurat yang rapuh dan terendam air.

MSF juga menyerukan kepada otoritas Israel untuk segera mengizinkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza dalam skala besar dan secara lebih intensif.

Ribuan Pasien Meninggal Terlambat Evakuasi

Lebih dari 1.000 pasien di Jalur Gaza meninggal dunia saat menunggu evakuasi medis sejak pertengahan 2024, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Jumat (19/12), seraya memperingatkan bahwa angka sebenarnya kemungkinan lebih tinggi.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan sebanyak 1.092 pasien meninggal dunia saat menunggu evakuasi medis dalam periode Juli 2024 hingga November 2025, di tengah pembatasan pergerakan yang terus berlangsung serta runtuhnya sistem layanan kesehatan di Jalur Gaza.

Menurut WHO, sejak Oktober 2023 lembaga tersebut bersama para mitranya telah memfasilitasi evakuasi lebih dari 10.600 pasien dari Gaza yang menderita kondisi kesehatan serius.

Dari jumlah tersebut, lebih dari 5.600 pasien adalah anak-anak yang membutuhkan perawatan lanjutan dan tindakan penyelamatan jiwa.

Tedros menyerukan agar lebih banyak negara bersedia menerima pasien dari Jalur Gaza serta mendesak pemulihan jalur evakuasi medis ke Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur.

Ia menegaskan bahwa keterlambatan evakuasi medis terus merenggut nyawa.

Artikel ini ditulis oleh:

Eroby Jawi Fahmi

Warga Aceh Tengah Terisolir Pascabencana: Sudah 25 Hari, Kami Tidak Sanggup!

Warga mengamati sampah kayu gelondongan pascabanjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Sabtu (29/11/2025). ANTARA FOTO/Yudi Manar/agr/am.
Warga mengamati sampah kayu gelondongan pascabanjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Sabtu (29/11/2025). ANTARA FOTO/Yudi Manar/agr/am.

Banda Aceh, Aktual.com – Warga Kemukiman Wih Dusun Jamat, Kecamatan Linge, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh, meminta pemerintah segera membuka akses jalan di desa tersebut karena hingga kini masih terisolir pascabencana banjir bandang tiga pekan lalu.

“Sudah 25 hari, kami sudah tidak sanggup,” kata seorang warga Kampung Jamat, Sertalia di Aceh Tengah, Sabtu (20/12/2025), dilansir dari Antara.

Kampung Jamat merupakan salah satu desa yang terisolasi di Aceh Tengah pascabencana banjir bandang dan longsor. Akses jalan menuju desa ini putus total.

Warga desa berharap akses jalan di desa mereka bisa segera pulih serta meminta pemerintah dapat merespon lebih cepat dan tanggap.

Dia mengungkapkan bahwa warga setempat telah banyak yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan bahan pangan. “Kami bukan mau mengemis, tapi tolong buka akses jalan kami agar kami bisa berusaha,” ujar Sertalia.

Dia menuturkan, sudah tiga pekan berlalu pascabencana, belum juga ada upaya perbaikan dan pemulihan oleh pemerintah untuk desa mereka.

Menurut dia, kondisi warga desa juga makin sulit dan mulai kehabisan bahan pangan, obat-obatan serta kebutuhan pokok lainnya untuk bertahan hidup.

Sementara, bantuan logistik yang pernah diterima warga desa, kata Sertalia, jumlahnya sangat terbatas dan masih jauh dari kata cukup.

“Tenaga kami sudah habis untuk gotong-royong, buat tenda pengungsian, mengumpulkan harta benda yang masih bisa dipakai, buka jalan, buat jembatan,” katanya.

Bencana banjir bandang dan tanah longsor tiga pekan lalu membuat empat desa di wilayah Kemukiman Wih Dusun Jamat hilang. Yakni Kampung Jamat, Kute Reje, Delung Sekinel dan Kampung Reje Payung.

“Sebanyak 120 KK dari empat desa ini sekarang tinggal di pengungsian, desa sudah berubah jadi aliran sungai dan tersapu banjir bandang,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Eroby Jawi Fahmi

Berita Lain