25 Desember 2025
Beranda blog Halaman 67

Mendagri Bekukan Bupati Mirwan MS Tiga Bulan dan Ingatkan Penggunaan Anggaran Bencana

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memberhentikan sementara Bupati Aceh Selatan Mirwan MS, di Kantor Kemendagri RI, Jakarta, Selasa (9/12/2025). Foto: Taufik A Harefa/Aktual.com

Jakarta, Aktual.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian resmi menerbitkan Surat Keputusan (SK) pemberhentian sementara terhadap Bupati Aceh Selatan, H Mirwan MS, selama tiga bulan.

Sanksi dijatuhkan karena Mirwan melakukan perjalanan ke luar negeri tanpa izin, melanggar Pasal 76 ayat 1 huruf i dan Pasal 77 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

“Yang bersangkutan melakukan perjalanan ke luar negeri untuk melaksanakan ibadah umrah tanggal 2 November sampai Desember tanpa ada surat izin Menteri,” kata Tito di Gedung Kemendagri, Jakarta, Selasa, (9/12/2025).

Berdasarkan aturan, perjalanan dinas atau perjalanan pribadi pejabat ke luar negeri harus memperoleh izin Mendagri.

Tito menjelaskan, Mirwan sempat mengajukan permohonan izin melalui Pemerintah Aceh pada 22 November 2025. Namun permintaan itu ditolak Gubernur Aceh pada 28 November karena daerah sedang dilanda bencana banjir dan longsor.

“Pak Gubernur, tanggal 28 November, Pak Muzakir Manaf menolak. Dan kemudian menyatakan tidak dapat diproses lebih lanjut karena situasi dalam keadaan bencana” kata Tito

Meski demikian, Mirwan tetap berangkat umrah pada 2 Desember melalui Bandara Sultan Iskandar Muda tanpa izin dari Gubernur Aceh dan Menteri Dalam Negeri.

Menurut Tito, Presiden dalam rapat di posko BNPB Aceh turut memerintahkan agar Kemendagri segera memberikan sanksi. Sesuai Pasal 77 UU 23/2014, sanksi maksimal untuk pelanggaran tersebut adalah pemberhentian sementara selama tiga bulan, bukan pencopotan tetap.

“Selama tiga bulan nanti yang bersangkutan akan dibina, magang di Kemendagri,” ujarnya.

Sebagai pengganti, Kemendagri menugaskan Wakil Bupati Aceh Selatan, H. Baital Mukaddis, sebagai Pelaksana Tugas (Plt). Penunjukan ini dilakukan sesuai aturan apabila terjadi kekosongan jabatan kepala daerah selama masa sanksi.

Tito menambahkan, keputusan pemberhentian ini tidak terlepas dari konteks bencana di Aceh Selatan. Enam kecamatan dan 12 gampong terdampak, lebih dari 2.114 kepala keluarga mengungsi, serta berbagai infrastruktur rusak berat.

“Ini membutuhkan leadership kepala daerah. Umrah itu sunnah, bisa ditunda. Masyarakat sedang dalam keadaan sulit,” tegasnya.

Ia menegaskan bahwa kepala daerah wajib berada di tempat dalam situasi bencana. Kemendagri pun telah mengeluarkan surat edaran yang melarang kepala daerah bepergian atau ke luar negeri hingga 15 Januari 2026.

Tito berharap keputusan ini menjadi pembelajaran bagi seluruh kepala daerah. “Jangan tinggalkan masyarakat dalam keadaan krisis. Kepala daerah memiliki power yang sangat dibutuhkan,” ujarnya.

Anggaran Bencana Harus Tepat Sasaran

Tito Karnavian juga menyampaikan, Pemerintah daerah harus memastikan penggunaan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk penanganan bencana dilakukan secara tepat dan tanpa penyimpangan.

Peringatan ini disampaikan menyusul adanya temuan indikasi penyimpangan oleh Ditjen di Kemendagri terkait penggunaan anggaran darurat di sejumlah daerah terdampak banjir dan longsor.

Tito mengatakan kebutuhan masyarakat di daerah bencana sangat besar dan harus menjadi prioritas.

“Banyak warga hanya membawa pakaian di badan. Mereka butuh pakaian, baju, pakaian dalam, pampers, pembalut, sabun, deterjen, sampo, dan lainnya,” kata Tito.

Ia menyebut, Pemerintah pusat telah memberikan bantuan besar seperti beras, minyak goreng, mi instan, biskuit, hingga dukungan dapur umum.

Namun, kebutuhan harian yang lebih kecil biasanya dibebankan kepada pemerintah daerah, sementara anggaran BTT sejumlah daerah sudah menipis di akhir tahun.

“Ada yang hanya tersisa Rp1 miliar, Rp2 miliar, bahkan Rp750 juta. Itu tidak cukup,” kata Tito.

Mendagri menjelaskan dirinya telah mengusulkan tambahan anggaran kepada Presiden untuk 52 kabupaten/kota di tiga provinsi terdampak.

Presiden kemudian menyetujui peningkatan bantuan menjadi Rp4 miliar untuk masing-masing daerah. Khusus Provinsi Aceh, pemerintah pusat langsung mengucurkan tambahan Rp20 miliar, sementara untuk Sumatra Utara dan Sumatra Barat masih dalam proses finalisasi.

Tito memastikan mekanisme pencairan dilakukan melalui transfer langsung ke rekening pemerintah daerah. Ia juga telah menerbitkan surat edaran yang mengatur penggunaan dana bantuan agar benar-benar diprioritaskan bagi kebutuhan masyarakat serta disertai bukti penggunaan yang lengkap.

“Presiden menekankan jangan mengambil keuntungan di tengah kesulitan rakyat. Sanksinya sangat berat,” tegas Tito.

Laporan: Taufik Akbar Harefa

Artikel ini ditulis oleh:

Eroby Jawi Fahmi

Geruduk KPK, Buruh Singgung ‘Kasus Besar’ Tak Tersentuh

Jakarta, aktual.com – Ratusan buruh memadati gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa (9/12/2025) dalam rangka peringatan Hari Antikorupsi Sedunia 2025. Mereka membawa berbagai tuntutan, termasuk desakan agar kasus-kasus besar segera ditangani dan seruan untuk mengadili mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Aksi tersebut dipimpin Koordinator Aksis Sapujagat, Ajang Sudrajat, yang menyampaikan kekecewaan terhadap kinerja pemberantasan korupsi. Ia menjelaskan bahwa aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes karena banyak persoalan korupsi yang belum ditangani secara tuntas oleh KPK.

“Kami dari aliansi aksi serikat buruh, Aksi Sapujagat dalam rangka peringatan Hari Korupsi Sedunia,” ujarnya.

Ajang menyebut situasi pemberantasan korupsi saat ini masih jauh dari harapan. Menurutnya, banyak perkara besar dibiarkan berlarut-larut, sementara yang diproses justru kasus berskala kecil.

“Hari ini KPK sedang tidak baik-baik saja,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa dampak korupsi dirasakan langsung oleh para pekerja, terutama dalam hal kesejahteraan diri dan keluarga. Praktik korupsi dinilai menggerus hak pekerja yang seharusnya dapat dinikmati secara layak.

“Masih banyak kasus besar tidak ditindak KPK, hanya kasus kecil saja yang ditindak,” ujarnya.

Ajang mengatakan bahwa persoalan besar sedang dihadapi buruh saat ini, terutama terkait kondisi ekonomi yang tidak membaik karena korupsi yang terus terjadi. “Ada masalah besar yang kita hadapi sekarang,” ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa di banyak perusahaan, sekitar 30 persen biaya produksi terpakai untuk pengeluaran tidak jelas yang menurutnya merupakan praktik korupsi terselubung. Ia menilai dana tersebut seharusnya dapat dialokasikan untuk peningkatan kesejahteraan buruh.

“Biar KPK tahu juga, 30 persen biaya produksi perusahaan adalah biaya siluman,” ujarnya.

Ajang juga menyoroti keberadaan pelaku korupsi di kalangan aparat dan pejabat yang dinilai tidak tersentuh hukum. Hal itu, menurutnya, semakin melemahkan rasa keadilan para pekerja.

“Pelaku korupsi yang berbaju aparat dan pejabat tidak tersentuh,” ujarnya.

Ia menilai KPK seharusnya bertindak tegas kepada semua pihak, bukan hanya pada level bawah. Ajang berharap KPK dapat kembali menjadi lembaga yang melindungi kepentingan publik secara seimbang.

“KPK sebagai garda terdepan tidak hanya tajam ke bawah tapi tumpul ke atas,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Achmat
Rizky Zulkarnain

KPK Periksa Dirut PT Genius Solusi dan PT Ingenico Terkait Korupsi EDC Rp 744 Miliar

Ilustrasi ECD BRI. Aktual/HO

Jakarta, aktual.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menggeber penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan mesin Electronic Data Capture (EDC) senilai Rp 2,1 triliun. Hari ini, Selasa (9/12), dua direktur perusahaan teknologi diperiksa sebagai saksi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.

Juru Bicara KPK Budi Prasetyo mengonfirmasi pemeriksaan terhadap Budy Setiawan, Direktur Utama PT Genius Solusi Marpala (GSM) periode 2022-2024, dan Mega Okfiyati, Direktur PT Ingenico International Indonesia.

“Pemeriksaan dilaksanakan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, pada Selasa (9/12),” kata Budi Prasetyo dalam keterangannya.

Kasus ini telah menjerat lima orang sebagai tersangka sejak 9 Juli 2025.

Mereka adalah Catur Budi Harto (mantan Wakil Direktur Utama BRI), Indra Utoyo (mantan Direktur Digital, Teknologi Informasi dan Operasi BRI), Dedi Sunardi (SEVP Manajemen Aktiva dan Pengadaan BRI), Elvizar (Direktur Utama PT Pasifik Cipta Solusi), dan Rudy Suprayudi Kartadidjaja (Direktur Utama PT Bringin Inti Teknologi).

KPK menduga skema pengadaan ini melibatkan metode beli putus dan sewa, dengan total nilai proyek fantastis mencapai Rp 2,1 triliun.

Akibat dugaan mark-up dan permainan proyek ini, kerugian keuangan negara diperkirakan mencapai Rp 744 miliar.

Dalam upaya mengamankan aset negara, tim penyidik KPK juga telah menyita uang tunai senilai Rp 65 miliar yang diduga kuat terkait dengan aliran dana haram perkara ini.

Sebelumnya, KPK juga telah memanggil sejumlah saksi penting lainnya, termasuk Direktur PT Indosat Irsyad Sahroni serta beberapa direksi perusahaan teknologi pada 7 dan 8 Oktober 2025.

Salah satu tersangka, Indra Utoyo, telah diperiksa ulang dan mengaku ditanya seputar kronologi detail pengadaan barang haram tersebut. KPK memastikan upaya pengungkapan kasus ini akan terus berlanjut hingga tuntas.

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano

Mandiri Sekuritas Bidik 5 IPO Jumbo pada 2026, Sektor SDA Mendominasi

Jakarta, Aktual.com – PT Mandiri Sekuritas menargetkan dapat membawa empat hingga lima perusahaan untuk melaksanakan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di pasar modal Indonesia pada 2026. Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana, menyebut pihaknya telah memantau sejumlah perusahaan yang berpotensi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Ada beberapa yang sedang kami jalankan, tapi kemungkinan baru mulai awal tahun. Sektornya banyak, lebih dari lighthouse seharusnya, ada yang lebih dari lighthouse,” ujarnya usai acara Economic and Market Outlook 2026 di Jakarta, Selasa (9/12/2025).

Perusahaan-perusahaan yang masuk radar tersebut berasal dari berbagai sektor, termasuk sektor sumber daya alam (natural resources) yang, menurut Oki, akan menjadi bagian dari pipeline IPO tahun depan. “Yang pasti ada natural resources, tapi tahun depan banyak yang menarik. Jadi tahun depan lebih menarik lah,” kata Oki.

Meski pembicaraan dengan calon emiten masih berada pada tahap awal, Oki yakin empat hingga lima perusahaan yang sedang dipantau akan berhasil melantai di bursa pada 2026. Optimisme itu didorong oleh prospek pasar modal Indonesia yang dinilai semakin positif.

Ia menegaskan bahwa Mandiri Sekuritas lebih memprioritaskan kualitas dan fundamental perusahaan, bukan status kepemilikannya. “Kami tidak perlu melihat itu BUMN atau bukan. Yang penting fundamentalnya bagus,” tegasnya.

Oki menilai prospek pasar modal pada 2026 akan semakin menarik seiring perbaikan iklim investasi dan penguatan ekonomi domestik. Menurut dia, narasi besar perekonomian nasional semakin kuat, sehingga investor kini lebih nyaman dalam mengambil keputusan.

Menutup tahun ini, Mandiri Sekuritas juga bersiap mengantarkan IPO PT Super Bank Indonesia Tbk. (SUPA), yang akan resmi tercatat di BEI pada 17 Desember 2025. Langkah tersebut menjadi pembuka dari rencana perusahaan membawa lebih banyak emiten ke pasar modal tahun depan.

Dengan meningkatnya partisipasi investor ritel, Oki optimistis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat terus menguat dan mencetak rekor baru. “Sekarang kita lihat, sudah berapa kali menyentuh titik puncak. Sudah 20 kali. Jadi kalau mau mencapai 9.000, itu hanya soal waktu saja,” ujarnya.

(Nur Aida Nasution)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka Permadhi

Siti Fauziah Ajak Masyarakat Tingkatkan Kepedulian untuk Korban Bencana Alam

Sekretaris Jenderal MPR RI Siti Fauziah. Aktual/DOK MPR RI

Jakarta, aktual.com – Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal MPR RI Siti Fauziah SE., MM., atau Bu Titi mengingatkan pentingnya bersilaturahim. Karena silaturahim yang baik, bisa mengurangi jurang perbedaan, mendekatkan yang jauh, menjaga kurukunan dan meningkatkan persatuan juga kesatuan. Silaturahim juga berpotensi menimbulkan kerjasama saling menguntungkan.

Pernyataan itu disampaikan Siti Fauziah saat mengisi Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, kerjasama MPR dengan Persatuan Wanita Lampung (Perwala). Acara tersebut berlangsung di Bandar Lampung, Minggu (7/12/2025).

Dalam kehidupan sehari-hari menurut Siti Fauziah, banyak kejadian yang bisa menimbulkan kesalahpahaman hingga rasa tidak suka. Acapkali, kesalahpahaman, itu bahkan diakibatkan hal-hal kecil. Tapi kalau tidak diatasi dengan baik, kesalahpahaman itu bisa menyebabkan pertengkaran bahkan putusnya tali persaudaraan.

“Silaturahim bisa memupuk subur rasa saling pengertian, serta memperbaiki hubungan yang kurang harmonis. Silaturahim juga mampu melahirkan empati satu dengan yang lain. Bahkan menjamin hubungan yang lebih baik ke depannya,” ujar Bu Titi.

Dalam hubungan yang lebih luas, seperti kehidupan berbangsa dan bernegara, silaturahim turut menciptakan kuatnya persatuan. Silaturahim mampu melagirkan perasaan senasib sepenanggungan. Sehingga mereka yang senantiasa bersilaturahim, akan berusaha memberi pertolongan disaat saudaranya dalam kesulitan dan musibah.

“Sudara-saudara kita di Aceh, Sumatera Barat dan Sumatera Utara tengah menderita akibat bencana banjir dan tanah longsor. Mari gunakan momen ini untuk merajut mempererat silaturahim kita dengan membantu mereka yang sedang dalam kesusahan,” tutup Siti Fauziah.

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano

Polri Selidiki Dugaan Penebangan Liar dan Pembukaan Lahan di Aceh Tamiang

Warga mengamati sampah kayu gelondongan pascabanjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Sabtu (29/11/2025). ANTARA FOTO/Yudi Manar/agr/am.
Warga mengamati sampah kayu gelondongan pascabanjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Sabtu (29/11/2025). ANTARA FOTO/Yudi Manar/agr/am.

Jakarta, Aktual.com – Direktorat Tindak Pidana Tertentu Badan Reserse Kriminal Polri menyelidiki dugaan adanya penebangan liar di Sungai Tamiang dalam rangka menelusuri asal kayu gelondongan yang terseret dalam banjir di Aceh.

“Informasi awal, di hulu Sungai Tamiang terdapat aktivitas illegal logging (penebangan liar) dan land clearing (pembukaan lahan) oleh masyarakat,” kata Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Polisi Moh. Irhamni di Jakarta, Selasa (9/12/2025).

Ia mengatakan, kegiatan penebangan ilegal tersebut diduga menggunakan mekanisme panglong. “Kayu dipotong, ditumpuk di bantaran, lalu dihanyutkan saat air naik seperti rakit,” ucapnya.

Sementara itu, dalam pembukaan lahan, kayu besar kerap dipotong kecil agar mudah terbawa saat banjir.

Irhamni menegaskan, kegiatan tersebut mayoritas tidak berizin. “Penebangan di hutan lindung sepanjang Sungai Tamiang, Kabupaten Aceh Tamiang, mayoritas tidak berizin dan kayu bukan jenis kayu keras,” katanya.

Sebagai langkah tindak lanjut, Dittipidter Bareskrim Polri akan mengirimkan satu tim tambahan untuk menyelidiki di wilayah Sungai Tamiang.

“Proses penyelidikan akan difokuskan pada kegiatan illegal logging yang terjadi di sepanjang hulu sungai Tamiang, Aceh,” ujarnya.

Polri dan Kementerian Kehutanan menurunkan tim gabungan untuk menyelidiki temuan kayu gelondongan dalam bencana banjir yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Dalam hal ini, Dittipidter Bareskrim Polri menjadi tim utama dalam penyelidikan.

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa apabila ditemukan pelanggaran maka akan diproses hukum oleh kepolisian.

Artikel ini ditulis oleh:

Eroby Jawi Fahmi

Berita Lain