Dialog MPR–Liga Muslim Dunia Tegaskan Kekuatan Pancasila untuk Harmoni Global

Jakarta, aktual.com – Ketua MPR RI H. Ahmad Muzani menegaskan bahwa kekuatan bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk bencana alam, terletak pada keteguhan spiritual dan nilai kebersamaan yang diajarkan para ulama dan tokoh masyarakat.
Hal itu disampaikan Ahmad Muzani dalam Dialog Kekuatan Ideologi Pancasila untuk Perdamaian Dunia bersama Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia (MWL) H.E. Dr. Muhammad bin Abdulkarim Al-Issa, di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (4/12/2025).
Muhammad bin Abdulkarim Al-Issa sendiri hadir bersama jajaran lainnya, yakni Asisten Sekretaris Jenderal bidang Hubungan Internasional, H.E. Dr. Mohammed Al-Majdouei; Asisten Sekretaris Jenderal bidang Komunikasi Korporat, Mr. Abdulwahab Al-Shehri; Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Yang Mulia Faisal Abdullah H. Amodi; serta Direktur Kantor MWL di Indonesia Abdulrahman Khayyat.
Ahmad Muzani sendiri didampingi oleh Wakil Ketua MPR RI, Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua Umum MUI, KH Cholil Nafis, dan Mantan Ketua Umum Muhammadiyah dan Mantan Utusan Khusus Presiden RI untuk Dialog Antaragama dan Antarperadaban, Prof. Dr. M. Din Syamsuddin
Ahmad Muzani membuka dengan seruan syukur dan doa bagi korban bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, serta sejumlah provinsi lainnya.
“Data terakhir menunjukkan ratusan korban terdampak, dengan banyak infrastruktur seperti jalan, jembatan, tempat ibadah, hingga rumah warga mengalami kerusakan berat. Kita mendoakan mereka yang meninggal diterima amalnya oleh Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan,” ujarnya.
Ahmad Muzani menekankan bahwa Indonesia merupakan negeri subur yang sekaligus berada di kawasan rawan bencana. Menurutnya, kekuatan masyarakat Indonesia dalam menerima musibah sebagai ujian tidak lepas dari peran para ulama dan kiai yang mengajarkan kesabaran, keikhlasan, serta keyakinan bahwa setiap ujian meningkatkan derajat seseorang.
“Melalui pengajian dan majelis ilmu, para kiai membentuk ketangguhan masyarakat kita,” kata Ahmad Muzani.
Dalam kesempatan yang sama, Ahmad Muzani menyoroti kekayaan keragaman bangsa yang terdiri lebih dari 17.000 pulau, 713 bahasa daerah, ratusan suku, serta enam agama. Ia menegaskan bahwa sejak kemerdekaan, para pendiri bangsa telah bersepakat untuk berdiri dalam satu negara kesatuan Republik Indonesia. Kesepakatan itu, menurutnya, harus terus dijaga.
“Negara ini memang tidak didirikan sebagai negara agama, tetapi agama tumbuh subur dan saling memperkuat. Dalam negara Pancasila, menjalankan ibadah sesuai keyakinan bukan hanya diperbolehkan, tetapi memperkokoh persatuan,” tuturnya.
Ahmad Muzani menjelaskan bahwa kehadiran Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia, Yang Mulia Dr. Muhammad Abdul Karim Al-Issa, dalam dialog tersebut menjadi kesempatan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa kerukunan, persaudaraan, gotong royong, dan penghormatan terhadap perbedaan dapat tumbuh kuat di Indonesia.
Ia menegaskan bahwa peran ulama, kiai, dan pemimpin pesantren sangat besar dalam menjaga harmoni tersebut.
Artikel ini ditulis oleh:
Tino Oktaviano













