25 Desember 2025
Beranda blog Halaman 798

Media Digital Melaju Cepat, Lestari Moerdijat Minta Kebijakan Segera Menyusul

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. DOK MPR RI

Denpasar, aktual.com – Dalam mengupayakan keberlanjutan media penyiaran, diperlukan pembenahan dari sisi kebijakan, hukum dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia, agar mampu mengimbangi laju pertumbuhan media digital.

“Dibutuhkan mekanisme adaptasi yang tepat terhadap laju perkembangan teknologi sehingga keberlanjutan media penyiaran tetap terjaga,” kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam sambutan tertulisnya pada diskusi daring bertema
Menjaga Keberlanjutan Media Penyiaran Melalui Revisi Undang-Undang Penyiaran yang digelar
Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (7/5).

Diskusi yang dimoderatori Luthfi Assyaukanie, Ph.D (Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR RI) itu menghadirkan Gunawan Hutagalung (Direktur Pos dan Penyiaran di Kementerian Komunikasi dan Digital Komdigi), Amelia Anggraini (Anggota Komisi I DPR RI), dan Gilang Iskandar (Sekretaris Jenderal Asosiasi Televisi Swasta Indonesia /ATVSI) sebagai narasumber.

Selain itu hadir pula Herik Kurniawan (Ketua Umum Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia /IJTI) sebagai penanggap.

Menurut Lestari, upaya revisi Undang-Undang No. 32/2002 tentang Penyiaran, didorong oleh kenyataan bahwa dinamika industri media saat ini terus berubah.

Rerie, sapaan akrab Lestari berpendapat, upaya untuk menyesuaikan kebijakan harus dilakukan untuk mewujudkan penguatan lembaga penyiaran, kebebasan pers dan ekspresi, perlindungan terhadap pekerja media dan masyarakat, hingga menyeimbangkan ekosistem penyiaran.

Sehingga, tegas Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, para pemangku kepentingan dapat mengatasi berbagai tantangan akibat hadirnya media sosial.

Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap, tantangan seperti persaingan antar-platform, monetisasi konten, tantangan finansial, perubahan paradigma terkait sumber informasi dan audiens, serta dampak pada industri iklan dapat segera dijawab dengan solusi yang tepat.

Sekretaris Jenderal ATVSI, Gilang Iskandar mengungkapkan kondisi bisnis penyiaran saat ini secara umum tidak baik-baik saja. Alokasi belanja iklan menurun, ujar dia, sedangkan capital expenditure (Capex) dan operating expenditure
(Opex) tetap harus dikeluarkan.

Akibatnya, ujar Gilang, stasiun televisi semakin agresif melakukan efisiensi. Mulai dari menayangkan siaran ulang, sampai akhirnya terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja karyawan, agar tetap bisa beroperasi.

Menurut Gilang, kondisi itu diperburuk dengan hadirnya pesaing baru, yaitu platform digital, sementara kue iklannya tetap.

Di sisi lain, tegas dia, media televisi wajib mematuhi berbagai peraturan dari sejumlah lembaga terkait bisnis, standar teknis penyiaran, hingga pengaturan frekuensi.

Sementara, tambah Gilang, media digital tidak diikat dengan aturan yang sebanyak media televisi. “Sehingga terjadi penerapan regulasi yang tidak seimbang,” ujarnya.

Gilang berharap, ada regulasi media penyiaran yang lebih fleksibel dan dinamis agar mampu bersaing dengan platform digital.

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano

Generali Indonesia Gandeng Jejakin Perluas Penanaman Mangrove untuk Reduksi Karbon

President Director/ CEO Generali Indonesia Rebecca Tan (kedua kiri), Chief Marketing Officer Elia C. Wijaya (kiri) bersama, Chief Growth Officer Jejakin Sudono Salim (kedua kanan) dan Chief Operation Officer Jejakin Andreas Djingga (kanan) secara simbolis menanam bibit Mangrove saat acara seremoni kerja sama kemitraan Generali Indonesia dan Jejakin dalam program PLAN & PLANT, 1 Polis = 1 Pohon Mangrove di Taman Wisata Alam Angke, PIK, Jakarta Utara, Rabu (7/5/2025). PLAN & PLANT merupakan inisiatif keberlanjutan Generali Indonesia yang melibatkan agen dan nasabah, dimana setiap 1 polis yang dimiliki nasabah Perusahaan berkomitmen menanamkan 1 pohon mangrove. Sejak tahun 2023, hingga saat ini Generali Indonesia telah menamkan lebih dari 15.200 pohon mangrove, dan telah berkontribusi pada penghijauan lahan dan pengurangan kontribusi karbon (carbon-offset) sebanyak lebih dari 4,5 juta kilogram carbon offset. Aktual/TINO OKTAVIANO

Kebijakan Devisa Hasil Ekspor

Andi Rahmat

Oleh: Andi Rahmat Anggota DPR Ri 2004-2009/2009-2014

Jakarta, aktual.com – Diawal tahun 2025, pemerintah merilis PP No.8/2025 tentang Kebijakan Devisa Hasil Ekspor ( DHE) atas Sumber Daya Alam. tidak tanggung-tanggung, Presiden Prabowo Subianto sendiri yang menyampaikannya kepada publik.

Kebijakan mengenai DHE SDA memang bukan kebijakan baru, melainkan kelanjutan dari PP No36/2023 yang juga mengatur hal yang sama. Yang membuat PP yang baru saja diumumkan itu menarik perhatian adalah karena materi muatannya yang jauh lebih fundamental ketimbang materi muatan PP sebelumnya.

Pada pokoknya, PP No.8/2025 memuat kebijakan yang mewajibkan 100% Devisa Hasil Ekspor yang berasal dari transaksi atas Sumber Daya Alam untuk disimpan selama 1 tahun didalam negeri. Kebijakan ini mulai berlaku terhitung sejak tanggal 1 Maret 2025.

Menurut keterangan Presiden Prabowo, kebijakan ini akan menambah cadangan devisa negara USD 80 Milyar 100 Milyar. Penambahan ini tentu saja akan memperkuat cadangan devisa kita.

Sejak krisis ekonomi tahun 1997-1998, Indonesia memutuskan untuk menganut sistem devisa bebas dalam pengelolaan moneter nasional. Hingga saat ini, kebijakan itu masih terus menjadi landasan kebijakan moneter nasional. Tentu ada banyak argumen kuat yang mendukung pilihan ini. Termasuk diantaranya adalah karena sistem ini telah menjadi praktek terbaik (international best practices) dunia yang mayoritas diterapkan oleh berbagai negara di dunia.

Rezim Lalu Lintas Devisa Bebas ( LLDB ) yang kita anut sejak reformasi bukannya tidak memberi manfaat bagi perekonomian Indonesia. Sebaliknya, manfaatnya cukup besar dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Kemudahan melakukan transaksi lintas negara salah satunya. Sejak Indonesia memberlakukan Rezim LLDB, tercatat terjadinya peningkatan cadangan devisa yang cukup signifikan sejak krisis moneter tahun 1997.

Sekalipun manfaatnya besar, bagi perekonomian Indonesia dari pemberlakuan Rezim Devisa Bebas, tetap saja ada banyak hal yang juga secara sistematis merugikan kepentingan perekonomian nasional.

Diantara risiko sistematis yang mesti ditanggung adalah risiko “ pembalikan tiba-tiba ( Sudden Reversal)” yang terus membayangi sektor keuangan Indonesia. Perilaku arbitrari dari spekulan keuangan masih terus membayangi setiap kebijakan ekonomi nasional. Pada tingkat tertentu, sering pula membuat pengambil kebijakan nasional tersandera dalam mengambil kebijakan yang pada dasarnya sangat menguntungkan kepentingan nasional dalam jangka panjang.

Demikian juga dengan kenyataan yang sudah sering di sampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto, mengenai relokasi kekayaan negara. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia masih belum secara optimal memiliki dampak besar bagi struktur perekonomian nasional.

Sebagai negara dengan perekonomian terbesar di ASEAN, ironisnya cadangan devisa Indonesia hanya berada diurutan ketiga (USD 157 Milyar) di bawah Singapura (USD 512 Milyar) dan Thailand (USD 253 Milyar). Sepanjang 2024 total aliran dana Indonesia yang mengalir ke Singapura sebesar Rp 4806 Triliun.

Belum lagi besarnya aset milik orang Indonesia yang terparkir di luar negeri. Di Singapura saja disinyalir terdapat tidak kurang dari USD 200 Miliar. Ringkasnya, Manfaat perekonomian atas kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia, belum memberikan manfaat optimal.

Selain itu, dari perspektif perpajakan, lubang dalam sistem arus devisa kita menyebabkan mudahnya banyak pihak melakukan praktik penghindaran pajak. Termasuk dengan melakukan berbagai teknik “Transfer Pricing” yang sangat merugikan negara.

Pelaku usaha tidak keliru jika memutuskan untuk membentuk struktur berlapis atas kepemilikan asetnya di Indonesia. Tetapi menjadi masalah bagi kepentingan nasional apabila struktur kepemilikan itu justru tidak memberi manfaat optimal bagi kepentingan ekonomi nasional.

Dalam dua dekade terakhir, banyak pelaku usaha melakukan praktik Inversi pajak ( tax inversion) dengan memanfaatkan lubang dalam kemudahan arus devisa kita. Restrukturisasi kepemilikan perusahaan yang memperoleh manfaat besar dari kekayaan sumber daya alam Indonesia menyebabkan penerima manfaat terbesarnya bukan lagi Indonesia, melainkan negara lain. Terutama Singapura.

Kesemuanya itu menjadi sangat mudah dikarenakan lemahnya kemampuan sistem kita dalam memperoleh manfaat optimal. Hampir-hampir tak ada halangan bagi perilaku arbitrari keuangan semacam ini untuk merelokasi manfaat keuangannya.

Kebijakan Devisa Hasil Ekspor merupakan kebijakan jenial yang patut terus dijaga. Kebijakan ini merupakan cara mujarab untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan dalam sistem ekonomi kita.

Pada dasarnya Indonesia tetap menganut rezim devisa bebas, tapi dengan perspektif yang lebih kuat dan matang. Kebijakan Devisa Bebas harus memberi manfaat besar bagi perekonomian nasional.

Banyak pihak yang akan merasa terganggu dengan kebijakan ini. Karena itu, akan banyak upaya- upaya untuk meredesain ulang kebijakan ini. Kami menyebutnya “ redesain” dikarenakan mereka pun sadar bahwa pemerintah sekarang memiliki sikap yang kukuh terhadap kebijakan ini yang tidak memungkinkan untuk merubahnya.

Data ekonomi terakhir menunjukkan bahwa pelemahan pertumbuhan ekonomi sebagian besar dipengaruhi oleh lemahnya belanja pemerintah. Ini memang mesti segera diatasi oleh pemerintah.

Kebijakan-kebijakan fundamental pemerintahan Prabowo, termasuk kebijakan atas devisa hasil ekspor akan memperkuat fundamental ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global. Cadangan devisa Maret 2025 mencatat angka tertinggi dalam sejarah ( all time high ), sebesar USD 157,1 Milyar. Pencapaian ini terjadi di tengah kuatnya tekanan terhadap nilai tukar rupiah terhadap US Dollar, yang tentunya berbiaya mahal bagi Bank Indonesia dalam upaya pengendaliannya.

Demikian juga pertumbuhan dana pihak ketiga Year on Year yang tumbuh 5,75% dan diperkirakan akan tumbuh terus di tengah pelemahan ekonomi global. Tidak ada gejala “ Capital flight” besar-besaran seperti yang dikhawatirkan banyak orang. Pasar saham yang sempat terkoreksi tajam oleh berbagai isu juga menunjukkan indikasi positif dan mulai menemukan kembali momentumnya.

Mudah-mudahan kesemuanya itu menunjukkan munculnya pemahaman yang makin baik dikalangan pelaku ekonomi terhadap berbagai kebijakan fundamental pemerintah akhir-akhir ini. Pada akhirnya, tidak ada kebijakan ekonomi yang benar-benar sempurna.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Gubernur DKI Batal Lantik ASN yang Tidak Gunakan Transportasi Umum

Menko PMK Pratikno (kiri), Menko Pangan Zulkifli Hasan (kedua kiri), Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq (ujung kanan) dan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dalam tinjauan PLTSa Merah Putih dan RDF TPST Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (19/3/2025) ANTARA/Prisca Triferna

Jakrta, Aktual.com – Calon pejabat DKI Jakarta yang tidak naik transportasi umum bakal tidak dilantik oleh Gubernur DKI Jakarta.

Demikian disampaikan oleh Pramono Anung Wibowo selaku Gubernur DKI. Menurutnya, hal tersebut sesuai Instruksi Gubernur (Ingub) Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 6 Tahun 2025 yang sudah diteken sejak 23 April 2025, para Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov DKI Jakarta wajib menggunakan angkutan umum setiap hari Rabu.

“Hari ini saya akan melantik mungkin 35 atau 40 pejabat di Balai Kota,” kata Pramono, Rabu (7/5).

Tak hanya itu, Bang Pram sapaan Pramono juga sudah mewanti-wanti kalau ada pejabat yang datang ke Balai Kota ketika mau dilantik tidak menggunakan transportasi umum maka tidak akan dilantik.

Sebab, menurut dia, seluruh ASN wajib mematuhi aturan tersebut tanpa terkecuali. Bahkan dirinya sendiri pun juga turut mematuhi peraturan tersebut.

“Karena ini bagian dari kita memberikan contoh. Saya sendiri saja tetap naik transportasi umum,” katanya.

Adapun beberapa nama pejabat yang mengikuti pelantikan ini antara lain Wakil Bupati Kepulauan Seribu, M. Fadjar Churmiawan, yang diproyeksikan menjadi Bupati Kepulauan Seribu.

Kemudian, Wakil Wali Kota Jakarta Barat Hendra Hidayat yang diusulkan untuk menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Utara.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Serangan Rudal India Tewaskan 8 Warga Pakistan, Dua Masjid Hancur

Ilustrasi perbatasan India dan Pakistan. (ANTARA/Anadolu/py)

Pakistan, aktual.com – Ketegangan antara India dan Pakistan kembali memanas setelah militer India melancarkan serangan ke sejumlah titik di wilayah Pakistan. Menurut juru bicara militer Pakistan kepada penyiar Geo, beberapa lokasi yang diserang termasuk dua masjid, dengan korban jiwa mencapai delapan orang, termasuk anak-anak.

Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Muhammad Asif, menegaskan bahwa serangan tersebut menyasar fasilitas sipil, bukan markas kelompok bersenjata. “Semua situs yang menjadi sasaran India adalah situs sipil dan bukan infrastruktur kelompok bersenjata. Klaim India yang menargetkan ‘kamp teroris’ adalah salah,” ujar Khawaja kepada Geo.

India sebelumnya menuduh Pakistan terlibat dalam insiden kekerasan di wilayah Kashmir yang dikuasainya bulan lalu, yang menyebabkan 26 orang tewas. India pun berjanji akan memberikan tanggapan. Namun, Pakistan membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa mereka telah memiliki informasi intelijen terkait rencana serangan dari India.

Dalam konferensi pers singkat yang digelar pada larut malam, Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry, Direktur Jenderal Hubungan Masyarakat Antar-Layanan (ISPR) militer Pakistan, menjelaskan bahwa serangan rudal India telah menewaskan sedikitnya delapan warga sipil dan melukai 35 lainnya. “Militer India menyerang enam lokasi berbeda di Pakistan, melancarkan total 24 serangan,” ungkapnya.

Serangan paling mematikan terjadi di Ahmedpur Sharqia, dekat Bahawalpur, Provinsi Punjab. Di sana, sebuah kompleks masjid terkena rudal, menewaskan lima orang, termasuk seorang gadis berusia 3 tahun. Lokasi lain yang turut menjadi sasaran adalah Muridke, sebuah desa di dekat Sialkot, dan Shakargarh, juga di Punjab. Selain itu, dua lokasi di wilayah Kashmir yang dikelola Pakistan, yaitu Muzzafarabad dan Kotli, juga diserang. Dua masjid hancur, dan dua remaja—gadis 16 tahun dan anak laki-laki 18 tahun—menjadi korban.

Bilawal Bhutto Zardari, mantan Menteri Luar Negeri dan Ketua Partai Rakyat Pakistan (PPP), menyebut serangan ini sebagai tindakan agresi yang brutal. “Serangan terhadap sasaran sipil di Muridke, Bahawalpur, Kotli dan Muzaffarabad adalah tindakan perang,” tegasnya lewat platform X, sembari menyebutnya sebagai aksi yang “pengecut dan tidak beralasan”. Ia juga menambahkan, “Angkatan bersenjata Pakistan, yang didukung oleh negara yang tidak terpecahkan, merespons dengan kekuatan penuh… negara tersebut bersatu, menantang, dan siap.”

Menteri Luar Negeri Pakistan, Ishaq Dar, turut mengecam tindakan India tersebut. “Pelaggaran mencolok terhadap kedaulatan Pakistan… hal ini telah membahayakan perdamaian regional,” tulisnya di X. Ia menegaskan bahwa Pakistan akan mempertahankan “kedaulatan dan integritas teritorialnya dengan segala cara.”

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Harga Emas di Pegadaian Naik Hingga Rp27.000

Pramuniaga menunjukkan emas di Galeri 24 Pegadaian Area Aceh, Banda Aceh, Aceh, Kamis (17/4/2025). ANTARA FOTO/Khalis Surry/nym

Jakarta, aktual.com – Harga emas yang dikutip dari laman resmi Pegadaian, Rabu (7/5) menunjukkan harga tiga produk logam mulia, yakni buatan Antam, UBS dan Galeri24, mengalami kenaikan harga jual hingga Rp27.000 dari hari sebelumnya.

Emas Antam melonjak Rp27.000 dari semula Rp1.982.000 per gram menjadi Rp2.009.000. Begitu pula emas Galeri24 yang turut naik Rp27.000 dari Rp1.901.000 menjadi Rp1.928.000.

Sementara emas buatan UBS naik Rp21.000 menjadi Rp1.958.000 dari semula Rp1.937.000 per gram.

Emas buatan Antam dan Galeri24 dijual dengan kuantitas 0,5 gram hingga 1.000 gram atau 1 kilogram. Sementara emas UBS dijual dengan kuantitas 0,5 gram hingga 500 gram.

Berikut daftar lengkap harga emas masing-masing produk:

Harga emas Antam:

– Harga emas Antam 0,5 gram: Rp1.057.000

– Harga emas Antam 1 gram: Rp2.009.000

– Harga emas Antam 2 gram: Rp3.955.000

– Harga emas Antam 3 gram: Rp5.906.000

– Harga emas Antam 5 gram: Rp9.808.000

– Harga emas Antam 10 gram: Rp19.558.000⁠

– Harga emas Antam 25 gram: Rp48.763.000

– Harga emas Antam 50 gram: Rp97.443.000

– Harga emas Antam 100 gram: Rp194.805.000

– Harga emas Antam 250 gram: Rp486.736.000

– Harga emas Antam 500 gram: Rp973.253.000

– Harga emas Antam 1000 gram: Rp1.946.464.000.⁠

Harga emas UBS:

– Harga emas UBS 0,5 gram: Rp1.059.000

– Harga emas UBS 1 gram: Rp1.958.000

– Harga emas UBS 2 gram: Rp3.886.000

– Harga emas UBS 5 gram: Rp9.603.000

– Harga emas UBS 10 gram: Rp19.104.000

– Harga emas UBS 25 gram: Rp47.666.000

– Harga emas UBS 50 gram: Rp95.136.000

– Harga emas UBS 100 gram: Rp190.197.000

– Harga emas UBS 250 gram: Rp475.351.000

– Harga emas UBS 500 gram: Rp949.583.000

Harga emas Galeri24:

– Harga emas Galeri24 0,5 gram: Rp1.011.000

– Harga emas Galeri24 1 gram: Rp1.928.000

– Harga emas Galeri24 2 gram: Rp3.797.000

– Harga emas Galeri24 5 gram: Rp9.425.000

– Harga emas Galeri24 10 gram: Rp18.798.000

– Harga emas Galeri24 25 gram: Rp46.878.000

– Harga emas Galeri24 50 gram: Rp93.681.000

– Harga emas Galeri24 100 gram: Rp187.270.000

– Harga emas Galeri24 250 gram: Rp467.943.000

– Harga emas Galeri24 500 gram: Rp935.426.000

– Harga emas Galeri24 1.000 gram: Rp1.870.850.000.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Berita Lain