23 Desember 2025
Beranda blog Halaman 88

Gus Yahya Siap Diperiksa Terkait Isu Aliran Dana TPPU Rp100 Miliar ke PBNU

Jakarta, aktual.com – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, menyatakan kesiapannya menjalani pemeriksaan terkait dugaan aliran dana tindak pidana pencucian uang (TPPU) sebesar Rp100 miliar dari eks Bendahara Umum PBNU, Mardani Maming.

“Ya kita nunggu juga. Kalau ada yang memeriksa silakan saja gitu lho,” kata Gus Yahya di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, dikutip Kamis (4/12).

Ia menegaskan bahwa dirinya bersama seluruh jajaran PBNU selalu berpegang pada prinsip ketaatan terhadap hukum. Karena itu, ia membuka diri apabila memang dibutuhkan untuk diperiksa.

“Jadi posisi semua orang dalam hal ini sebagai warga negara, kita semua taat hukum, silakan diproses,” ujarnya.

Menurut Gus Yahya, hingga saat ini pihaknya masih menantikan langkah resmi dari aparat penegak hukum terkait isu tersebut. Ia meminta agar tidak ada tuduhan yang belum berdasar.

“Tetapi, ya jangan belum-belum lalu mengada-ada, sudah menuduh TPPU. Sementara dijadikan alasan, padahal faktanya enggak ada dan indikasinya itu juga tidak jelas, ya,” tuturnya.

Ia menambahkan bahwa proses hukum tidak boleh hanya berangkat dari pernyataan yang tidak memiliki pijakan kuat. Namun, PBNU siap mengikuti seluruh prosedur yang berlaku.

“Tapi sejauh hal-hal menyangkut hukum. Kita semua taat hukum, dan kita mau silakan apabila ada proses hukum yang dijalankan,” jelasnya.

Isu ini mencuat di tengah desakan agar Gus Yahya mundur dari jabatan Ketua Umum PBNU, salah satunya terkait dugaan ketidakteraturan dalam tata kelola keuangan organisasi. Desakan tersebut disebutkan dalam Risalah Rapat Harian Syuriah PBNU.

Sebelumnya, Katib Syuriyah PBNU KH Sarmidi Husna mengungkap adanya indikasi pelanggaran pengelolaan keuangan sebagai salah satu dasar mempertimbangkan pemberhentian Gus Yahya dari jabatannya. Ia juga membenarkan temuan audit internal PBNU tahun 2022 mengenai aliran dana Rp100 miliar ke rekening PBNU yang dikelola Mardani Maming.

“Soal audit ini memang sebenarnya itu adalah konsumsi internal. Tapi saya enggak tahu kok tiba-tiba itu bisa viral, bisa nyebar di media massa, media sosial,” kata Sarmidi di Hotel Sultan, Jakarta Pusat.

“Nah, itu kalau kita melihat data yang ada, itu benar. Benar adanya ada aliran yang masuk itu,” sambungnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Indonesia Gelar MHQ Internasional Pertama untuk Disabilitas

Pembukaan gelaran Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ) di Jakarta. ANTARA/HO-Kemenag.
Pembukaan gelaran Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ) di Jakarta. ANTARA/HO-Kemenag.

Jakarta, aktual.com – Indonesia menjadi tuan rumah gelaran Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ) Internasional pertama bagi penyandang disabilitas netra, hasil kolaborasi antara Kementerian Agama dan Muslim World League (MWL).

Ajang yang berlangsung hingga 7 Desember 2025 ini mempertemukan para penghafal Al Quran tunanetra dari berbagai negara. Dari total 140 peserta internasional, sebanyak 15 peserta dari 12 negara berhasil melaju ke babak grand final.

“Saudara-saudara kita para peserta di sini telah membuktikan kepada dunia bahwa pandangan batin (Bashirah) lebih mendalam daripada pandangan mata (Bashar),” ujar Sekretaris Jenderal Kemenag Kamaruddin Amin dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (4/12).

Pembukaan dilakukan secara simbolis oleh Sekretaris Jenderal Kemenag RI Kamaruddin Amin, Asisten Sekjen Muslim World League Muhammad Al-Majdu’i, Dirjen Urusan Al-Iqrā’ Muslim World League Khalid bin Hasan Abdul Kafi, serta Dirjen Bimas Islam Kemenag RI Abu Rokhmad.

Kamaruddin menyampaikan, para peserta MHQ Disabilitas Netra ini adalah teladan tentang kemuliaan Islam yang memuliakan manusia dari esensi, bukan dari kondisi fisik.

“Dan bahwa cahaya Al Quran, apabila bersemayam di dalam hati, akan mencukupi pemiliknya dari setiap kekurangan indra,” ujar Kamaruddin.

Ia menegaskan MHQ ini bukan hanya ajang kompetisi, tetapi bagian dari mata rantai panjang tradisi memelihara Al Quran selama lebih dari empat belas abad.

“Oleh karena itu, setiap peserta yang berdiri di hadapan kita hari ini bukan hanya seorang kontestan, melainkan pembawa amanah dan risalah, serta kelanjutan dari perjalanan yang diberkahi untuk menjaga Kitabullah di bumi dan menjaganya tetap hidup di hati dan dada,” kata dia.

Dirjen Urusan Al-Iqra’ Muslim World League Khalid bin Hasan Abdul Kafi menegaskan MWL menjadikan pelayanan terhadap Al Quran sebagai inti misinya di seluruh dunia.

“Acara MHQ bagi disabilitas netra ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka, menonjolkan peran aktif mereka, menginvestasikan kemampuan mental mereka dalam menguasai Kitabullah Ta’ala, dan menghormati para jenius di antara mereka dalam menghafal Al Quran,” kata dia.

Khalid juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia atas kemitraan strategis dalam penyelenggaraan ajang internasional ini.

“Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Republik Indonesia dan Kementerian Agama di dalamnya,” ujar dia.

Sementara itu, Dirjen Bimas Islam Kemenag RI Abu Rokhmad menekankan bahwa penyelenggaraan MHQ Internasional pada 3 Desember bertepatan dengan Hari Disabilitas Internasional, sehingga memiliki makna khusus.

“Inisiatif ini menjadi momentum penting dalam membangun sinergi global untuk memperluas ruang partisipasi inklusif bagi penyandang disabilitas netra dalam pengembangan keilmuan Al Quran di tingkat dunia, sekaligus meneguhkan kontribusi Indonesia dalam memajukan syiar Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” katanya.

Abu Rokhmad menjelaskan, MHQ Internasional Disabilitas Netra ini menghadirkan lima cabang lomba, yakni Hafalan 30 Juz dengan Matan Jazari, Hafalan 30 Juz tanpa Matan (Putra), Hafalan 30 Juz tanpa Matan (Putri), Hafalan 20 Juz, dan Hafalan 10 Juz.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

IHSG Bergerak Menguat Seiring Respon Positif Pasar Modal Indonesia

Ilustrasi - Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/pri.)

Jakarta, aktual.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi bergerak menguat seiring dengan pelaku pasar merespons positif upaya para pemangku kebijakan untuk memperkuat pasar modal Indonesia.

IHSG dibuka menguat 34,86 poin atau 0,40 persen ke posisi 8.646,65. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,91 poin atau 0,58 persen ke posisi 854,09.

“Pasar diharapkan dapat bergerak positif pada Kamis,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis (4/12).

Dari dalam negeri, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa pemerintah siap untuk memberikan insentif fiskal bagi investor ritel, namun baru akan dilakukan apabila Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI mampu membereskan praktik saham gorengan dalam enam bulan ke depan, termasuk memberikan sanksi nyata kepada pelaku manipulasi harga saham.

Purbaya menilai pemberian insentif di tengah pasar yang belum bersih justru berisiko merugikan investor pemula.

Selain itu, OJK dan BEI juga telah memfinalisasi penyesuaian Peraturan I-A untuk memperkuat struktur likuiditas, menjaga minat korporasi untuk go public, dan meningkatkan kepercayaan investor terhadap kualitas saham yang diperdagangkan.

Di sisi lain, Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menyetujui usulan OJK dan BEI dalam rangka menaikkan batas free float untuk continuous listing obligation dari saat ini sebesar 7,5 persen menjadi minimal 10-15 persen sesuai dengan nilai kapitalisasi pasar.

Dari mancanegara, fokus pelaku pasar tertuju pada pelemahan indeks dolar Amerika Serikat (AS) serta sinyal perlambatan tenaga kerja AS. Data ADP menunjukkan penurunan lapangan kerja swasta sebesar 32.000 pada November 2025, atau jauh di bawah ekspektasi yang menandakan mulai melemahnya aktivitas perekrutan di tengah ketidakpastian ekonomi.

Di sisi lain, indeks dolar AS jatuh ke level terendah dalam sebulan di level 98,932, akibat meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada 10 Desember 2025, dengan probabilitas mencapai 88 persen.

Pelemahan tersebut mendorong minat risiko global dan membuka peluang arus dana masuk ke negara berkembang, sehingga berpotensi mendukung penguatan rupiah dan pergerakan positif pasar keuangan Indonesia hari ini.

Pada perdagangan Rabu (3/12/2025) kemarin, bursa saham Eropa ditutup variatif, diantaranya Euro Stoxx 50 menguat 0,24 persen, indeks FTSE 100 Inggris melemah 0,10 persen, indeks DAX Jerman melemah 0,07 persen, serta indeks CAC Prancis menguat 0,16 persen.

Sementara itu, bursa AS di Wall Street ditutup kompak menguat pada perdagangan Rabu (3/12/2025), di antaranya Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 0,86 persen ditutup di level 47.883,14, indeks S&P 500 menguat 0,30 persen ke level 6.849,98, dan indeks Nasdaq Composite menguat 0,20 persen ditutup di 25.342,85.

Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 692,32 poin atau 1,39 persen ke 50.545,00, indeks Shanghai melemah 17,21 poin atau 0,44 persen ke 3.860,27, indeks Hang Seng melemah 109,23 poin atau 0,41 persen ke 25.655,00, dan indeks Strait Times melemah 0,55 poin atau 0,01 persen ke 4.554,02.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Ahli Kebijakan Hutan Sebut Kayu Gelondongan Pascabanjir Harus Segera Diinvestigasi

Warga mengamati sampah kayu gelondongan pascabanjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Sabtu (29/11/2025). ANTARA FOTO/Yudi Manar/agr/am.
Warga mengamati sampah kayu gelondongan pascabanjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Sabtu (29/11/2025). ANTARA FOTO/Yudi Manar/agr/am.

Kota Bogor, aktual.com – Ahli Kebijakan Hutan IPB University Prof Dr Ir Dodik Ridho Nurrochmat MSc FTrop mengatakan kayu gelondongan yang berserakan pascabanjir bandang dan longsor di Sumatera Utara dan Sumatera Barat harus diinvestigasi untuk memastikan asal penyebabnya.

“Bisa dari penebangan lama atau pembersihan lahan yang tidak tuntas. Jika terbawa arus air, kayu itu akan mengambang, namun bisa juga dari penebangan kayu yang baru. Untuk itu harus ada investigasi,” katanya sebagaimana informasi yang diperoleh dari IPB University, Kota Bogor, Kamis (4/12).

Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University ini mengatakan kayu-kayu besar dan kecil yang tampak berserakan di lokasi bencana tidak berasal dari satu penyebab tunggal.

Kayu-kayu tersebut, katanya, kemungkinan berasal dari campuran penebangan, pohon tumbang, serta sisa pembersihan lahan (land clearing).

Ia belum dapat memastikan apakah kayu tersebut seluruhnya merupakan kayu gelondongan baru atau kayu lama yang terseret arus.

“Debit air besar saat longsor, memungkinkan pohon tumbang ikut hanyut sehingga menambah campuran material kayu di lokasi,” katanya.

Prof Dodik menjelaskan perbedaan kayu hasil pembalakan dengan kayu tumbang alami. Kayu hasil tebangan pasti memiliki bekas gergaji yang jelas, sedangkan kayu yang tumbang alami tidak menunjukkan pola potongan yang rapi.

Ia menekankan perlunya pembenahan tata kelola lingkungan agar kejadian serupa dapat dicegah.

Terkait penyebab longsor, Prof Dodik menyebut kejadian tersebut merupakan kombinasi faktor alam dan faktor manusia.

“Ada faktor cuaca ekstrem, kondisi geografis pegunungan, dan kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia,” katanya.

Ia menyoroti pentingnya kepatuhan terhadap regulasi seperti Amdal, Kajian Lingkungan Hidup Strategis, serta penegakan hukum yang tidak hanya fokus pada denda, tetapi juga pemulihan lingkungan.

Menyinggung data deforestasi di Sumatera bagian utara, Prof Dodik menjelaskan bahwa kehilangan tutupan hutan (forest loss) mencakup degradasi, sementara deforestasi memiliki batasan hukum tersendiri.

“Di Indonesia, batasnya 30 persen. Jika kurang dari itu, terjadi deforestasi,” katanya.

Ia mengingatkan agar penurunan tutupan hutan diperhatikan serius karena berdampak pada daya dukung dan daya tampung lingkungan.

Prof Dodik mengingatkan pentingnya multifungsi hutan dan pemanfaatan hutan yang tetap menjaga keberlanjutan. “Ambil manfaat dari hutan tanpa merusaknya,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Korban Bencana Longsor dan Banjir Bandang Capai 811 Jiwa

Jakarta, aktual.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali merilis perkembangan terbaru terkait dampak banjir bandang dan tanah longsor yang menimpa wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat pada akhir November 2025.

Berdasarkan informasi dari Dashboard Penanganan Darurat Banjir dan Longsor Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat tahun 2025, yang dirujuk “Rabu (3/12/2025 per pukul 15.33 WIB)”, jumlah korban meninggal kini tercatat meningkat menjadi 811 jiwa.

Selain itu, masih ada 623 orang yang dinyatakan hilang, sementara sekitar 2.600 orang mengalami luka akibat bencana tersebut.

Korban meninggal terbanyak dilaporkan berasal dari Agam dengan jumlah 143 orang, kemudian Aceh Utara dengan “112 orang meninggal”, disusul Tapanuli Tengah “86 orang meninggal”, serta Tapanuli Selatan yang mencatat “79 orang meninggal”.

BNPB juga menyebutkan bahwa sekitar 3,2 juta penduduk terdampak di 49 kabupaten/kota yang tersebar di Aceh (1,4 juta orang), Sumatra Utara (1,7 juta orang), dan Sumatra Barat (sekitar 140.500 orang).

Jumlah pengungsi mencapai lebih dari 1,5 juta orang di Aceh, sekitar 538.800 orang di Sumatra Utara, serta kurang lebih 106.200 orang di Sumatra Barat.

Kerusakan infrastruktur juga signifikan, dengan sekitar 3.600 unit rumah mengalami kerusakan berat, 2.100 unit rusak sedang, dan sekitar 4.900 unit rusak ringan, disertai kerusakan fasilitas pendidikan, rumah ibadah, serta jembatan.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Lestari Moerdijat Tegaskan, Perlindungan Warga Negara Harus Jadi Prioritas Utama

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat Aktual/DOK MPR RI

Jakarta, aktual.com – Perkuat strategi dan implementasi berbagai kebijakan yang ada untuk mewujudkan sistem perlindungan bagi setiap warga negara sesuai amanah konstitusi UUD 1945.

“Berbagai kasus perdagangan manusia yang terjadi saat ini adalah pengkhianatan cita-cita bangsa Indonesia. Sebagai bangsa yang beradab, kita harus memberi perhatian serius terhadap kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO),” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, saat membuka diskusi daring bertema TPPO 2025: Wajah Baru Perbudakan Modern terhadap Perempuan & Anak yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (3/12).

Diskusi yang dimoderatori Eva Kusuma Sundari (Staf Khusus Wakil Ketua MPR RI) itu menghadirkan Rinardi, S.E., M.Sc. (Direktur Jenderal Perlindungan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/BP2MI), Kombes Pol. Tunggul Sinatrio, S.I.K., M.H. (Analis Kebijakan Madya Bidang Pid PPA-PPO Bareskrim Polri), dan Romo Paschal (Ketua Harian Jaringan Nasional Anti TPPO/Jarnas Anti TPPO) sebagai narasumber. Hadir pula Nurhadi, S.Pd., M.H. (Tim Pengawas DPR RI Terhadap Perlindungan PMI) sebagai penanggap.

Menurut Lestari, sejumlah peraturan perlindungan yang ada harus diimplementasikan secara optimal. Ia menegaskan bahwa meskipun negara telah melakukan berbagai upaya pencegahan, praktik kerja paksa dan perbudakan modern masih terjadi di depan mata.

Apalagi, lanjut Rerie — sapaan akrab Lestari — modus TPPO kini semakin canggih seiring pesatnya perkembangan teknologi. Anggota Komisi X DPR RI itu berharap seluruh pihak dapat bergandeng tangan melakukan tindakan nyata membangun sistem perlindungan menyeluruh bagi rakyat Indonesia.

Direktur Jenderal Perlindungan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Rinardi, mengungkapkan maraknya kasus perdagangan orang terjadi karena masih banyak penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) yang nonprosedural. Menurutnya, modus yang digunakan pelaku antara lain rekrutmen melalui media sosial serta peran ganda lembaga pelatihan kerja yang sekaligus menempatkan PMI ke negara tujuan. “Ini melanggar aturan,” katanya.

Rinardi mencontohkan penempatan PMI di Jepang dan Kamboja yang sering dibungkus dalam bentuk program magang perusahaan. Ia menambahkan bahwa kerentanan ekonomi serta rendahnya literasi digital turut memicu meningkatnya kasus TPPO, bahkan banyak PMI ilegal yang diberangkatkan justru berpendidikan D3 ke atas.

Ketua Harian Jarnas Anti TPPO, Romo Paschal, menilai pelaku TPPO terus berinovasi memanfaatkan celah sistem, termasuk pola rekrutmen digital, agensi ilegal, serta keterlibatan keluarga atau komunitas. Ia mengakui jaringan TPPO bersifat lintas negara dan menyayangkan belum adanya mekanisme real time monitoring terkait kasus TPPO secara digital. Lemahnya pengawasan agensi tenaga kerja serta verifikasi dokumen yang hanya sebatas formalitas juga menjadi masalah. Menurutnya, program pencegahan yang ada belum menyentuh struktur sosial di akar rumput.

Analisis Kebijakan Madya Bidang Pid PPA-PPO Bareskrim Polri, Kombes Pol. Tunggul Sinatrio, menyebut TPPO berevolusi menjadi bentuk perbudakan modern dengan memanfaatkan teknologi digital. Korban didominasi perempuan dan anak, sedangkan sindikatnya bersifat lintas negara. Dampaknya, pola eksploitasi semakin kompleks — bukan hanya fisik, tetapi juga digital.

Tunggul menjelaskan bahwa sindikat memanfaatkan seluruh jalur perjalanan, baik darat, laut, maupun udara. Untuk memperkuat penanganan, Polri mengintegrasikan kerja antarbagian dan menyusun SOP terpadu. Ia mengusulkan pembentukan lembaga vokasi migran sebagai langkah pencegahan jangka panjang.

Tim Pengawas DPR RI Terhadap Perlindungan PMI, Nurhadi, menilai TPPO sebagai kejahatan modern yang bekerja dalam jaringan terstruktur dan memanfaatkan celah hukum. Ia mendorong lahirnya regulasi yang mampu menjawab kompleksitas ancaman TPPO saat ini.

Wartawan senior Saur Hutabarat menyoroti maraknya pemberitaan penangkapan sindikat TPPO, namun jumlah korban perdagangan orang di Kamboja justru terus meningkat. “Kalau sindikasinya tidak dihabisi dan lapangan kerja langka, korban akan terus berjatuhan,” ujarnya.

Saur juga mengingatkan agar daftar pelaku TPPO yang pernah diungkap Mahfud MD saat menjabat Menkopolhukam tidak hanya menjadi daftar semata, tetapi benar-benar diusut tuntas. “Yang harus dilakukan adalah serius mengungkap dan menghabisi sindikatnya,” tegasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano

Berita Lain