23 Desember 2025
Beranda blog Halaman 881

Analis Bank of New York: Tekanan di IHSG Tak Akan Merembet Jauh

Pekerja berada di galeri Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Indonesia. Aktual/TINO OKTAVIANO

Jakarta, aktual.com — Analis Bank of New York (BNY) mengungkap bahwa melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat terjadi pada Selasa (18/3) tidak akan merembet jauh ke pasar valuta asing serta obligasi

Hal ini mengingat pasokan dolar yang melimpah serta kepemilikan asing atas surat utang pemerintah yang masih rendah.

“Saya tidak akan mengesampingkan tekanan yang moderat, tetapi masih diragukan apakah ini pasti akan menyebar lebih luas ke valuta asing dan obligasi,” ungkap Aninda Mitra, Kepala Strategi Makro Asia Pasifik Bank of New York, dikutip dari Bloomberg, Rabu (19/3).

Lebih lanjut Aninda menjelaskan, kerentanan Indonesia yang lebih luas terhadap pembalikan cepat modal asing tampak lebih rendah daripada sebelumnya.

Pertumbuhan yang melambat ditambah dengan peraturan yang lebih ketat tentang devisa hasil ekspor akan memastikan likuiditas dolar yang cukup di dalam negeri sehingga rupiah bisa lebih stabil.

Kepemilikan asing atas obligasi rupiah tetap rendah, sekitar 15% dari total keseluruhan. Angka tersebut jauh di bawah puncak pra-pandemi yang mencapai hampir 40%.

Sebagian besar kepemilikan ini mungkin juga dilindungi nilai valuta asing.

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano

Putin Keluarkan Dekrit Untuk Amankan Aset Rusia di Luar Negeri

Moskow, Aktual.com – Presiden Rusia Vladimir Putin telah memberikan izin kepada hedge fund
atau dana investasi yang dikumpulkan dari berbagai investor di Amerika Serikat, yakni 683 Capital Partners, LP, untuk membeli sekuritas dari perusahaan-perusahaan Rusia yang sebelumnya dimiliki oleh sejumlah pemegang saham asing.

Dilansir dari Reuters, keputusan dalam sebuah dekrit presiden ini diumumkan dalam sebuah dekrit presiden pada Senin (18/3), menandai langkah baru dalam kebijakan ekonomi Rusia di tengah sanksi internasional yang masih berlangsung akibat konflik di Ukraina.

Langkah ini mencerminkan semakin ketatnya kontrol Rusia terhadap transaksi aset asing, terutama di sektor energi dan keuangan, yang hanya dapat dilakukan dengan persetujuan langsung dari Putin, sejak operasi militer Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 lalu. Sejak itu Rusia telah memperketat regulasi terkait kepemilikan asing di sektor strategis untuk mempertahankan stabilitas ekonomi domestik.

Dengan adanya dekrit terbaru Putin, maka 683 Capital Partners bisa membeli sekuritas milik perusahaan Rusia yang sebelumnya dimiliki oleh sekitar selusin entitas keuangan Barat. Beberapa entitas yang disebutkan dalam dekrit tersebut termasuk Jane Street, Templeton Asset Management, Franklin Advisers, dan Carrhae Capital.

Selain memberikan izin kepada 683 Capital Partners, dekrit tersebut juga mengatur bahwa dua perusahaan Rusia, yakni Cepheus-2 dan Modern Real Estate Funds, diizinkan untuk membeli sekuritas yang telah diakuisisi oleh hedge fund AS tersebut. Transaksi ini dapat dilakukan tanpa memerlukan persetujuan tambahan dari Putin.

Langkah ini dinilai sebagai bagian dari strategi Rusia untuk mengendalikan aset keuangan yang sebelumnya dikuasai investor asing. Dengan memberikan izin khusus kepada hedge fund AS tersebut, pemerintah Rusia dapat memastikan bahwa kepemilikan saham perusahaan domestik tetap berada dalam kendali entitas yang disetujui oleh Moskow.

Untuk diketahui, baru-baru ini sekutu-sekutu Ukraina di Eropa, diantaranya Polandia, Inggris Raya, dan negara-negara Baltik seperti Lithuania, Latvia, dan Estonia sedang mempertimbangkan untuk menyita aset-aset Rusia yang dibekukan senilai 300 miliar dolar AS, lalu menggunakan uang tersebut untuk memberikan kompensasi kepada Ukraina, mendukung militernya, serta membantu membangun kembali rumah-rumah dan kota-kota yang hancur.

Dilansir dari TIME, saat ini, aset-aset tersebut masih dibekukan, dan para penentang penyitaan memperingatkan bahwa tindakan tersebut dapat melanggar hukum internasional dan mengganggu stabilitas pasar keuangan.

Awalnya, uang tersebut berada dalam bentuk obligasi pemerintah jangka pendek yang disimpan sebagai cadangan untuk bank sentral Rusia. Kini, sebagian besar obligasi tersebut telah jatuh tempo dan berubah menjadi uang tunai yang menumpuk di bank kustodian. Sekitar 210 miliar euro berada di negara-negara anggota Uni Eropa, dengan porsi terbesar, sekitar 183 miliar euro di Euroclear, sebuah lembaga kliring Belgia untuk transaksi keuangan. Jumlah lainnya berada di lembaga keuangan di Inggris Raya, Jepang, Prancis, Kanada, Swiss, Australia, dan Singapura.

Sejauh ini, negara-negara demokrasi Kelompok Tujuh telah menggunakan bunga atas uang tunai yang dibekukan untuk mendanai bantuan awal senilai 50 miliar dolar AS kepada Ukraina dengan meminjam dari pendapatan bunga di masa mendatang. Solusi tersebut menghindari komplikasi hukum dan keuangan yang terkait dengan penyitaan langsung uang tersebut dan pemberiannya kepada Ukraina.

Bank Dunia memperkirakan bahwa membangun kembali Ukraina akan menelan biaya 524 miliar dolar AS selama 10 tahun, yang sudah lebih dari total aset Rusia. Jika satu atau lebih pemerintah Barat menolak menyita aset tersebut, pemerintah lain yang ingin melakukannya masih dapat melanjutkannya.

Kremlin sendiri telah berulang kali memperingatkan bahwa penyitaan aset Rusia akan melanggar hukum dan mengikis kepercayaan investor. ”Kami memandang niat tersebut sebagai tindakan yang melanggar hukum, dan setiap upaya untuk memenuhinya akan menimbulkan konsekuensi hukum yang sangat serius,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan awal bulan ini.

Secara teori, Rusia dapat menyita aset sekitar 1.800 perusahaan Barat yang terus berbisnis di Rusia. Undang-undang terbaru akan memungkinkan penyitaan perusahaan oleh negara yang berbasis di negara-negara yang ditetapkan sebagai ”tidak bersahabat”, demikian laporan media berita Rusia.

Namun, Rusia tidak banyak mengambil keuntungan. Perusahaan asing telah menderita kerugian lebih dari 170 miliar dolar AS sejak 2022, sering kali karena mereka memutuskan untuk meninggalkan Rusia atau kembali ke sana, menurut Sekolah Ekonomi Kyiv.

(Indra Bonaparte)

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Trump Tarik Pasukan Secret Service yang Kawal Anak-anak Joe Biden

Washington DC, Aktual – Presiden Amerika Serikat Donald Trump akhirnya mengakhiri perlindungan Dinas Rahasia AS (Secret Service) untuk anak-anak dewasa mantan Presiden Joe Biden. Trump mengumumkan hal itu di akun Truth Social miliknya.

Dilansir dari ABC News, saat Trump mengunjungi Kennedy Center di Washington DC, pada Senin (17/3), Trump sempat ditanya oleh seorang reporter tentang detail keamanan yang ditugaskan kepada Hunter Biden yang sedang berlibur di Afrika Selatan.

”Itu akan menjadi sesuatu yang akan saya bahas sore ini. Oke. Saya baru pertama kali mendengarnya,” jawab Trump. Postingannya di Truth Social muncul beberapa jam setelah percakapan itu.

”Jika Anda memiliki perlindungan, Anda tidak dapat memilikinya selama sisa hidup Anda,” kata Trump kepada wartawan saat itu.

Terkait penarikan pasukan pengamanan Secret Service, Gedung Putih sudah mengonfirmasi keputusan Trump itu dengan alasan efisiensi anggaran atau penghematan dana negara. Tindakan Trump ini menargetkan Hunter Biden dan Ashley Biden. Dalam sebuah unggahan di platform Truth Social miliknya, Trump menegaskan bahwa tim keamanan Hunter Biden terdiri dari 18 orang, dan menyebutnya konyol.
”Harap diperhatikan, efektif mulai sekarang, Hunter Biden tidak akan lagi menerima perlindungan Secret Service. Demikian pula, Ashley Biden yang memiliki 13 agen akan dihapus dari daftar,” tulis Trump di akun media sosialnya.

Untuk diketahui, undang-undang federal mengamanatkan pemberian perlindungan Secret Service kepada para mantan presiden dan pasangan mereka, serta anak-anak mereka jika berusia di bawah 16 tahun. Meskipun demikian, perlindungan sering kali diberikan untuk jangka waktu tertentu kepada anak-anak mantan presiden yang sudah dewasa.

Sebelumnya, pada Januari lalu, tak lama setelah pelantikannya, Trump mencabut perlindungan Dinas Rahasia untuk John Bolton, Mike Pompeo, dan Mark Milley, meskipun ada ancaman terhadap nyawa mereka dari Iran karena pekerjaan mereka di pemerintahan Trump yang pertama. Ia juga mencabut personel keamanan yang ditugaskan untuk Dr. Anthony Fauci, yang menghadapi ancaman atas tanggapan federal terhadap pandemi virus corona. Ketika Trump meninggalkan jabatannya setelah pemilu 2020, keempat anaknya yang sudah dewasa dan kedua pasangan mereka menerima perlindungan Dinas Rahasia selama enam bulan tambahan .

Mantan Presiden Joe Biden saat berkuasa mengeluarkan pengampunan kontroversial untuk putranya atas penggelapan pajak dan tuduhan kepemilikan senjata api federal. ABC News baru-baru ini melaporkan bahwa Hunter Biden kini terlilit utang dan tidak memiliki rumah permanen, menurut dokumen pengadilan.

Trump sendiri menegaskan bahwa pengampunan yang dikeluarkan oleh Biden tidak sah, sebuah tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan dasar hukum yang tidak jelas. Pencabutan rincian keamanan oleh Trump adalah tindakan pembalasan terbarunya yang jelas atau eksplisit terhadap musuh yang dianggapnya sejak kembali menjabat sebagai presiden.

(Indra Bonaparte)

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Barantin-BNN Cegah Penyelundupan Narkotika Lewat Komoditas Karantina

Kepala Barantin Sahat M. Panggabean (kiri), Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Polisi Marthinus Hukom (kanan) dalam penandatanganan pencegahan penyelundupan narkoba lewat komoditas wajib periksa karantina di Jakarta, Selasa (18/3/2025). ANTARA/HO-Humas Barantin

Jakarta, Aktual.com – Badan Karantina Indonesia (Barantin) menjalin kerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagai upaya pencegahan peredaran dan penyelundupan gelap narkotika melalui komoditas wajib periksa karantina.

Kepala Barantin Sahat M. Panggabean dalam keterangan di Jakarta, Rabu (19/3) mengatakan bahwa penguatan kerja sama tersebut dilakukan untuk merespon terdeteksinya modus penyelundupan narkotika melalui komoditas wajib periksa karantina.

“Salah satu modus penyelundupan narkotika terdeteksi melalui lalu lintas komoditas wajib periksa karantina. Oleh karena itu, Barantin perlu kerja sama dengan BNN untuk memperkuat pengawasan karantina,” ujar Sahat.

Dia menjelaskan, kolaborasi itu merupakan bentuk efisiensi dalam penyelenggaraan pengawasan Karantina. Melibatkan sumber daya bersama sehingga lebih efektif di lapangan.

Adapun nota kesepahaman antara Barantin dan BNN meliputi beberapa poin, yaitu penyebarluasan informasi dan edukasi serta advokasi tentang pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan, peredaran gelap, dan prekursor narkotika.

Selain itu, deteksi dini dan peningkatan peran dalam melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap dan prekursor narkotika serta pengembangan kompetensi SDM dan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki.

Kemudian, pemanfaatan data atau informasi terkait informasi upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap dan prekursor narkotika dengan tetap memperhatikan kerahasiaan dan kepentingan negara sesuai kepentingan perundang-undangan; dan bidang-bidang lain yang disepakati.

Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Polisi Marthinus Hukom mengatakan bahwa pihaknya sangat terbuka dalam menjalin kolaborasi dengan Barantin untuk memperkuat pencegahan serta pemberantasan narkotika.

“Juga dalam peningkatan kapasitas petugas Barantin dalam mendeteksi aneka ragam narkotika yang dilalulintaskan di pelabuhan atau bandara maupun pos lintas batas negara,” kata Marthinus.

Menurutnya, kerja sama itu menunjukkan komitmen bersama dalam melindungi generasi bangsa dan sumber daya hayati Indonesia. Terlebih lagi, isu narkoba telah menjadi salah satu prioritas utama dalam Asta Cita ke-7 yang dicanangkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto.

Ia menambahkan, program pencegahan dan pemberantasan narkoba menjadi salah satu langkah strategis untuk menjawab tantangan itu demi kesejahteraan masyarakat dan masa depan bangsa.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

Mentan: Transformasi Pertanian ke Modern Sukseskan Swasembada Pangan

(dari kanan) Menteri Pertanian Amran Sulaiman, didampingi Wagub Kalteng Edy Pratowo dan Dirjen PSP Kementan Andi Nur Alamsyah. (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya, Aktual.com – Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menegaskan, salah satu upaya yang dilakukan dalam menyukseskan salah satu program utama pemerintah yakni swasembada pangan adalah dengan melakukan transformasi pertanian tradisional ke modern.

“Transformasi pertanian ini kita lakukan besar-besaran, begitu pula di Kalteng,” jelas Amran usai mengikuti rakor luas tambah tanam dan sosialisasi Inpres Nomor 3 Tahun 2025 tentang pendayagunaan penyuluh pertanian di Palangka Raya, Rabu (19/3).

Pemerintah pusat khususnya untuk Kalimantan Tengah hingga saat ini terus memberikan dukungan dalam melengkapi maupun meningkatkan sarana prasarana pertanian, khususnya berbagai alat mesin pertanian (alsintan).

Mengenai jumlah bantuan alat dan mesin pertanian untuk Kalteng pada 2024 mencapai sebanyak 180 unit, bantuan untuk brigade pangan pada 2024 dan 2025 sebanyak 226 unit yang terdiri dari traktor tanam padi, traktor roda empat dan dua, serta mesin pompa air.

“Traktor, alat panen, hingga penyimpanan gudang pun lengkap. Sementara terus berproses dengan sebagian sudah kita lengkapi,” jelasnya.

Dalam paparannya, Amran menekankan pentingnya mewujudkan transformasi pertanian tradisional ke modern, karena akan berdampak positif, khususnya dalam menekan biaya produksi dan mampu meningkatkan produksi.

Lebih lanjut Amran mengatakan, Kalimantan Tengah memiliki potensi besar dalam rangka mendukung penguatan pangan nasional.

Menurutnya apabila Kalimantan Tengah bisa memproduksi satu juta ton beras, maka dapat menyuplai provinsi lainnya sekaligus mengangkat pendapatan masyarakat.

Dia pun meminta dukungan dan fokus semua pihak dalam menyukseskan program swasembada pangan yang menjadi prioritas Presiden RI saat ini.

Adapun sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet 2 Desember 2024 empat program utama yang menjadi fokus pemerintah, meliputi swasembada pangan, makan bergizi, ketahanan energi (biofuel) serta hilirisasi.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

Kemendag: Ada 106 Pelaku Pelanggaran terhadap Produk Minyakita

Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Dirjen PKTN) Kementerian Perdagangan Moga Simatupang ditemui usai ekspose SPBU yang melanggar aturan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/3/2025). (ANTARA/Maria Cicilia Galuh)

Bogor, Aktual.com – Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Dirjen PKTN) Kementerian Perdagangan Moga Simatupang menyebut terdapat 106 pelaku usaha yang melakukan pelanggaran terhadap isi kemasan minyak goreng rakyat (MGR) atau Minyakita.

Moga menyampaikan pelaku usaha tersebut terdiri dari distributor, produsen, repacker atau pengemas maupun pengecer.

“Jadi pelaku usaha yang kita sudah temukan melakukan pelanggaran itu, baik distributor, produsen, repacker maupun pengecer jumlahnya 106. Dari jumlah tersebut sudah kita berikan sanksi, teguran dan penarikan barang dari peredaran untuk di-repacking kembali, untuk didistribusikan sesuai dengan ukurannya,” ujar Moga ditemui di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/3).

Menurut Moga, sanksi tersebut merupakan sanksi administratif. Surat sanksi tersebut sudah ditembuskan ke Bareskrim Polri dan Satgas Pangan untuk ditindaklanjuti sesuai dengan hukum pidana.

Lebih lanjut, Moga memastikan bahwa tidak akan terjadi kelangkaan pada produk Minyakita. Ia mengatakan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso sudah mengundang para distributor untuk berkoordinasi mengenai kesiapan penyediaan Minyakita selama Ramadhan dan Lebaran 2025.

“Mendag sudah mengundang distributor yang juga punya kebun untuk melipatkan-gandakan distribusi dalam rangka Idul Fitri,” katanya.

Sebelumnya, Kemendag mengumpulkan para pelaku usaha pengemas Minyakita dalam rapat koordinasi pada Selasa, (18/3) di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta.

Pada rapat tersebut, Kemendag mengimbau para pelaku usaha untuk mematuhi ketentuan penggunaan merek Minyakita, baik yang tercantum dalam Permendag Nomor 18 Tahun 2024 maupun ketentuan perundangan lainnya.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Iqbal Shoffan mengatakan Kemendag sepakat dengan para pelaku usaha Minyakita, yang tergabung dalam berbagai asosiasi repacker, untuk memenuhi segala ketentuan yang menyangkut pemanfaatan merek Minyakita.

“Belakangan ini, kami temukan beberapa repacker mengurangi takaran, tidak sesuai dengan label, dan mengalihpihakkan lisensi Minyakita yang mereka miliki. Hal-hal tersebut melanggar ketentuan,” kata Iqbal.

Iqbal juga mengatakan, Kemendag dan para pelaku usaha telah memiliki kesamaan pandangan bahwa minyak goreng dengan merek Minyakita bukanlah minyak goreng subsidi.

Oleh karena itu, tidak ada dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam proses penyediaan Minyakita hingga sampai ke tangan konsumen.

Iqbal juga menyerukan agar pelaku usaha Minyakita memprioritaskan distribusi ke pasar rakyat. Hal ini menjadi penting untuk memastikan minyak tersebut sampai ke target pasar yang tepat, yaitu kalangan menengah ke bawah.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

Berita Lain