23 Desember 2025
Beranda blog Halaman 887

Wamendagri: Daerah Perlu Percepat Penyelesaian RTRW-RDTR

Wakil Menteri Dalam Negeri Ribka Haluk di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin (17/3/2025). (ANTARA/HO-Puspen Kementerian Dalam Negeri)

Jakarta, Aktual.com – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk mendorong kepala daerah baik gubernur, bupati, dan wali kota untuk mempercepat penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).

Hal ini disampaikan Ribka dalam keterangannya usai menghadiri Rapat Koordinasi Penyelenggara Pemerintahan Daerah yang dirangkaikan dengan Penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Sinergi Tugas dan Fungsi di Bidang Agraria/Pertanahan, Tata Ruang, Pemerintahan Dalam Negeri, Kehutanan, Transmigrasi dan Informasi Geospasial, serta Pemeriksaan Kesehatan Gratis, dan Implementasi Program 3 Juta Rumah di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin (17/3).

“Penandatanganan nota kesepahaman tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan yang digelar pada Rabu (5/2) lalu di Kantor Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN),” kata Ribka dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Pada pertemuan itu, dibahas mengenai penguatan integrasi data pertanahan melalui program Integrated Land Administration and Spatial Planning Project (ILASP). Program tersebut mencakup Kebijakan Satu Peta atau One Map Policy, pembuatan RTRW, RDTR, survei dan pemetaan tanah, dukungan IT, serta berbagai aspek teknis lainnya.

“Jadi tugas Kementerian Dalam Negeri adalah mendorong para gubernur, kabupaten/kota, dan juga bupati dan wali kota untuk melakukan percepatan-percepatan terkait dengan penyiapan RTRW. Sebagaimana tadi ada beberapa provinsi yang baru menyelesaikan, yang lainnya sebagian besar belum menyelesaikan,” ujarnya.

Menurutnya, penyelesaian tersebut penting untuk memperkuat program satu data. Dirinya menekankan saat ini pemerintah terus berupaya mendorong percepatan penyelesaian tersebut.

Dia berharap sinergisitas pemerintah pusat dan daerah akan mampu mengoptimalkan program tersebut. “Mudah-mudahan program ini bisa terselesaikan dengan segera,” jelas Ribka.

Sebagai informasi, penandatanganan nota kesepahaman tersebut dilakukan langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid, Menteri Transmigrasi M. Iftitah S. Suryanagara, Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) Muh. Aris Marfai, dan Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan Mahfudz. Penandatanganan itu untuk memperkuat sinergi penyelesaian RTRW dan RDTR.

Dalam sambutannya, Tito menjelaskan kepastian RTRW dan RDTR sangat penting, baik bagi pemerintah maupun pelaku usaha. Sejumlah persoalan tata ruang yang belum terselesaikan dinilai akan menghambat investasi dan perencanaan pembangunan daerah.

Berdasarkan data yang dimilikinya, Mendagri menyebut dari 38 provinsi di Indonesia, saat ini terdapat 19 provinsi yang telah menyelesaikan Peraturan Daerah (Perda) RTRW. Kemudian 7 provinsi sedang dalam proses peninjauan kembali/revisi, 4 provinsi menunggu persetujuan substansial, dan 1 provinsi dalam tahap evaluasi di Kemendagri.

Selain itu, ada 3 provinsi dalam proses penetapan dan pengundangan, dan 4 provinsi belum memiliki Perda RTRW yakni di Daerah Otonom Baru (DOB).

“Saya mohon dengan segala hormat [RTRW dan RDTR ini diselesaikan], karena ini sudah dua tahun, DOB ini berlaku, sekarang sudah selesai, ada pelantikan pejabat-pejabat barunya,” pungkas Tito.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

Menteri ATR Tegaskan Tanah di Badan dan Sempadan Sungai Merupakan Tanah Negara

Ilustrasi - Seorang warga berjalan di bibir Sungai Cimanuk, Paminggir Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat. (ANTARA/Feri Purnama)

Jakarta, Aktual.com – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid menegaskan tanah di badan dan sempadan sungai merupakan tanah negara.

“Sempadan dan badan sungai itu adalah tanah negara,” ujar Nusron Wahid di Jakarta, Senin (17/3).

Tanah negara ini dimiliki oleh otoritas sungai, dan otoritas sungai bisa dikelola oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum melalui Balai Besar Wilayah Sungai atau BBWS, Perum Jasa Tirta, ataupun Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jawa Barat.

“Karena itu Gubernur Jawa Barat terhadap hal ini sudah berkomitmen akan memfasilitasi pembiayaan sertifikasinya atas nama masing-masing,” kata Nusron.

Kementerian ATR nantinya akan menerbitkan sertifikat Hak Pengelolaan Lahan (HPL) untuk sungai yang berada di bawah BBWS atas nama Kementerian PU, kemudian sungai di bawah pengelolaan Perum Jasa Tirta atas nama Perum Jasa Tirta, dan sungai yang berada di bawah PSDA Jawa Barat atas nama Pemerintah Provinsi.

“Sehingga kalau nanti suatu hari ada orang lagi yang menduduki tempat tersebut tidak bisa lagi mensertifikatkan dan tidak boleh menduduki tanah tersebut, karena sudah ada pemiliknya dan sudah ada alasan,” kata Nusron.

Sebagai informasi, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama Menteri ATR/BPN Nusron Wahid yang membahas soal pengaturan tanah di daerah aliran sungai menghasilkan keputusan sempadan atau bantaran sungai di Jabar akan diklaim oleh negara.

Dedi menyebutkan bahwa kementerian juga berkomitmen menerbitkan sertifikat sempadan sungai yang nanti akan dipegang balai besar sungai wilayah. Sehingga, tidak ada lagi perorangan atau perusahaan yang mengklaim dan mengurus sertifikat.

Sementara Menteri ATR/BPN Nusron Wahid menjelaskan tanah di sempadan sungai jika belum diterbitkan sertifikatnya akan ditetapkan menjadi tanah milik negara dengan pengelolanya yaitu Balai Besar Sungai Wilayah (BBWS) setempat.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

Komisi VI DPR Bahas Kesiapan Infrastruktur Arus Mudik dan Balik di Lebaran 2025

Wakil Ketua Komisi VI, Andre Rosiade, saat memimpin Rapat Dengar Pendapat dengan Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur dan Direktur Utama PT Hutama Karya Budi Harto di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (17/3/2025). Foto: Farhan/vel

Jakarta, Aktual.com – Komisi VI DPR RI menggelar agenda Rapat Dengar Pendapat dengan Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur dan Direktur Utama PT Hutama Karya Budi Harto untuk membahas kesiapan infrastruktur dalam mendukung arus mudik dan balik di momen Idulfitri 2025.

Wakil Ketua Komisi VI, Andre Rosiade, menekankan pentingnya pengelolaan lonjakan mobilitas publik guna mencegah kemacetan, gangguan operasional, dan risiko kecelakaan.

“Setiap tahun, jutaan masyarakat Indonesia menjalankan tradisi mudik untuk merayakan Idul Fitri di kampung halaman. Infrastruktur jalan tol, seperti Tol Trans Jawa dan Tol Trans Sumatera, memegang peran sentral dalam memastikan kelancaran dan keselamatan para pemudik,” ujar Andre saat membuka agenda tersebut di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (17/3).

Berdasarkan informasi yang ia peroleh, data terkini menunjukkan bahwa puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 28-30 Maret 2025. Sementara puncak arus balik diperkirakan berlangsung pada 5-7 April 2025. Selama periode H-10 hingga H+10 Idulfitri, diperkirakan sebanyak 6,9 juta kendaraan akan melintasi Jalan Tol Cipali dan Tangerang-Merak.

Di sisi lain, demi meringankan biaya perjalanan masyarakat, PT Jasa Marga Tbk menerbitkan kebijakan berupa diskon tarif tol sebesar 20 persen untuk seluruh golongan kendaraan. Diskon ini berlaku selama enam hari, yaitu empat hari sebelum Lebaran (24-27 Maret 2025) dan dua hari setelah Lebaran (8-9 April 2025).

Secara lugas, diskon tarif ini berlaku di sejumlah ruas jalan tol Trans Jawa yang dikelola PT Jasa Marga yakni Integrasi Jalan Tol Jakarta-Cikampek & Jalan Layang MBZ, Jalan Tol Palimanan-Kanci, Jalan Tol Batang-Semarang, serta Jalan Tol Semarang Seksi ABC. Sementara itu, diskon tarif tol saat arus balik berlaku 26-28 Maret 2025 untuk bagi pengguna jalan yang melakukan perjalanan dari GT Kalikangkung menuju GT Cikampek Utama.

Sedangkan ruas jalan tol Trans Sumatera, diskon tarif tol berlaku di Jalan Tol Indrapura – Kisaran, Jalan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (Segmen Tebing Tinggi – Sinaksak), Jalan Tol Pekanbaru – Dumai, Jalan Tol Indralaya – Prabumulih, Jalan Tol Kayuagung – Palembang, Jalan Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayuagung, dan Jalan Tol Bakauheni – Terbanggi Besa.

Menanggapi, Politisi Fraksi Partai Gerindra itu menekankan tanggung jawab besar yang diemban oleh PT Jasa Marga dan PT Hutama Karya untuk menjaga kelancaran perjalanan selama musim mudik tahun ini. Ia mengajak semua pihak terkait untuk memastikan langkah-langkah antisipatif telah disiapkan dengan baik demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat.

Komisi VI DPR RI, sebutnya, akan terus memantau perkembangan persiapan infrastruktur dan koordinasi antarinstansi terkait untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2025.

“Informasi lalu lintas yang akurat dan terkini menjadi kunci dalam memastikan perjalanan yang aman dan nyaman bagi masyarakat. Kami berharap operator jalan tol dapat memberikan layanan terbaik selama periode mudik ini,” tandas Andre.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

Kepala Bappenas Dorong Pemda Kerja Keras Perbaiki Kinerja Kurang Baik

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy dalam Rakortekrenbang Tahun 2025: Arahan Kebijakan Perencanaan Pembangunan Tahun 2026 yang diadakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Rabu (12/3/2025). ANTARA/HO-Bappenas

Jakarta, Aktual.com – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy mendorong pemerintah daerah (pemda) untuk bekerja lebih keras dalam mencapai pembangunan di daerah dengan kinerja kurang baik.

“Kami dari Kementerian PPN/Bappenas terus mendorong pemerintah daerah untuk terus bekerja lebih keras dalam upaya pencapaian pembangunan di daerah yang masih memiliki kinerja yang kurang baik,” katanya dalam Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan (Rakortekrenbang) 2025, dikutip dari keterangan resmi, Jakarta, Senin (17/3).

Indikator makro menunjukkan kondisi yang beragam di setiap wilayah, di mana tingkat kemiskinan dan rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masih terkonsentrasi di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Di sisi lain, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dan rasio gini yang tinggi justru terkonsentrasi di wilayah Jawa atau Kawasan Barat Indonesia (KBI).

Perekonomian Indonesia pada 2024 masih sebagian besar dikontribusikan oleh KBI. Namun, seiring dengan perkembangan pertumbuhan ekonomi KTI yang relatif tinggi, kontribusi wilayah ini terhadap perekonomian nasional terus mengalami peningkatan.

Pada 2025, Bappenas menargetkan KBI dan KTI masing-masing tumbuh 5 persen dan 6,1 persen. Adapun pada 2026, pertumbuhan ekonomi di masing-masing kawasan tersebut ditargetkan 6,1 persen dan 7,1 persen.

Dengan begitu, lanjutnya, kesenjangan wilayah antar provinsi maupun antara pusat-daerah bisa dikurangi.

“Alhamdulillah bahwa kondisi perekonomian Indonesia Timur itu menunjukkan tanda-tanda yang baik, ungkap Rachmat Pambudy.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

AS Jajaki Alternatif Relokasi Rakyat Palestina Ikuti Rencana Trump

Ilustrasi pertemuan Liga Arab. /ANTARA/Anadolu/py

Washington, Aktual.com – Amerika Serikat (AS) sedang mengeksplorasi berbagai alternatif untuk relokasi warga Palestina setelah mantan Presiden Donald Trump mengusulkan pengambilalihan Jalur Gaza, kata utusan khususnya pada Minggu (16/3).

“Saya pikir kami sedang mempertimbangkan semua alternatif dan opsi yang dapat membawa kehidupan lebih baik bagi warga Gaza. Dan, tentu saja, bagi rakyat Israel,” ujar Steve Witkoff kepada CBS News saat ditanya apakah AS sedang berdiskusi dengan negara lain mengenai pemukiman kembali warga Palestina.

“Jadi, kami sedang mengeksplorasi semua kemungkinan tersebut,” tambahnya.

Bulan lalu, Trump menyatakan bahwa AS akan “mengambil alih” Gaza dan mengubahnya menjadi “Riviera Timur Tengah” dengan merelokasi warga Palestina ke negara-negara tetangga seperti Yordania dan Mesir.

Usulan itu menuai kecaman luas dari warga Palestina, negara-negara Arab, serta banyak negara lain di dunia, termasuk Kanada, Prancis, Jerman, dan Inggris.

“Tapi saat ini, yang ada di depan kita adalah mencari solusi atas konflik ini,” kata Witkoff.

Pekan lalu di Qatar, Witkoff dan Direktur Senior Dewan Keamanan Nasional AS untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Eric Trager, mempresentasikan proposal “jembatan” yang bertujuan memberikan waktu untuk merundingkan kerangka kerja menuju gencatan senjata permanen.

“Bagi saya, kami telah mengajukan proposal yang sangat masuk akal, yang dimaksudkan sebagai jembatan menuju diskusi akhir dan resolusi permanen,” kata Witkoff.

Menurutnya, proposal tersebut mencakup demiliterisasi Hamas, yang dianggap sebagai “garis merah” bagi Israel, serta kemungkinan menuju solusi perdamaian jangka panjang.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

Mendag Libatkan 33 Perwakilan Perdagangan Global Dukung Ekspor UMKM

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menjawab pertanyaan awal media seusai menghadiri kegiatan Sampoerna untuk Indonesia, di Jakarta, Senin (17/3/2025). ANTARA/Harianto/aa.

Jakarta, Aktual.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan bahwa pihaknya memanfaatkan 33 perwakilan perdagangan di berbagai negara untuk mendukung ekspor produk UMKM Indonesia agar dapat menembus pasar global dan meningkatkan daya saing internasional.

“Jadi kami akan membantu menjualkan produk-produk itu untuk bisa ekspor. Kita mempunyai perwakilan perdagangan, kita mempunyai atase perdagangan ITPC, Indonesian Trade Promotion Center, di 33 negara,” kata Mendag dalam kegiatan Sampoerna untuk Indonesia, di Jakarta, Senin (17/3).

Untuk pasar ekspor, Kementerian Perdagangan (Kemendag) berfokus pada pembukaan pasar ekspor baru melalui perjanjian dagang untuk mempermudah akses bagi produk Indonesia ke pasar global.

Kemendag juga berupaya meningkatkan kemampuan UMKM agar dapat mengekspor produk mereka, dengan memastikan produk, kualitas, dan manajemen yang memenuhi standar internasional.

“UMKM bisa ekspor, bisa artinya berani inovasi, siap adaptasi. Artinya kalau UMKM mau ekspor, dia harus punya resource space yang bagus. Manajemennya harus bagus, produknya harus bagus, kualitasnya harus bagus, kemudian juga kontinuitas terhadap produk itu sendiri,” jelasnya.

Untuk memfasilitasi ekspor UMKM, Kemendag menggunakan perwakilan perdagangan Indonesia di 33 negara dan menyelenggarakan program business matching setiap bulan untuk mempertemukan UMKM dengan buyer potensial.

Pada Januari, Kemendag berhasil melakukan 40 kali pitching dan 32 kali business matching dengan nilai transaksi sebesar 5,22 juta dolar AS. Lalu, pada Februari kembali menggelar 77 kali business matching dengan transaksinya 3,55 juta dolar AS. Kemudian pada Maret mencapai 300 ribu dolar AS.

“Trennya menurun, Kenapa? Karena jumlah UMKM yang ikut business matching itu-itu. Kemudian tidak secepat itu kita mencari buyer. Tetapi tren yang menurun ini nanti juga akan naik ketika terjadi repeat order. Ini kan baru kontrak dagang, nanti kalau terjadi repeat order maka akan naik terus volume-nya misalnya,” tambah Mendag.

Dia menegaskan bahwa target utama pihaknya bukan pada jumlah transaksi, tetapi membangun kepercayaan UMKM bahwa produk mereka bisa menembus ekspor, serta melakukan branding bahwa produk-produk UMKM dalam negeri diminati oleh pasar global.

Meskipun ada penurunan sementara, Kemendag tetap berfokus pada jangka panjang untuk membangun kepercayaan buyer terhadap produk UMKM Indonesia dan memastikan keberlanjutan ekspor melalui repeat order.

Dia menyampaikan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) secara umum memiliki tiga program utama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, yaitu peningkatan pengamanan pasar dalam negeri, peningkatan pasar ekspor, dan membantu UMKM agar bisa ekspor.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditargetkan mencapai 8 persen memerlukan dorongan dari pengembangan pasar, baik pasar domestik maupun pasar ekspor, sebagai faktor utama dalam perekonomian.

Program pengamanan pasar dalam negeri bertujuan agar industri dan UMKM dapat mengisi pasar domestik yang besar, sehingga meningkatkan daya saing produk lokal di pasar dalam negeri.

“Kalau yang pertama tadi, pengamanan pasar dalam negeri artinya pasar yang besar di dalam negeri ini harus bisa diisi oleh industri, oleh UMKM kita agar bisa masuk atau mengisi pasar yang besar ini,” ujar Mendag.

Oleh karena itu, dia menilai program Sampoerna dianggap relevan karena dapat membantu mengisi pasar domestik, meningkatkan partisipasi UMKM dalam sektor ritel, serta memperkuat ekonomi lokal melalui produk-produk yang ditawarkan.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

Berita Lain