Penjelasan DPR Soal Pembahasan Revisi UU TNI

Artikel ini ditulis oleh:
Tino Oktaviano

Artikel ini ditulis oleh:
Tino Oktaviano

Padang, aktual.com – Menteri Pertanian (Mentan) bersama Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) meminta Fakultas Pertanian Universitas Andalas (Unand), Sumatera Barat, menjadi leading sector serta melakukan riset mendalam terkait tanaman gandum.
“Arahan tersebut disampaikan kepada Unand pada pertemuan sebelumnya agar Fakultas Pertanian menjadi leading sector penelitian tentang gandum,” kata Rektor Unand Efa Yonnedi di Padang, Senin (17/3).
Selain itu Mentan bersama Mendiktisaintek juga meminta perguruan tinggi tertua di luar Pulau Jawa tersebut membangun konsorsium riset nasional terkait tanaman bernama latin triticum itu.
Menurut rektor, Fakultas Pertanian Unand memiliki potensi besar menjalankan riset tersebut dalam mendorong dan mewujudkan kemandirian pangan di Tanah Air, termasuk upaya hilirisasi berbagai produk olahan bidang pertanian yang sejalan dengan AstaCita Presiden Prabowo Subianto.
Sejalan dengan upaya itu rektor menginginkan agar hasil riset para akademisi tidak hanya sebatas bahan penelitian atau sampai pada tahap jurnal akademis, namun juga harus bisa menjadi berbagai macam produk yang bisa berguna bagi masyarakat.
“Dengan menghasilkan produk yang bisa digunakan masyarakat, maka Unand juga bisa mendapatkan royalti,” kata dia.
Pada kesempatan itu Efa menyampaikan perguruan tinggi tidak hanya dituntut berinovasi, namun berkewajiban untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, berkarakter, serta mampu bersaing dengan baik.
Oleh karena itu ia menekankan kepada semua pihak, terutama para pengajar, agar selalu memperhatikan proses belajar mengajar kepada mahasiswa yang mengedepankan pembentukan karakter.
“Pesannya adalah bagaimana Unand tidak hanya menghasilkan lulusan yang unggul secara akademik, tetapi juga memiliki jiwa kepemimpinan, beretika, serta bisa menjunjung tinggi nilai-nilai kebebasan akademik,” ucap Efa Yonnedi.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain
Karachi, aktual.com – Para dokter Australia yang berada di garis depan sistem kesehatan Gaza yang lumpuh menggambarkan kondisi mengerikan di tengah gencatan senjata rapuh yang masih terancam batal di wilayah yang dilanda perang tersebut.
Ahli bedah saraf, Dr. Mohammad Awad, dan Dr. Chris Holden termasuk di antara sedikit warga Australia yang berhasil memasuki Gaza di tengah konflik Hamas-Israel.
Akses ke wilayah itu sangat terbatas karena Israel mengontrol ruang udara, perairan teritorial, serta dua dari tiga titik perbatasan Gaza, sementara satu titik lainnya dikendalikan oleh Mesir.
Awad baru saja kembali ke Melbourne setelah dua pekan menjadi relawan di rumah sakit-rumah sakit Gaza, yang banyak di antaranya kewalahan, kekurangan tenaga medis, serta tidak memiliki peralatan dan sumber daya yang memadai, demikian dilaporkan oleh SBS News pada Minggu.
“Anda sering melihatnya di TV dan media sosial, tetapi sangat berbeda ketika melihatnya langsung. Itu benar-benar mengagetkan,” ujarnya kepada SBS.
“Tingkat kehancuran yang ada hampir terasa tidak nyata; saya rasa Anda tidak akan pernah benar-benar siap sampai melihatnya dengan mata sendiri.”
Selama di Gaza, Awad terutama menangani pasien dengan tumor otak atau gangguan tulang belakang yang tidak tertangani akibat perang, serta korban luka tembak di kepala atau tulang belakang, dan cedera akibat pecahan peluru.
Ia menggambarkan kebutuhan medis di Gaza sebagai sesuatu yang sangat mendesak, dengan rumah sakit penuh sesak oleh pasien rawat inap dan rawat jalan, serta banyak orang lainnya yang hanya “berkeliaran di sekitar rumah sakit tanpa tempat lain untuk pergi.”
Sebagian besar wilayah Gaza juga mengalami pemadaman listrik dan kesulitan mendapatkan air bersih sepanjang perang berlangsung.
Sistem kesehatan Gaza runtuh
Dr. Holden, yang selama sebulan terakhir menjadi relawan di Gaza bersama Palestinian Australian New Zealand Medical Association (PANZMA), mengaku terkejut melihat tingkat kehancuran serta runtuhnya sistem layanan kesehatan di wilayah yang diblokade itu.
“Ada tantangan besar di lapangan. Banyak infrastruktur fasilitas medis yang hancur… dan yang tersisa pun kewalahan. Ditambah dengan blokade pasokan yang masuk, rumah sakit menjadi sangat kekurangan sumber daya,” kata Holden kepada SBS.
Ia menambahkan bahwa kehancuran serta lumpuhnya sistem kesehatan itu mengakibatkan “banyak kematian dan penderitaan yang seharusnya bisa dicegah.”
Salah satu pasien yang ia tangani adalah seorang anak perempuan berusia enam tahun yang mengalami luka di wajah, kepala, dan mata kirinya setelah proyektil menghantam tenda tempat keluarganya tidur.
Tak ada mesin MRI di Gaza
Menurut Awad, tidak ada satu pun mesin pemindai MRI — alat medis yang sangat penting — yang berfungsi di seluruh Jalur Gaza. Semua mesin yang ada mengalami kerusakan dan tidak dapat diperbaiki akibat perang.
“Sebagai ahli bedah saraf, kami sangat bergantung pada pemindaian MRI untuk melihat kondisi otak dan tulang belakang pasien. Namun, karena tidak tersedia, kami harus mengambil keputusan hanya berdasarkan pemindaian CT scan, yang jauh lebih sulit,” jelasnya.
“Melakukan operasi pada anak-anak dengan tumor otak hanya dengan bantuan CT scan benar-benar menjadi tantangan besar.”
Para dokter setempat mengalami kelelahan luar biasa, kehabisan tenaga, dan banyak yang belum memiliki pengalaman atau pelatihan internasional yang cukup.
Bagi Awad, meninggalkan Gaza adalah pengalaman yang “dilematis mengharukan”.
Ia berharap tetap bisa berkomunikasi dengan para dokter di sana dan memberikan dukungan jarak jauh dalam penanganan pasien.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain

Jakarta, Aktual.com – Perdana Menteri (PM) Inggris, Keir Starmer, menegaskan kembali komitmennya untuk mencapai perdamaian abadi di Ukraina saat Inggris menjadi tuan rumah pertemuan virtual dengan lebih dari 25 pemimpin politik pada Sabtu (15/3) pagi waktu setempat.
Meskipun demikian, tidak ada pengumuman mengenai langkah-langkah pertahanan yang terperinci atau yang telah diperbarui.
Dalam konferensi pers usai pertemuan virtual itu, ketika ditanya apakah ada komitmen konkret yang dihasilkan dari pertemuan tersebut, Starmer menyebut pertemuan itu telah membantu membangun momentum politik dan militer, dengan negara-negara yang berpartisipasi setuju untuk meningkatkan tekanan kolektif terhadap Rusia.
Namun, dia tidak mengungkapkan langkah-langkah spesifik apa yang akan diambil pada “tahap operasional.”
Bersama dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan para pemimpin dari Kanada, Ukraina, Australia, Selandia Baru, dan Uni Eropa (UE), Starmer mendesak Rusia untuk “datang ke meja perundingan untuk menegosiasikan sebuah kesepakatan.”
Dia juga mengumumkan rencana untuk menyelenggarakan pertemuan militer pada Kamis (20/3) mendatang.
Starmer menegaskan kembali kesediaan Inggris untuk mengambil peran utama dalam “koalisi negara-negara yang bersedia”, sebuah kesepakatan pascakonflik yang dia umumkan dua pekan lalu dalam KTT London (London Summit).
Dia mengatakan Inggris bersedia mengerahkan pasukan di darat dan pesawat terbang di udara. Namun, dia tidak menjelaskan bagaimana negara-negara lain akan berkontribusi dalam koalisi tersebut.
Starmer menegaskan kembali sikap Inggris dalam mengamankan keterlibatan Amerika Serikat (AS) dalam pertahanan masa depan Ukraina, menekankan bahwa diskusi dengan AS terus berlangsung “setiap hari.”
Dia juga menyatakan bahwa Presiden AS, Donald Trump, berkomitmen untuk mencapai perdamaian abadi di Ukraina, seraya menambahkan bahwa hubungan dekat antara Inggris dan AS merupakan “dasar yang menjadi landasan perencanaan kami.”
Starmer menegaskan kembali kesediaan Inggris untuk mengambil peran utama dalam “koalisi negara-negara yang bersedia”, sebuah kesepakatan pascakonflik yang dia umumkan dua pekan lalu dalam KTT London (London Summit). Dia mengatakan Inggris bersedia mengerahkan pasukan di darat dan pesawat terbang di udara. Namun, dia tidak menjelaskan bagaimana negara-negara lain akan berkontribusi dalam koalisi tersebut.
Sang PM juga mengatakan kepada wartawan bahwa para pemimpin dalam pertemuan tersebut telah membahas pengetatan sanksi terhadap Rusia, termasuk langkah-langkah potensial untuk membekukan aset-aset Rusia di masa mendatang.
Artikel ini ditulis oleh:
Sandi Setyawan

Jakarta, Aktual.com – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Ditjen PKTN) memberikan sanksi kepada 66 pelaku usaha di tingkat distributor dan pengecer yang melanggar aturan tata kelola minyak goreng rakyat (MGR) atau Minyakita.
Direktur Jenderal (Dirjen) PKTN Moga Simatupang mengatakan, Kemendag telah mengawasi 316 pelaku usaha di 23 provinsi selama November 2024 hingga 12 Maret 2025.
“Dari hasil pengawasan tersebut, sebanyak 66 pelaku usaha di tingkat distributor dan pengecer terbukti melanggar aturan dan telah dikenai sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan,” ujar Moga dalam keterangan di Jakarta, Minggu (16/3).
Moga menjelaskan, beberapa modus pelanggaran yang ditemukan antara lain penjualan Minyakita di atas domestic price obligation (DPO) dan harga eceran tertinggi (HET).
Selain itu, terdapat temuan penjualan Minyakita antar-pengecer, bukan langsung ke konsumen akhir, yang memperpanjang rantai distribusi sehingga harga di tingkat konsumen melebihi HET, serta tidak adanya pembatasan penjualan oleh pengecer yang menyebabkan distribusi Minyakita tidak merata.
Lebih lanjut, modus pelanggaran lainnya meliputi pelaku usaha yang tidak memiliki tanda daftar gudang (TDG) dan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) perdagangan yang sesuai. Kemudian, pelaku usaha yang tidak memberikan data dan informasi kepada petugas pengawas.
Berikutnya, pelaku usaha yang mengemas atau memproduksi Minyakita dengan volume yang lebih sedikit dari takaran yang tertera pada label kemasan.
Selanjutnya, apabila ditemukan kembali melanggar, maka sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 29 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perdagangan dan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 18 Tahun 2024 tentang Minyak Goreng Sawit Kemasan dan Tata Kelola Minyak Goreng Rakyat, produsen/repacker yang melakukan pelanggaran dikenakan sanksi lanjutan setelah teguran tertulis, berupa penarikan barang dari distribusi.
Moga mengatakan, jika terus melanggar, maka sanksi dapat ditingkatkan menjadi penghentian sementara kegiatan usaha, penutupan gudang, dan/atau rekomendasi pencabutan izin usaha.
Sementara itu, berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, pelaku usaha wajib memproduksi dan/atau memperdagangkan barang sesuai dengan berat bersih, ukuran, atau takaran yang tercantum dalam label.
“Jika melanggar ketentuan atau tidak sesuai berat bersih, ukuran atau takaran maka dapat dipidana dengan hukuman penjara maksimal lima tahun atau denda hingga Rp2 miliar,” tegasnya.
Moga menyebut, Kemendag melalui Direktorat Metrologi dan Unit Metrologi Legal di Kabupaten/Kota juga telah melakukan pengawasan terhadap produk yang sudah beredar di pasaran (post market) dengan memeriksa 88 produsen/pengemas ulang (repacker) di 168 kabupaten/kota.
Dari hasil pengawasan tersebut, sebanyak 40 produsen/repacker yang volume produknya tidak sesuai dengan label kemasan akan dikenai sanksi administratif dan diwajibkan segera melakukan perbaikan dengan pemantauan dari pemerintah daerah untuk mencegah kelangkaan.
Di sisi lain, Kemendag telah meminta produsen untuk menambah jumlah pasokan Minyakita menjadi dua kali lipat guna menjaga stabilitas pasokan dan harga barang kebutuhan pokok selama hari besar keagamaan nasional (HBKN) Ramadan dan menjelang Idul Fitri 2025.
Artikel ini ditulis oleh:
Sandi Setyawan
Jakarta, aktual.com – Shiba Inu (SHIB) adalah salah satu cryptocurrency yang tumbuh pesat dalam waktu singkat, menarik perhatian investor dan komunitas crypto di seluruh dunia. Diluncurkan sebagai “meme coin” pada Agustus 2020, SHIB terinspirasi oleh Dogecoin namun berhasil menciptakan identitas dan ekosistemnya sendiri.
Solana adalah salah satu platform blockchain yang berkembang pesat dan mendapat perhatian besar di dunia crypto. Dikenal karena skalabilitas tinggi, biaya transaksi rendah, dan kecepatan luar biasa, Solana menjadi pilihan utama untuk aplikasi terdesentralisasi (dApps), keuangan terdesentralisasi (DeFi), dan NFT. Artikel ini akan mengupas sejarah, teknologi, keunggulan, tantangan, dan masa depan Solana.
Sebagai informasi awal, dilansir dari Pintu Market, harga shiba inu hari ini adalah Rp 0,20760499 dengan volume perdagangan harian Shiba Inu (SHIB) mencapai Rp 13,94 triliun dalam 24 jam terakhir, menunjukkan penurunan sebesar 11,70 persen dibandingkan dengan satu hari sebelumnya. Kapitalisasi pasar Shiba Inu (SHIB) adalah Rp Rp244,37 triliun.
Harga solana hari ini adalah Rp 2.214.017 dengan volume perdagangan harian Solana (SOL) mencapai Rp 135,64 triliun dalam 24 jam terakhir, menunjukkan penurunan sebesar 19,36 persen dibandingkan dengan satu hari sebelumnya. Kapitalisasi pasar SOL adalah Rp 1.672 triliun.
Shiba Inu
Shiba Inu diciptakan oleh pengembang anonim dengan nama samaran “Ryoshi”. Dengan logo yang menampilkan anjing ras Shiba Inu, koin ini awalnya dibuat sebagai eksperimen dalam desentralisasi komunitas.
SHIB adalah token ERC-20 yang dibangun di atas blockchain Ethereum. Ini memungkinkan SHIB memanfaatkan keamanan dan fleksibilitas jaringan Ethereum, termasuk ekosistem DeFi dan NFT yang luas.
Perjalanan Harga dan Pertumbuhan Eksplosif
Shiba Inu mendapatkan popularitas besar pada awal 2021, didorong oleh tren meme coin dan dukungan komunitas yang kuat. Harga SHIB melonjak drastis berkat kampanye media sosial dan keterlibatan influencer crypto.
Salah satu momen penting dalam pertumbuhan SHIB adalah ketika Vitalik Buterin, salah satu pendiri Ethereum, menerima sebagian besar pasokan SHIB sebagai hadiah. Buterin kemudian membakar sebagian besar token tersebut, mengurangi pasokan dan meningkatkan nilai SHIB.
Ekosistem Shiba Inu
Meski dikenal sebagai meme coin, Shiba Inu membangun ekosistem yang semakin berkembang. Beberapa proyek utama dalam ekosistem SHIB meliputi:
Dukungan Komunitas yang Kuat
Salah satu faktor utama kesuksesan SHIB adalah komunitasnya yang besar dan aktif, dikenal sebagai “ShibArmy”. Dengan jutaan pengikut di media sosial, ShibArmy memainkan peran penting dalam promosi dan adopsi koin ini.
Dukungan komunitas juga terlihat dalam kampanye amal dan inisiatif sosial yang dijalankan oleh penggemar dan pengembang SHIB.
Tantangan yang Dihadapi
Meski mengalami pertumbuhan pesat, Shiba Inu juga menghadapi berbagai tantangan:
Prospek Masa Depan
Dengan rencana pengembangan seperti Shibarium dan ekspansi ekosistem DeFi, Shiba Inu memiliki potensi untuk terus tumbuh. Kemitraan strategis dan integrasi dengan proyek-proyek blockchain lainnya juga dapat meningkatkan adopsi SHIB.
Dukungan komunitas yang berkelanjutan dan inovasi dalam teknologi akan menjadi kunci keberhasilan Shiba Inu di masa depan.
Solana
Solana didirikan pada tahun 2017 oleh Anatoly Yakovenko, seorang insinyur perangkat lunak dengan latar belakang di Qualcomm. Yakovenko memperkenalkan konsep Proof of History (PoH), sebuah inovasi yang menjadi fondasi utama Solana dalam mencapai kecepatan transaksi yang tinggi.
Proyek Solana diluncurkan secara resmi pada Maret 2020, dan sejak saat itu, blockchain ini tumbuh menjadi salah satu jaringan terdesentralisasi terbesar dengan kapitalisasi pasar yang signifikan.
Solana menggabungkan Proof of History (PoH) dengan mekanisme konsensus Proof of Stake (PoS). Teknologi ini memungkinkan Solana memproses hingga 65.000 transaksi per detik (TPS) dengan biaya transaksi yang sangat rendah.
PoH berfungsi sebagai jam kriptografis yang mencatat urutan transaksi dengan cara yang efisien dan dapat diverifikasi. Dengan pendekatan ini, Solana mengurangi waktu konfirmasi blok dan mempercepat proses transaksi.
Solana mendukung berbagai aplikasi dan proyek inovatif, termasuk:
Meski memiliki banyak keunggulan, Solana juga menghadapi beberapa tantangan:
Solana berencana memperluas kapasitas dan stabilitas jaringannya melalui pembaruan protokol dan peningkatan infrastruktur. Kolaborasi dengan proyek-proyek Web3, DeFi, dan metaverse juga menjadi strategi utama dalam memperluas ekosistem Solana.
Investasi besar dan dukungan dari komunitas menjadikan Solana salah satu blockchain dengan potensi pertumbuhan yang sangat besar di masa depan.
Shiba Inu telah membuktikan bahwa meme coin dapat tumbuh menjadi proyek crypto yang serius dengan komunitas yang kuat dan ekosistem yang berkembang. Meski menghadapi tantangan, potensi SHIB untuk terus berinovasi dan memperluas utilitasnya membuatnya tetap menjadi salah satu koin yang menarik untuk dipantau di dunia cryptocurrency.
Solana adalah blockchain inovatif dengan kecepatan tinggi, biaya rendah, dan ekosistem yang berkembang pesat. Meski menghadapi tantangan, teknologi dan visi Solana menjadikannya salah satu pemain utama dalam dunia crypto. Dengan terus berinovasi dan memperluas ekosistemnya, Solana berpotensi menjadi platform utama untuk aplikasi terdesentralisasi dan solusi blockchain di masa mendatang.
Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.
Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain