27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 979

Menteri ATR/BPN Bantah Sertifikat Pagar Laut Milik Aguan Batal Dicabut

Menteri ATR/BPN Nusron Wahid. ANTARA/Muzdaffar Fauzan

Jakarta, Aktual.com – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid membantah SHGB di kawasan pagar laut milik Aguan batal dicabut.

“Sekarang berita-berita di berbagai situs online yang menyatakan bahwa saya batal mencabut SHGB miliknya Pak Aguan yang ada di pinggir Pantai Tangerang. Saya katakan berita itu tidak benar,” ujar Nusron di Jakarta, Minggu (23/2).

Terkait isu yang berkembang seputar sertipikat tanah, khususnya Hak Guna Bangunan (HGB) di kawasan Pagar Laut Kabupaten Tangerang, dirinya menegaskan bahwa semua sertipikat yang berada di luar garis pantai akan dibatalkan. Hal ini, tidak ada relevansi mengenai siapa yang memiliki sertipikat tersebut.

Sejak awal polemik pagar laut mencuat di masyarakat, Menteri Nusron dengan jelas dan konsisten menyampaikan bahwa terdapat 263 SHGB dan 17 Sertipikat Hak Milik (SHM) dengan total 280 sertipikat.

Diketahui, dari 280 sertipikat tersebut, terdapat 58 sertipikat yang ada di dalam garis pantai dan 222 sertipikat di luar garis pantai.

“Kebijakannya adalah semua yang ada di luar garis pantai, semuanya dibatalkan. Dan sampai saat ini sudah dibatalkan 209 sertipikat,” kata Nusron.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa masih terdapat 13 sertipikat SHGB lainnya, yang sedang dalam proses penelaahan. Penelaahan tersebut dilakukan karena wilayah di dalamnya terdapat bidang yang separuh masuk garis pantai dan separuhnya lagi di luar garis pantai.

Ke depannya, Nusron berkomitmen untuk terus mengawal jalannya penyelesaian masalah pagar laut, sesuai dengan kebijakan yang berlaku.

“Kalau memang di dalam garis pantai ada SHGB pemilik sahnya. Kalau memang benar ya tidak dibatalkan. Kalau yang tidak benar semua dibatalkan,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

DPR Soroti Kekerasan Berbasis Gender dan Misinformasi dalam Pemilu 2024

Anggota Komisi XI DPR RI, Puteri Komarudin (DPR)

Jakarta, Aktual.com – Pada tahun 2024, Indonesia telah berhasil menyelenggarakan Pemilihan Presiden, Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Kepala Daerah secara serentak. Pemilu ini menjadi yang terpanjang dalam sejarah Indonesia.

Namun, di balik pencapaian ini, Anggota DPR RI Puteri Komarudin menyoroti maraknya kekerasan berbasis gender dan misinformasi selama Pemilu, termasuk pada perempuan.

“Selama Pemilu, perempuan rentan mengalami diskriminasi dan kekerasan seksual di ruang publik maupun di ruang digital. Bahkan ruang digital juga dimanfaatkan untuk menyebar ujaran kebencian dan hoaks. Saya sendiri juga pernah menjadi korban dari penggiringan opini negatif hingga perkataan kasar di media sosial,” ujar Puteri sebagai panelis dalam Konferensi bersama Women Legislators in Defence, Security and Peace di Singapura, Kamis (20/2).

Dalam keterangan tertulis, Puteri menyebutkan selama Pemilu 2024, Komnas Perempuan menyebut menerima berbagai laporan terkait kampanye yang masih menormalisasi pernyataan seksis, subordinasi perempuan, dan kekerasan seksual.

Pada tahun 2023, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu mencatat menerima 55 laporan kekerasan terhadap perempuan yang melibatkan penyelenggara Pemilu.

“Untuk menanggulangi hal ini, Indonesia telah memiliki sejumlah regulasi, di antaranya UU Pemilu, UU Pilkada, UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual, UU Perlindungan Data Pribadi dan UU Informasi dan Transaksi Elektronik. Regulasi ini bertujuan untuk melarang penyampaian berita bohong, ujaran kebencian, pencemaran nama baik, penyalahgunaan data pribadi, hingga kekerasan seksual,” ungkap Politisi Fraksi Partai Golkar ini.

Selain itu, Puteri juga menyebut Kementerian Komunikasi dan Digital RI telah melakukan sejumlah langkah, seperti kampanye Pemilu damai di berbagai platform, pengawasan komunikasi publik, patroli siber di ruang media. Hal ini lantaran ditemukan 2.852 konten haoks selama Pemilu 2024.

“Hal ini dilakukan untuk menangani konten negatif, misalnya misinformasi, hoaks, dan ujaran kebencian selama Pemilu. Pemantauan ini semakin intensif dalam menangani konten negatif yang beredar di ruang digital, termasuk hoaks yang berkaitan dengan sengketa pemilu di Mahkamah Konstitusi,” urai Puteri.

Puteri hadir dalam sesi panel bertajuk “The Impacts of Disinformation on the Work of Female MPs and Strategies to Deal with iIt”. Dalam sesi ini, turut hadir pembicara dari anggota parlemen negara lain, yaitu Dr. Zanetor Agyeman-Rawlings dari Ghana, Senator Angkhana Neelapaijit dari Thailand, Anastasiya Radina dari Ukraina.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

Indonesia Tanah Air Beta

Penulis, pemerhati masalah sosial, budaya, hukum, politik, dan sejarah bangsa, Agus Widjajanto. Aktual/DOK PRIBADI

Nama Indonesia, yang dulu disebut Hindia Belanda, selalu di hati setiap sanubari para wisatawan yang datang ke negeri kita. Demikian juga para pejabat dan tentara Hindia Belanda yang dulu pernah berdomisili di negeri ini. Namun, jarang yang tahu siapa penemu pertama kali kata “Indonesia,” yang kemudian digunakan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta untuk memproklamirkan kemerdekaan dengan nama Bangsa Indonesia.

Indonesia pertama kali dicetuskan oleh warga negara Inggris, yakni James Richardson Logan dan George Samuel Windsor Earl pada tahun 1850. Saat itu, George Samuel Windsor Earl mengusulkan nama “Malayunesia,” sedangkan James Richardson Logan memilih nama “Indunesia.” Kemudian, Logan mengganti huruf “U” dalam kata “Indunesia” dengan huruf “O,” sehingga menjadi “Indonesia.” Logan berpendapat bahwa “Indonesia” lebih cocok untuk menjadi istilah geografis, bukan etnografis, di mana Logan membagi Indonesia menjadi empat kawasan mulai dari Formosa hingga Taiwan. Setelah itu, dalam dunia penelitian geografis dan pemetaan dunia, seorang ilmuwan Jerman, Adolf Bastian, seorang etnolog, menulis setiap jurnalnya dengan kata “Indonesia” (Archipelago Eastern Asia, Journal of the Indian, Indonesien Order Die Inselin Des Malayschen Archypelago).

Dalam buku Sejarah Modern Indonesia, yang diterbitkan secara terbatas, Pramoedya Ananta Toer juga menyebut nama Logan sebagai orang pertama yang menemukan sebutan “Indonesia.”

Nama Indonesia mulai digunakan oleh para nasionalis dan intelektual pribumi pada awal abad ke-20. Istilah Indonesia digunakan dalam berbagai organisasi dan publikasi tertulis saat pra-kemerdekaan, termasuk pada 28 November 1928, saat Sumpah Pemuda dikumandangkan. Bahkan, salah satu tokoh revolusi dan pendiri bangsa, GSSJ Ratulangi, menamakan perusahaan asuransi jiwa di Bandung yang terletak di Jalan Braga dengan papan bertuliskan “Levensverzekering Maatschappij Indonesia.” Papan ini terlihat saat Bung Karno menghadiri acara perkumpulan pemuda di Bandung. Perusahaan asuransi jiwa tersebut didirikan oleh GSSJ Ratulangi pada tahun 1918, sebelum Sumpah Pemuda dan setelah berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908.

Secara geografis, Indonesia berada di garis khatulistiwa dengan curah hujan yang tinggi dan kekayaan flora serta fauna yang melimpah. Sejak zaman dahulu, wilayah ini sudah dikenal oleh bangsa Portugis, termasuk Vasco da Gama, serta oleh ilmuwan dunia Islam terkemuka, Ibnu Batutah, yang pernah meneliti wilayah Sumatera, termasuk Samudera Pasai dan Kota Barus, penghasil kapur barus. Muara Enim, Sumatera Selatan, sejak zaman prasejarah dan abad ke-7, saat Kerajaan Sriwijaya berkuasa, disebut Swarna Dwipa atau Pulau Emas. Ini karena hampir seluruh Sumatera saat itu, dan hingga kini, merupakan sumber kandungan emas. Pulau Jawa sendiri disebut Jawa Dwipa karena sejak dulu menjadi pusat peradaban dunia dan pusat lumbung pangan Nusantara.

Seorang ilmuwan pakar genetika dari Oxford, Inggris, yang bernama Stephen Oppenheimer, dalam teorinya menyatakan bahwa wilayah Hindia Belanda, Malaysia, Singapura, Kamboja, Vietnam, Thailand, Filipina, hingga Taiwan atau Pulau Formosa, dulunya merupakan satu daratan yang disebut Sunda Land (Benua Sunda). Teori ini dipublikasikan dalam bukunya berjudul Eden in the East: The Drowned Continent of Southeast Asia pada tahun 1998. Sementara itu, istilah Sunda Land pertama kali digunakan oleh peneliti Reinout Willem Van Bemmelen dalam buku Geografi Indonesia pada tahun 1949.

Teori Sunda Land menyatakan bahwa wilayah ini tenggelam akibat banjir besar yang terjadi antara tahun 14.000 hingga 7.000 SM. Setelah tenggelam, penduduknya menyebar ke berbagai daerah dan menurunkan ras serta suku-suku baru di bumi. Teori ini dipandang kontroversial karena bertentangan dengan teori sebelumnya, seperti Out of Taiwan. Dalam teori Out of Taiwan, diyakini bahwa penyebaran masyarakat penutur bahasa Austronesia berasal dari pantai timur Tiongkok bagian selatan, melalui Taiwan, dan bermigrasi besar-besaran ke Kepulauan Nusantara pada sekitar 7.000 SM.

Berdasarkan teori Out of Taiwan, asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia, yang dulu disebut Nusantara, diyakini berasal dari Pulau Formosa (Taiwan). Teori yang didukung oleh Harry Truman Simanjuntak ini didasarkan pada ketidaksamaan pola genetika antara kromosom manusia Indonesia dan bangsa Tiongkok daratan. Salah satu bukti arkeologis yang mendukung teori ini adalah kegemaran masyarakat Austronesia dalam bercerita dan melukis di dinding gua. Teori ini semakin diperkuat lewat riset genetika yang menunjukkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunnan, Tiongkok bagian selatan. Mereka bermigrasi dalam dua gelombang: gelombang pertama disebut Proto Melayu yang terjadi sekitar 3.000-1.500 SM, membawa budaya Neolitikum dan perahu bercadik satu; sedangkan gelombang kedua disebut Deutro Melayu yang terjadi sekitar 1.500-500 SM, membawa budaya Dongson serta perkakas senjata besi

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano

Mendiktisaintek Tekankan Urgensi Pertumbuhan Industri Berbasis Sains

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto dalam audiensi bersama pimpinan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Jawa Tengah di Semarang, Sabtu (22/2/2025). ANTARA/HO-Kemdiktisaintek RI

Jakarta, Aktual.com – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menekankan pentingnya pertumbuhan industri berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mewujudkan cita-cita Presiden Prabowo membawa Indonesia sejajar dengan negara maju dan lepas dari jebakan middle income trap.

Mendiktisaintek juga menekankan industri berbasis teknologi dan ilmu pengetahuan bertumpu pada SDM yang kuat serta riset dan inovasi yang unggul. Hal ini diungkapkannya dalam audiensi bersama pimpinan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Jawa Tengah di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (22/2).

“Di sinilah peran universitas dalam melahirkan SDM unggul serta mendorong riset dan inovasi,” kata Mendiktisaintek Brian Yuliarto melalui keterangan di Jakarta, Minggu (23/2).

Mendiktisaintek juga mengajak perguruan tinggi bersemangat dalam membangun SDM unggul melalui sains, teknologi, dan inovasi.

“Saya ingin mendengar lebih banyak masukan dan bekerja sama memajukan pendidikan tinggi,” ucapnya.

Terkait alokasi anggaran yang lebih efektif, Mendiktisaintek menyatakan siap menerima masukan. Adapun mengenai pendanaan riset PTS, ia berencana berdiskusi dengan industri untuk mendorong investasi riset.

Mendiktisaintek juga mencanangkan sistem informasi peralatan laboratorium untuk mempermudah kerja sama perguruan tinggi dalam riset.

Selain itu ia menekankan karakter mahasiswa adalah pilar penting dalam mencetak SDM unggul, sehingga perlu ada kedekatan dosen, pimpinan perguruan tinggi, dan mahasiswa.

“Mahasiswa adalah aset bangsa. Oleh karena itu perlu kesabaran dan konsistensi dalam membina mereka agar memiliki karakter pembelajar sepanjang hayat, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi masa depan, dan mampu bersaing dengan bangsa lain,” tutur Mendiktisaintek.

“Saya titip mahasiswa. Bina mereka dan berikan ilmu terbaik untuk masa depan mereka.” kata Mendiktisaintek Brian Yuliarto saat menutup pertemuan tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

Korban Tewas Akibat Serangan Israel di Jalur Gaza Capai 48.329 Orang

Ilustrasi Jalur Gaza porak poranda setelah 15 bulan diserbu Israel tanpa jeda. /ANTARA/Anadolu/py

Palestina, Aktual.com – Tim medis dan penyelamat Palestina menemukan tujuh jenazah lagi dari bawah reruntuhan di Jalur Gaza, sehingga jumlah korban tewas akibat perang genosida Israel sejak Oktober 2023 meningkat menjadi 48.329 orang, kata Kementerian Kesehatan Palestina pada Sabtu (22/2).

Dalam pernyataannya, kementerian itu juga melaporkan bahwa dua warga Palestina tewas akibat tembakan tentara Israel dalam 48 jam terakhir.

Selain itu, hampir 111.753 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan Israel di Gaza sejak Oktober 2023.

“Banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalanan, sementara tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” tambah kementerian tersebut.

Gencatan senjata telah berlaku di Gaza sejak 19 Januari, untuk sementara menghentikan perang Israel yang telah menyebabkan kehancuran besar dan membuat wilayah Palestina itu porak-poranda.

Namun, meskipun gencatan senjata berlangsung, otoritas setempat di Gaza melaporkan adanya pelanggaran hampir setiap hari yang dilakukan oleh tentara Israel.

Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November tahun lalu terhadap Pemimpin Otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Kepala Otoritas Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas agresinya di Jalur Gaza.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

BMKG Prakirakan Sebagian Besar Wilayah Jakarta Diguyur Hujan Ringan

BMKG
Hujan mengguyur wilayah DKI Jakarta. DOK/IST

Jakarta, Aktual.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan lima wilayah administrasi Jakarta akan diguyur hujan pada Minggu (23/2).

BMKG melalui laman media sosial resminya, memprakirakan Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Utara akan diguyur hujan dengan intensitas ringan pada pukul 01.00 hingga 07.00 WIB.

Hujan diprakirakan akan mereda di lima wilayah Jakarta pada pukul 10.00 WIB, namun berawan tebal. Kemudian hujan akan kembali turun pada siang hari yakni sekitar pukul 13.00 hingga 16.00 WIB.

Memasuki malam hari pukul 19.00 hingga 22.00 WIB, hujan akan mereda dan cuaca berganti berawan tebal.

Rata-rata suhu di lima wilayah Jakarta sekitar 23-28 derajat Celcius.

Sementara itu di Kepulauan Seribu, hujan ringan mengguyur sejak 01.00 dan diprediksi akan berlangsung hingga siang hari pukul 13.00 WIB. Memasuki sore hari mulai 16.00 hingga 19.00 WIB, hujan akan mereda dan berganti berawan tebal.

Hujan akan kembali turun di Kepulauan Seribu sekitar pukul 22.00 WIB. Rata-rata suhu di wilayah ini sekitar 26-28 derajat Celcius.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

Berita Lain