Bila kekhawatiran ini jadi kenyataan, sebagai kaum Cina miskin, mereka merasa akan menjadi korban pertama dan terbesar. Maklum, mereka tidak mampu kabur ke luar negeri sebagaimana pengusaha Cina lainnya yang berkocek tebal.
Penyumbang suara lainnya adalah kelompok Batak Kristen. Kendati tidak signifikan, komposisi kalangan ini yang menjatuhkan pilihannya kepada Badja sedikit turut memperbaiki perolehan suara.
Bagaimana dengan para pemuja Ahok? Jumlah mereka tidak banyak. Paling-paling hanya menyumbang 5 persen. Ini pun kalau mau ditelisik, dukungan itu dilatarbelakangi banyak sebab. Namun mayoritas karena guyuran fulus yang bagai tak mengenal seri dari para taipan sembilan cacing, eh Sembilan naga.
Lewat gerojokan duit dari para taipan inilah, berbagai kecurangan dirancang dan dieksekusi. Salah satu yang paling kotor adalah, hujan sembako pada hari tenang. Siapa pun bisa dengan mata telanjang bagaimana tim Badja menggunakan sembako untuk memikat calon pemilih.
Entah berapa ratus ribu atau bahkan juta paket sembako yang ditabur di seantero DKI. Entah berapa triliun rupiah yang dirogoh dari kocek para cukong pemilik reklamasi pantai utara DKI.
Jumlah itu belum termasuk uang tunai yang juga ditebar sebelum dan atau bersamaan dengan sembako. Jumlahnya bervariasi. Mulai Rp300.000 sampai jutaan rupiah per amplop.
Artikel ini ditulis oleh: