Jakarta, Aktual.com — Fesyen dan wanita sangat erat hubungannya. Style seorang wanita beraneka ragam, salah satunya banyak wanita yang menyukai gaya berpakaian yang ketat agar lekukan tubuhnya terlihat oleh lawan jenis.

Namun tahukah Anda bahwa salah satu majalah kedokteran di Inggris melansir beberapa fakta terkait dengan penyakit kanker ganas yang disebabkan oleh salah satunya karena terlalu sering berpakaian ketat.

Bahkan, dalam beberapa penelitian kedokteran juga disebutkan bahwa pakaian ketat bisa menyebabkan banyak gangguan kesehatan. Fakta-fakta tersebut di antaranya:

Paresthesia
Istilah paresthesia sendiri, menurut Kamus Kedokteran Dorland, berarti perasaan sakit atau abnormal seperti kesemutan, rasa panas seperti terbakar dan sejenisnya.

Dalam tulisannya di dalam Canadian Medical Association Journal, Parmar mengakui, setahun terakhir ini kedatangan cukup banyak pasien yang bisa dikategorikan sebagai korban paresthesia.

Dia sudah mengobati sedikitnya tiga wanita berusia 22 – 35 tahun yang mengeluhkan rasa panas dan gatal di sekitar paha. Gangguan saraf ringan tersebut terjadi lantaran mereka suka sekali memakai celana ketat sebatas pinggul, setidaknya dalam enam bulan terakhir.

Hasil penelitian Parmar menunjukkan, kelainan itu menjadi permanen selama celana ketat sepinggul melilit di tubuh. Itu sebabnya Parmar menyarankan menjauhi segala macam pakaian ketat selama terapi.

Ancaman Jamur
Idealnya, di negara tropis seperti Indonesia, pakaian ketat atau terlalu tebal memang harus dihindari. Kulit menjadi kekurangan ruang untuk “bernapas”. Sementara itu, cairan yang keluar dari dari tubuh cukup banyak. Akibatnya, permukaan kulit menjadi lembab.

Jika tak diimbangi busana yang tepat, jamur akan lebih mudah beranak pinak. Jenis jamur yang banyak ditemui yaitu, jamur panu (bercak putih, cokelat, atau kemerahan). Jamur kurap dengan bintik menonjol gatal, serta jamur kandida yang basah dan gatal.

Berbekas Hitam
Gatal dan beruntusan yang menjadi trade mark sang dermatitis hanya muncul bila terjadi gesekan antara kulit dengan benda dari luar tubuh.

Benda asing yang berpotensi gesek tinggi tidak hanya benda keras. Seperti, perhiasan, jam tangan, atau ikat pinggang. Busana sehari-hari, jika terlalu ketat menempel di tubuh, atau terbuat dan bahan berkontur kasar juga dapat memicu luka.
jenis penyakit kulit lain yang biasa menghinggapi pemakai celana ketat adalah biduran atau kaligata.

Bentuknya bentol-bentol minip bekas gigitan ulat bulu. Tingkat keparahannya mulai bentol sebesar biji jagung hingga bibir bengkak.

Biduran bisa muncul di bagian tubuh mana pun. Berdasarkan pengamatan Kusmarinah, banyak pasien tidak menyadari, biduran dapat juga disebabkan oleh tekanan serta ketatnya pakaian.

Kanker Ganas Melanoma
Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan, bahwasanya perempuan berpakaian tetapi ketat atau transparan, maka ia berpotensi mengalami berbagai penyakit kanker ganas melanoma di sekujur anggota tubuhnya yang terbuka.

Penyakit ini disebabkan sengatan matahari yang mengandung ultraviolet dalam waktu yang panjang disekujur tubuh yang berpakaian ketat atau berpakaian pantai (yang biasa dipakai wanita ketika di pantai dan berjemur di sana).

Penyakit ini mengenai seluruh tubuh dengan kadar yang berbeda-beda. Tanda-tanda penyakit ini muncul pertama kali adalah seperti bulatan berwarna hitam agak lebar. Terkadang berupa bulatan kecil saja, kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan biasanya di daerah sekitar mata.

Kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), dan menyerang darah, lalu menetap di hati serta merusaknya

Kemandulan
Pakaian ketat dapat menyebabkan kemandulan pada wanita. Pada cuaca yang sangat dingin, pakaian ketat tidak berfungsi menjaga suhu tubuh dari serangan hawa dingin. Suhu yang terlalu dingin jelas dapat membahayakan kondisi rahim.

Artikel ini ditulis oleh: