Jakarta, Aktual.com — Direktur Eksekutif Indef Enny Sri Hartati menilai paket kebijakan ekonomi tahap I dan tahap II yang diterbitkan pemerintah memiliki sasaran penguatan perekonomian nasional jangka panjang.

“Kalau penerbitan paket kebijakan ekonomi I dan II belum mendongkrak nilai tukar rupiah, karena sasarannya berbeda,” kata Enny Sri Hartati pada diskusi “Paket Ekonomi Pemerintah dan Pengaruhnya terhadap Perekonomian Rakyat” di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu (7/10).

Menurut Enny Sri Hartati, menyikapi kondisi perekonomian nasional saat ini, di mana nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS, hendaknya pemerintah menerbitkan paket ekonomi yang sasarannya solusi untuk jangka panjang dan jangka pendek.

Solusi jangka panjang, kata dia, adalah penguatan struktur perekonomian nasional, sedangkan solusi jangka pendek adalah penguatan daya beli masyarakat.

“Persoalan jangka pendek adalah persoalan perut dan terkait dengan daya tahan masyarakat kelas bawah,” katanya.

Menurut Enny, persoalan jangka pendek ini harus segera diatasi karena jika terus berkepanjangan dapat menimbulkan penurunan kepercayaan kepada Pemerintah.

Enny menyoroti, adanya menteri-menteri di kabinet yang memiliki perbedaan pandangan dan memunculkan polemik dapat menurunkan kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah.

Hal ini menjadi tantangan Pemerintah untuk menjaga kepercayaan masyarakat dengan mencari solusi jangka pendek dan jangka panjang.

“Mengatasi hal ini, Pemerintah hendaknya melakukan komitmen yang kuat dengan menunjukkan kinerja yang bai,” katanya.

Enny menyoroti adanya menteri-menteri di kabinet yang memiliki perbedaan pandangan dan memunculkan polemik dapat menurunkan kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah.

Menurut Enny, solusi jangka pendek menjaga kepercayaan masyarakat dengan meningkatkan daya beli dan menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka