Petugas memantau arus mudik melalui layar cctv di Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu 2016 di Kantor Kemenhub, Jakarta, Rabu (29/6). Posko angkutan lebaran terpadu yang melibatkan Kemenhub dan berbagai unsur terkait itu melakukan pemantauan serta pengendalian lalu lintas angkutan lebaran 2016, dimana pemudik dengan menggunakan kendaraan bermotor diprediksi akan meningkat mencapai 5.638.683 motor atau meningkat 50 persen daripada lebaran tahun sebelumnya. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww/16.

Tulungagung, Aktual.com – Polres Tulungagung, Jawa Timur, akan mengoptimalkan fungsi sarana close circuit television (CCTV) yang tersebar di 16 titik jalur rawan kecelakaan di wilayah tersebut demi mengantisipasi lonjakan lalu lintas kendaraan selama arus mudik/balik Lebaran 2017.

“CCTV akan sangat membantu tugas kepolisian dan dinas perhubungan dalam memantau potensi kemacetan, gangguan lalu lintas ataupun kecelakaan dan tindak pidana kriminal di jalanan selama arus mudik Idul Fitri 1438 Hijriah,” kata Wakapolres Tulungagung Kompol I Dewa Gde Juliana di Tulungagung, Rabu (7/6).

Ia menyatakan sarana pendukung untuk optimalisasi 16 CCTV telah siap. Selain terpantau di pusat kendaali di Dishubkominfo Tulungagung, Satlantas Polres Tulungagung juga memiliki fasilitas pantau di ruang “command centre”.

Di ruang pusat kendali tersebut, lanjut wakapolres, terdapat sebuah layar besar yang bisa menampilkan seluruh gambar yang diambil 16 CCTV tersebut. Selain itu, ada beberapa komputer untuk menganalisa tangkapan kamera, seperti kepadatan arus, potensi gangguan lalu lintas dan sebagainya.

“Kami juga saling menyesuaikan dengan dinas perhubungan, dimana ada CCTV milik dishub, kami tidak akan memasang di lokasi yang sama,” katanya.

Juliana menjelaskan, sejumlah CCTV bisa digerakkan dari command centre untuk menyesuaikan kebutuhan pemantauan secara daring. Wakapolres memastikan ada koneksi antara dinas perhubungan dan Polres Tulungagung di tiga titik utama, yakni di Kemuning, Gragalan dan Jetakan.

Diprediksi kemacetan tahun ini akan bertambah. Hal itu dipicu kondisi jembatan darurat di Dessa Jeli, Karangrejo yang menghubungkan Trenggalek-Tulungagung-Kediri yang membuat arus harus searah dan lalu lintas menyeberang bergantian.

“Saat ini sudah bisa dilewati dengan dipasang jembatan bailley. Tapi tetap saja tidak bisa seperti kondisi normal,” ujarnya.

Karena itu, dipastikan akan ada limpahan pemudik dari jalur Jeli atau jalur barat ke Ngantru atau jalur timur. Kondisi lalu lintas akan terbantu, karena jalur Ngantru saat ini sudah dilebarkan. (ant)

Artikel ini ditulis oleh: