Pekerja sedang melakukan replanting kebun kelapa sawit dalam program peremajaan sawit rakyat

Jakarta, Aktual.com – Para petani sawit menjual barangnya ke Malaysia karena harga jual tinggi. Hal ini dianggap wajar oleh Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat Manurung.

Petani yang menjual tandan buah segar (TBS) kelapa sawit ke Malaysia. Alasannya, karena harga jual TBS kelapa sawit tinggi di Malaysia.

“Di Malaysia itu dijual Rp4.600 per kg tetapi kalau di Indonesia Rp800,” kata Gulat, Rabu (6/7).

Menurutnya, para petani menjual kelapa sawit ke Malayasia dalam dua bulan terakhir.

“Itu menjadi pilihan karena ini masalah perut, masalah biaya hidup kami dan ini menjadi catatan penting bagi kami untuk bertahan hidup,” ujarnya.

Ia menjelaskan dijualnya kelapa sawit ke Malaysia salah satunya karena kebijakan pemerintah yang melarang ekspor crude palm oil (CPO).

“Petani yang berada di perbatasan Malaysia sangat beruntung bisa membuat terobosan atau pilihan, sepanjang itu tidak merampok mencuri, saya pikir silakan saja,” tegasnya.

Terkait viralnya petani menjadi kelapa sawit ke Malaysia, pihaknya telah membicarakan kepada Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut, kata dia, berjanji untuk mengevaluasi terhadap kebijakan-kebijakan terkait yang membuat TBS petani rendah, khususnya pungutan ekspor.

“Ini saya bilang harapan baru ya,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid