Jakarta, Aktual.com — DPR RI menggelar Rapat Paripurna ke-5 DPR RI dalam masa persidangan I Tahun sidang 2015-2016, soal pertanggungjawaban APBN Tahun Anggaran 2014, Selasa (1/9).

Rapat Paripurna dipimpin oleh Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan didampingi Wakil Ketua DPR Agus Hermanto.

Dalam rapat paripurna disampaikan Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada TA 2014 berjumlah Rp1.550,49 triliun yang berarti 94,81 persen dari target APBN-P TA 2014, terdiri Realisasi Penerimaan Perpajakan berjumlah Rp1.146,87 triliun, Realisasi PNBP berjumlah Rp398,59 triliun dan Realisasi Penerimaan Hibah berjumlah Rp5,03 triliun.

Realisasi pendapatan negara tersebut terdiri dari realisasi penerimaan perpajakan berjumlah Rp1.146,87 triliun, realisasi PNBP berjumlah Rp398,59 triliun dan realisasi penerimaan hibah berjumlah Rp.5,03 Triliun.

“Berdasarkan realisasi pendapagan Negara dan Hibah yang dibandingkan dengan Belanja Negara, maka terdapat Defisit Anggaran yang berjumlah Rp. 226,69 triliun, yang berarti mencapai 93,87 persen dari APBN TA 2014,” ujar Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI Jazilul Fawaiq saat paripurna, Selasa (1/9).

Kemudian, realisasi pembiayaan untuk menutup defisit anggaran berjumlah Rp248,89 triliun, berasal dari sumber-sumber Pembiayaan Dalam Negeri sebesar Rp261,24 triliun dan Pembiayaan Luar Negeri sebesar minus Rp12,35 triliun, sehingga terdapat Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) untuk TA 2014 sebesar Rp22,20 triliun

Oleh karena itu, disepakati agar Pemerintah melakukan monitoring penyerapan anggaran secara maksimal dengan tetap berpedoman kepada prinsip efisien, ekonomis, dan efektif dalam pencapaian kinerja dan pelayanan kepada masyarakat sehingga sasaran pembangunan tercapai.

Artikel ini ditulis oleh: