Pekanbaru, Aktual.com – Manajer Lion Group Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau, menyatakan bahwa 187 penumpang Lion Air JT 141 telah diterbangkan dengan tujuan Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, setelah dipastikan isu bom di kabin pesawat hanya candaan.

“Tidak ada penumpang yang panik atau mengembalikan tiket. Dari 188 penumpang yang terdata seluruhnya telah diterbangkan, kecuali satu penumpang yang membuat isu candaan bom yang tidak bisa diberangkatkan,” jelas Manajer Lion Group Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Tri Mulyono di Pekanbaru, Jumat (8/1).

Dia menjelaskan ke 187 penumpang yang diterbangkan pada pukul 18.00 WIB itu terdiri dari 174 penumpang dewasa, sembilan anak-anak dan empat bayi.

Lebih jauh, dia mengatakan jadwal penerbangan rute Pekanbaru-Medan tidak ada yang terganggu akibat tertundanya penerbangan itu.

“Penerbangan JT 141 itu merupakan penerbangan terakhir tujuan Medan. Setelah itu tidak ada penerbangan lainnya, jadi secara umum tidak mengganggu jadwal penerbangan Lion Air lainnya,” jelasnya.

Hanya saja dia mengatakan ada salah satu penumpang tujuan Aceh yang transit melalui Kualanamu harus tertunda. “Untuk yang bersangkutan kita akan berikan akomodasi di sana (Medan),” ujarnya.

Sebelumnya Lion Air JT 141 tujuan Pekanbaru-Medan yang sedianya diberangkatkan pada pukul 14.25 WIB harus tertunda akibat salah seorang penumpang berkelakar membawa bahan peledak.

Akibatnya seluruh penumpang berikut bagasi terpaksa diturunkan kembali karena ada dugaan bom di dalam pesawat sesaat akan lepas landas.

Manajer Operasi Bandara SSK II Hasturman Yunus menjelaskan seluruh penumpang, isi bagasi serta kargo diturunkan dan diperiksa ulang untuk menjamin keamanan dan keselamatan penerbangan.

Menurut dia, dugaan tersebut ternyata adalah candaan salah satu penumpang yang kini sudah diamankan.

Hasturman menjelaskan bahwa hal itu terjadi pada saat pesawat parkir di area D6 Bandara Pekanbaru ketika proses “boarding” sekitar pukul 14.40 WIB, seorang penumpang pria yang duduk di kursi pesawat nomor 18B masih memegang tas sandangnya. Kemudian pramugari meminta agar tas itu disimpan di bagasi atas demi kenyamanan penumpang yang diketahui berinisial S itu.

“Saat pramugari berusaha menyimpan tas tersebut, pria itu bercanda dengan mengatakan agar berhati-hati karena jika terjatuh akan meledak,” jelasnya.

Sementara itu, saat ini oknum yang mengaku TNI tersebut diserahkan kepada satuan Denpom TNI AD. “Yang bersangkutan kini sudah diserahkan ke satuan TNI untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh: