Pengacara hak asasi manusia internasional Amal Clooney dan Nadia Murad, seorang wanita muda warga Yazidi yang diperbudak dan diperkosa oleh petempur IS di Mosul, telah lama mendorong Irak agar mengizinkan penyidik PBB untuk membantu penyelidikan.

Clooney dan Murad, yang keduanya tengah berada di Dewan Keamanan untuk pemungutan suara Kamis itu, menggambarkan resolusi tersebut sebagai tonggak sejarah dalam perjuangan meraih keadilan.

“Nadia dan saya tersenyum manis ketika kami melihat ke-15 anggota sepakat di ruangan itu,” kata Clooney.

“Sudah lama dinantikan, sementara itu, ada bukti yang telah hilang dan kami telah kehilangan beberapa peluang di sepanjang perjalanannya, namun fakta bahwa kita memiliki resolusi ini, menandakan kalau keadilan itu akhirnya mungkin akan terwujud,” katanya.

Murad mengatakan bahwa dia “sangat senang” karena dewan telah bertindak.

Dewan Keamanan berkumpul dalam acara pertemuan tahunan pemimpin dunia untuk Majelis Umum PBB.

Menteri luar negeri Irak Ibrahim al-Jaafari secara resmi meminta bantuan internasional dalam sebuah surat kepada Dewan Keamanan bulan lalu. Dewan dapat saja membentuk tim tanpa persetujuan Irak, namun Inggris menginginkan adanya persetujuan dari Irak.

Kekhalifahan IS runtuh pada Juli, ketika pasukan Irak dengan dukungan AS merebut kembali Mosul, ibu kota kelompok pemberontak itu di Irak utara, setelah melancarkan serangan sembilan bulan.[ant]

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Andy Abdul Hamid