Sejumlah warga mengangkut para korban dari sebuah gedung yang hancur akibat serangan Israel di Kota Rafah di Jalur Gaza bagian selatan, Selasa (17/10/2023).

Istanbul, aktual.com – Lebih dari 80 persen dari total populasi Jalur Gaza, yaitu hampir 1,9 juta orang, telah mengungsi sejak 7 Oktober, demikian dilaporkan oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Senin (4/12).

Selain itu, pernyataan tersebut menyampaikan bahwa hingga tanggal 2 Desember, 111 staf UNRWA dilaporkan meninggal dunia sejak dimulainya konflik.

Pasukan Israel melanjutkan serangan pengeboman di Jalur Gaza pada pagi Jumat (1/12) setelah menyatakan berakhirnya jeda kemanusiaan selama satu minggu.

Jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Gaza mencapai 15.899 orang sejak dimulainya konflik pada 7 Oktober, menurut pengumuman Kementerian Kesehatan di wilayah yang terkepung itu pada Minggu (3/12).

Sementara jumlah orang yang terluka di Jalur Gaza selama periode yang sama juga meningkat menjadi 41.316 orang. Di sisi lain, terdapat sekitar 1.200 orang yang telah kehilangan nyawa di Israel.

Banyak warga Palestina mencari perlindungan pada awal konflik ketika Israel memerintahkan penduduk di Gaza utara untuk berpindah ke daerah selatan, menyiratkan bahwa mereka akan lebih aman di sana.

Meskipun demikian, peringatan muncul bahwa pengungsian massal dapat menjadi bencana kemanusiaan.

Selain itu, dalam beberapa hari dan pekan berikutnya, Israel juga melancarkan serangan terhadap wilayah selatan, menyebabkan banyak pengamat berpendapat bahwa tidak ada tempat yang benar-benar aman di Jalur Gaza.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Rizky Zulkarnain