Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj

Jombang, Aktual.com – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) membantah tudingan pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor Jombang mengenai adanya intervensi partai politik di agenda Muktamar ke-33 NU di Jombang, Jawa Timur.

Membantah tudingan, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj mengatakan, dalam persiapan kegiatan muktamar, panitia berusaha dengan maksimal mencari bantuan ke berbagai pihak.

“Dominasi partai politik tidak ada, kami mencari bantuan ke sana kemari, dari istana, sampai pengusaha,” kata dia, di Jombang, Senin (13/7).

Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf berharap kegiatan muktamar ini bisa berlangsung dengan lancar dan tertib. Ia pun juga mendengar rumor adanya keterlibatan partai, namun ia menampiknya.

Ia mengatakan, sejumlah bendera partai politik memang berkibar, namun hal itu dinilai sebagai bentuk partisipasi. Hal yang sama juga dilakukan baik oleh kelompok masyarakat, pengusaha, yang memberi ucapan dalam kegiatan muktamar agar berlangsung dengan lancar.

“Kami persilakan yang ingin berpartisipasi. Kami harapkan muktamar ya bendera NU, tapi jika yang lain ingin pasang silakan, asal sesuai tema,” ujarnya.

Ia juga berharap, kegiatan muktamar di Jombang ini tidak seperti di Muktamar yang ke-32 di Makassar, yang sangat terlihat persaingan, salah satunya aksi dukungan pada salah satu calon untuk menjadi Ketua Umum PBNU.

Namun, jika saat pelaksanaan agenda muktamar nantinya penuh dengan berbagai macam dukungan, ia mengaku membiarkannya asalkan tidak di dalam area muktamar. Ia berharap, di area itu nantinya “bersih”.

Sebelumnya, sejumlah Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor Jombang mengatakan ada dugaan intervensi partai politik dalam agenda muktamar ini, dan berharap kegiatan Muktamar NU ini bebas dari intervensi partai.

Ketua Gerakan Pemuda Ansor Jombang Zulfikar D Ikhwanto mengatakan terdapat beberapa laporan yang ia terima adanya indikasi keterlibatan partai politik di agenda muktamar. Ia berharap, NU tetap sesuai dengan khittah-nya tidak terlibat dalam politik praktis.

Ia tidak memungkiri kader NU tersebar di semua tempat, termasuk dalam partai politik. Namun, ia meminta muktamar di Jombang ini netral dan bebas dari berbagai intervensi partai.

Artikel ini ditulis oleh: