Kiri-kanan ; Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Nahrowi Ramli, Ketua Umum DPW PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo, Ketu PLT DPD PDIP DKI Jakarta Bambang DH, Ketua DPW PAN Eko Patrio, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta M. Taufik, Ketua DPW PPP DKI Jakarta Abdul Azis, Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas, melakukan jumpa pers usai menggelar pertemuan lintas partai di Jakarta, Senin (8/8/2016). Dalam pertemuan lintas partai terdiri dari PDI Perjuangan, PAN, Partai Demokrat, PKB, PPP dan PKS untuk membahas penjajakan koalisi di Pilgub DKI Jakarta 2017 dan hasilnya lintas partai bersepakat untuk berkoalisi mengusung calon melawan bakal calon petahana Basuki Tjahja Purnama (Ahok).

Jakarta, Aktual.com – Perseteruan PDI-P dengan Partai Demokrat semakin memanas di Pilkada DKI Jakarta. Hal itu tercermin dari petinggi masing-masing partai turun gunung.

Belakangan ini, para dedengkot kedua partai tersebut yakni Susilo Bambang Yudoyono dan Megawati Soekarnoputri ikut berkampanye dalam perhelatan Pilkada ini.

Namun demikian, ternyata perseteruan panas tersebut hanya terjadi di Pilkada DKI Jakarta. Data resmi KPU menunjukkan bahwa PDI-P dan Demokrat berkoalisi di 24 daerah dari 101 daerah yang melakukan Pilkada serentak di seluruh Indonesia.

“PDI-P dan Demokrat nyatanya bersatu dalam mendukung pasangan calon yang sama di seperempat daerah Pilkada. Keduanya sama-sama mengeluarkan surat rekomendasi untuk pasangan calon yang sama,” ujar Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat Masykurudin Hafidz melalui keterangnyan yang diterima redaksi Aktual pada Rabu (8/2).

Kolaborasi antara PDI-P dan Demokrat dapat dilihat dalam Pilkada Aceh, dimana keduanya sama-sama mendukung pasangan calon Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah untuk memimpin provinsi serambi Mekkah tersebut. Sementara 23 daerah lainnya tersebar di kota yang menggelar Pilkada di seluruh Indonesia.

“Di antaranya Aceh Barat, Tapanuli Tengah, Musi Banyuasin, Brebes, Kota Singkawang, Buton Selatan, Maluku Tengah, Morotai hingga Lanny Jaya.”

Laporan: Teuku Wildan

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Teuku Wildan
Editor: Wisnu