Ketua Panitia Muktamar NU, Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) saat ditanyai waryawan mengenai jalannya Muktamar NU ke 33 di Alun-alun Jombang, Jawa Timur, Senin (3/8/2015). Syaifullah Yusuf mengaku 'mumet' (pusing) jika muktamar NU terus molor apalagi jika berakhirnya tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sampai 5 Agustus 2015. Meski begitu Gus Ipul yakin masalah ini akan cepat selesai. NU itu sudah terbiasa mendapatkan jalan keluar.

Surabaya, Aktual.com —  Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullh Yusuf atau yang dikenal dengan sebutan Gus Ipul, masuk dalam bidikan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai salah satu kandidat yang diusung sebagai bakal calon gubernur di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim 2018.

Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya Didik Prasetiyono, mengatakan bahwa sosok Gus Ipul memang sudah diakui kepopuleran dan kredibilitasnya sebagai seorang pemimpin. Maka dari itu, tidak salah jika PDIP menilai gus ipul punya kemampuan untuk melanjutkan roda pemerintahan Provinsi Jatim menggantikan Soekarwo di pilgub berikut.

“DPP telah melalukan observasi terhadap berbagai kemungkinan untuk calon yang diusung. Dan salah satunya memang ada nama Gus Ipul,” ujar Didik, Selasa (10/5).

Kendati demikian, diakuinya PDIP saat ini masih fokus terhadap Pilkada serentak 2017, khususnya di Jatim yang akan dilaksanakan di Kota Batu.

“Kita masih fokus untuk memenangkan dan mempertahankan posisi Wali Kota Batu sebagai satu-satunya Pilkada serentak tahun depan,” katanya.

Tidak itu saja, tugas tambahan dari DPP bagi daerah yang tidak menyelenggarakan Pilkada adalah menjadi relawan monitoring dan evaluasi di Pilkada se-Indonesia.

“PDIP Surabaya ikut mengirimkan kadenya untuk monev, seperti Sukadar ke Pilkada Kota Kupang dan Anugrah Ariyadi ditugaskan ke salah satu kabupaten di DI Aceh,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: