Senada, Direktur Eksekutif Populi Center Usep Ahyar menilai terbukti atau tidak, setiap persoalan yang menyangkut kasus korupsi pasti akan menggerus elektabilitas.
“Ini (korupsi) mesin penggerus yang paling efektif,” kata dia ketika berbincang dengan Aktual.com.

Terlebih menurut dia, jika kasus yang melibatkan Golkar dan PDIP ini menjadi besar seperti ketika KPK menetapkan mantan Menteri Sosial yang juga Sekjen Golkar, Idrus Marham sebagai tersangka.

“(Sebuah kasus korups) akan menggerus elektabilitas kalau dia menjadi opini publik dan viral, dibahas secara berminggu-minggu, itu pasti akan menggerus elektabilitas,” kata dia.

Ia pun sependapat jika dalam hukum pidana, kedua Parpol tersebut terancam. “Tapi kalau dari proses politik itu tergantung, apakah menjadi opini publik atau selesai karena dilokalisir, dia mengaku lalu mundur dari jabatan publik,” kata dia.

Persoalannya menurut dia terletak pada KPK sebagai institusi penegak hukum apakah akan bersikap kesatria dengan berpegang pada hukum atau malah kandas dengan lobi-lobi politik.

“Itu dimungkinkan (golkar dan pdip disanksi tidak ikut pemilu), tapi masalahnya enggak ada preseden, persoalannya berani enggak memulai itu,” kata dia.

Sebab menurut dia, selama ini jika ada perkara korupsi yang melibatkan politisi, selalu menjadi tanggung jawab dari kader yang melakukannya. Selalu jika tersangkut korupsi, menyebut itu adalah kesalahan oknum dan tidak pernah disangkutpautkan menjadi korupsi (korporasi) politik.

“Padahal bisa saja disangkutpautkan menjadi korupsi politik untuk membiayai partainya dan ini harus dibuktikan. Kalau itu bisa dibuktikan, saya kira bisa diberikan sanksi. Tapi kalau hanya sekedar dijatuhkan kepada oknum, tidak pernah kebuka,” kata dia.

Ia pun berharap KPK tidak melokalisir kasus tersebut dengan menjatuhkan pasal pidana kepada oknum politisi. KPK sambung dia, harus membuktikan omongannya untuk menjatuhkan pidana korupsi kepada korporasi dalam hal ini Parpol.

“Kuncinya di penegakkan hukum. Penegak hukum harus bisa membuka tabir korupsi politik yang dilakukan untuk kepentingan partai politik itu sendiri,” kata dia

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby