Jakarta, Aktual.com – Serapan anggaran DKI Jakarta di APBD 2015 hingga hari ini ternyata masih rendah.
Masuk Semester II, per 29 Juli, serapan anggaran DKI baru 19,21 persen saja. Atau baru Rp12,22 triliun dari total belanja daerah sebesar Rp63,65 triliun yang terserap.
Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat berdalih, rendahnya serapan anggaran DKI lantaran banyak pejabat pengguna anggaran yang takut tersangkut korupsi dan dicopot jika keliru gunakan anggaran.
Djarot pun mengaku memberi motivasi kepada lurah, camat dan kepala suku dinas.
“Untuk berani melaksanakan suatu program pembangunan di wilayahnya. Tidak boleh takut. Kalau dalam diri tidak ada niat melakukan korupsi ya berani saja,” ucap dia, Kamis (30/7).
Namun Djarot mengatakan kalao fenomena rendahnya serapan anggaran tak hanya terjadi di Jakarta saja. Tapi juga di provinsi lain bahkan di kementerian.
“Itu berlaku secara nasional. Oleh sebab itu, butuh terobosan dan kebijakan untuk mempercepat proses penyerapan anggaran,” ucap dia.
Diketahui, total nilai APBD DKI Jakarta sebesar Rp 69,28 triliun. Terbagi dua, yakni belanja daerah sebesar Rp 63,65 triliun dan dana Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) sebesar Rp 5,63 triliun.
Artikel ini ditulis oleh: