Foto yang diambil pada 6 Maret 2023 ini menunjukkan pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi di Futabacho, Futabagun, Prefektur Fukushima, Jepang. (Xinhua/ZhangXiaoyu)

Jakarta, Aktual.com – Operator pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi melanjutkan pelepasan air radioaktif yang telah diolah ke laut pada hari Rabu, sebagai pembuangan terakhir dalam tahun fiskal yang berakhir Maret. Meski kontroversial, Tokyo Electric Power Company Holdings (TEPCO) memastikan bahwa air tersebut memenuhi standar keselamatan sebelum pelepasan.

 

China telah menentang pelepasan ini, melarang impor makanan laut Jepang sejak Agustus. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, menegaskan perlawanannya dan mendesak Tokyo untuk menanggapi keprihatinan domestik dan internasional.

“Jepang perlu menanggapi kekhawatiran domestik dan internasional secara serius dan menanganinya dengan baik dengan sikap yang bertanggung jawab dan konstruktif,” kata Mao.

Dia juga mendukung pembentukan pengaturan pemantauan internasional yang independen.

Pelepasan air ini dianggap penting untuk menonaktifkan pembangkit listrik nuklir yang rusak pada 2011. TEPCO memutuskan melepaskan total 31.200 ton air yang diolah dalam empat putaran tahun fiskal ini, dimulai pada Agustus 2023. Proses ini diperkirakan akan berlangsung selama 30 tahun.

 

Meskipun TEPCO memastikan bahwa air diolah dan diencerkan, beberapa negara tetangga, termasuk China, tetap mengecam keputusan tersebut. Mereka menuntut pendekatan yang lebih bertanggung jawab dan mengusulkan pembentukan pengaturan pemantauan internasional yang efektif.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Jalil