Semarang, Aktual.co — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan pembangunan ruas jalur tol sepanjang 1.000 kilometer di seluruh Indonesia, akan rampung dalam jangka waktu lima tahun. 
Total dana pembangunan yang digelontorkan sebesar Rp7,3 triliun tersebut bersumber dari APBN.
“Dana itu bersumber dari dana daftar isian pagu anggaran (DIPA) Rp4 triliun, Leankeaping Rp1 triliun dan Badan Layanan Umum (BLU) Rp2,3 triliun,” kata Direktur Bina Teknik Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Subagyo, usai paparan bersama Bupati di Pendopo Bupati Batang, Jawa Tengah, Senin (7/6).
Pembangunan jalur tol di seluruh Indonesia diharapkan dapat dilaksanakan pada 2017 mendatang. Diharapkan, target pembebasan lahan/tanah setidaknya dapat rampung pada 2016 mendatang.
“Hari ini ibu Rini Soemarno (Menteri BUMN) ada di Lampung mempercepat jalur Bakahuni,” katanya.
Ia menjelaskan, secara teknis pembebasan lahan diserahkan kepada tim apprasial yang telah dibentuk bersama antara Kementerian PU dan PR, pemerintah daerah maupun pemilik lahan sesuai harga pasaran.
Sebagaimana diatur dalam UU No 2 tahun 2012, tim appraisal akan bekerja untuk menaksir harga tanah sesuai Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP).
“Konsultan appraisal yang nanti akan menentukan berapa harganya. Tentunya tim appraisal yang bertanggungjawab,” tutur dia.
Menurut dia, progres pembangunan lintas Jawa jauh tertinggal dibandingkan ruas jalan di wilayah lain. Rata-rata progres pembangunan di luar Jawa sudah mencapai 80 persen.

“Pembangunan tol baik dari Lampung, Medan Binjai, Tebing Tinggi, Samarinda, Balikpapna, Manado dan ruas jalur tol lain sudah berjalan,” beber dia.
Diakui, kendala pembebasan lahan masih terletak pada masalah tarik ulur harga lahan milik warga. 

Artikel ini ditulis oleh: