Washington DC, Aktual.com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan pada hari ini, Selasa (18/3) akan merilis dokumen pembunuhan Presiden ke 35 AS John F.Kennedy setebal sekitar 80 ribu halaman. Dokumen tersebut akan dirilis tanpa sensor sama sekali.
Dirilis dari CBS News, Trump mengatakan kalau rakyat Amerika sudah menantikan hal ini. ”Orang-orang telah menunggu selama puluhan tahun untuk ini,” ujar Trump di Kennedy Center pada Senin (17/3).
Trump juga menegaskan bahwa dokumen tersebut akan dirilis sepenuhnya tanpa penyuntingan atau sensor apa pun. ”Saya katakan, jangan disunting. Kami akan merilis semua dokumen JFK,” tambahnya.
”Saya katakan selama kampanye bahwa saya akan melakukannya, dan saya orang yang menepati janji,” ujar Trump lagi.
Sebulan lalu, badan penyelidik AS, FBI mengatakan telah menemukan sekitar 2.400 catatan terkait pembunuhan tersebut selama pencarian yang berasal dari tindakan eksekutif Trump yang memerintahkan berkas-berkas terkait pembunuhan tahun 1963 untuk dideklasifikasi.
Biro juga mengatakan bahwa dokumen-dokumen tersebut, yang telah diinventarisasi dan didigitalkan, ”sebelumnya tidak dikenali sebagai dokumen yang terkait dengan berkas kasus pembunuhan JFK.”
FBI juga mentransfer catatan-catatan tersebut ke Arsip dan Administrasi Catatan Nasional untuk dimasukkan dalam proses deklasifikasi yang sedang berlangsung. Biro tersebut tidak mengatakan apa isi catatan-catatan tersebut.
Sebelumnya, sehari setelah pelantikannya pada 20 Januari lalu, Trump langsung menandatangani sejumlah perintah eksekutif, termasuk perintah eksekutif untuk deklasifikasi dokumen pembunuhan JFK dan yang terkait dengan pembunuhan saudaranya Senator Robert F. Kennedy, termasuk pahlawan HAM AS Martin Luther King Jr.
Perintah tersebut memberikan waktu 15 hari kepada Direktur Intelijen Nasional AS dan Jaksa Agung AS untuk menyampaikan rencana kepada presiden untuk merilis catatan secara penuh dan lengkap yang terkait dengan pembunuhan Kennedy.
Untuk diketahui, Presiden ke-35 AS John F Kennedy tewas ditembak pada 22 November 1963 di Kota Dallas, Texas, saat berkendara dalam iring-iringan mobil. Lee Harvey Oswald ditangkap sebagai tersangka utama, namun kematiannya dua hari setelah penangkapan memicu berbagai teori konspirasi yang terus berkembang hingga kini.
Kongres AS pada tahun 1992 memberlakukan Undang-Undang Pengumpulan Catatan Pembunuhan Presiden John F. Kennedy, yang mengharuskan semua materi terkait pembunuhan disimpan dalam satu koleksi di Arsip Nasional dan dipublikasikan ke publik. Undang-undang tersebut memberi waktu 25 tahun kepada lembaga federal untuk memproses dan mengungkapkan dokumen tersebut, dengan pengecualian. Koleksi di Arsip Nasional terdiri dari lebih dari 5 juta halaman catatan.
Selama tiga dekade terakhir, Arsip Nasional telah menyediakan materi terkait pembunuhan Kennedy untuk umum, dengan kumpulan terbaru diungkapkan pada Agustus 2023. Badan tersebut mengatakan pada Desember 2022 bahwa lebih dari 97 persen catatan dalam koleksi Kennedy tersedia untuk rakyat Amerika.
(Indra Bonaparte)
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain