Pemerintah terbitkan surat utang negara. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator Perekonomian di era Presiden Gus Dur, Rizal Ramli meminta ke pemerintah terutama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk mengurangi utang secara signifikan. Jangan terus meningkatkan utang yang justru menjerat perekonomian nasional.

Jika alasannya untuk membangun infrastruktur, menurut dia, membangun infrastruktur memang bagus. Akan tetapi tak harus terus-terusan dibiayai oleh utang. Masih ada skema lain. Rizal pun menyarankan kebijakan anti utang sekaligus mengurangi ketergantungan dari utang. Pemerintah Joko Widodo pun diminta untuk mengiktisi cara-cara pemerintahan di era Gus Dur, meski kondisinya tak 100 persen sama.

“Tapi, satu-satunya pemerintah yang secara netto bayar utang dengan tidak melakukan utang baru yaitu di pemerintahan Gus Dur. Ada sebanyak US$ 4,18 miliar utang yang dihapus,” kata dia di Jakarta, ditulis Minggu (27/8).

Bahkan tak hanya kurangi utang, pemerintahan era Gus Dur dengan Rizal Ramli yang ada di dalamnya itu berhasil mengangkat perekonomian yang saat krisis tahun 197/998 mencapai minus 13 persen, kemudian di perbaiki oleh Presiden BJ Habibie menjadi minus 5 persen. Akan tetapi di era Gus Dur dari minus 5 persen menjadi 4 persen. Artinya bertumbuh 9 persen.

“Dan itu terjadi dalam kurun waktu dua tahun. Artinya ini kondisi positif, dari utang yang dikurangi dan pertumbuhan ekonomi pun bisa positif.”

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu