Dalam jumpa persnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bahwa kondisi terkini Gunung Agung sudah masuk fase kritis, dimana fase potensi letusan sangat tinggi dan dapat terjadi dengan waktu tidak bisa diprediksi. AKTUAL/Munzir

Denpasar, Aktual.com – Kebersamaan dan keterpaduan berbagai elemen masyarakat, pemerintah, TNI-Polri mewarnai penanganan pengungsi dari lereng Gunung Agung yang kini berstatus Awas (level IV) dengan estimasi ketinggian potensi erupsi antara 5-10 kilometer.

Gunung tertinggi di Bali itu memasuki hari kedelapan, Jumat (29/9) sejak ditingkatkan status aktivitas vulkaniknya dari Siaga menjadi Awas. Masyarakat telah menjauhi gunung untuk mengungsi ke tempat yang aman. Jumlah mereka yang mengungsi setiap hari terus meningkat.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali mencatat jumlah pengungsi terkini 96.086 jiwa tersebar di 430 titik di delapan kabupaten dan satu kota di Bali. Mereka menempati fasilitas umum, balai banjar, balai desa, maupun rumah milik masyarakat yang diberikan secara cuma-cuma, sebagai bentuk solidaritas dan ikut ambil bagian masyarakat dalam menanggulangi masalah sosial akibat bencana alam.

Hampir setiap balai banjar, balai desa, dan posko utama GOR Swecapura Kabupaten Klungkung ditempati para pengungsi, serta ratusan titik lainnya yang ditempati para pengungsi.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang sempat meninjau para pengungsi Gunung Agung (3.143 meter dari permukaan air laut) di GOR Swecapura menegaskan, negara memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan pangan kepada para pengungsi dari gunung tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Wisnu