Jakarta, Aktual.com – Pemerintah menyerap dana Rp5 triliun dari lelang enam seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp46,06 triliun.

Keterangan pers dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang diterima di Jakarta, Selasa (5/10), menyebutkan hasil lelang sukuk ini memenuhi target Rp5 triliun.

Untuk seri SPNS06042022, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 2,81 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo 6 April 2022 ini mencapai Rp5,63 triliun, dengan imbal hasil terendaj masuk 2,81 persen dan tertinggi 2,9 persen.

Untuk seri PBS031, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,9 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,19667 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Juli 2024 ini mencapai Rp10,29 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 4,19 persen dan tertinggi 4,41 persen.

Untuk seri PBS032, jumlah dimenangkan mencapai Rp1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,92929 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Juli 2026 ini mencapai Rp4,57 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 4,9 persen dan tertinggi 5,09 persen.

Untuk seri PBS029, jumlah dimenangkan mencapai Rp1,1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,35 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Maret 2034 ini mencapai Rp11,47 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 6,35 persen dan tertinggi 6,6 persen.

Untuk seri PBS004, jumlah dimenangkan mencapai Rp1,1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,4 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Februari 2037 ini mencapai Rp8,03 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,4 persen dan tertinggi 6,54 persen.

Untuk seri PBS028, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,97857 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo 15 Oktober 2046 ini mencapai Rp6,05 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,97 persen dan tertinggi 7,1 persen.

Dengan lelang tersebut, maka realisasi penerbitan sukuk negara periode Januari-September 2021 telah mencapai Rp215,19 triliun.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: A. Hilmi