Jakarta, Aktual.co —Pemerintah Indonesia dinilai tidak serius untuk mencari sumber energi alternatif pengganti bahan bakar minyak (BBM). Buktinya, hingga saat ini penggunaan salah satu dari energi alternatif yakni Bahan Bakar Gas (BBG) tidak berjalan efektif.
Pengamat dari Indonesian Public Institute, Karyono Wibowo mengatakan tak berjalannya konversi dari BBM ke BBG karena adanya kebijakan untuk mengekspor BBG. Padahal BBG jauh lebih murah ketimbang BBM dan lebih ramah lingkungan.
“Tapi ini kan paradoks sekali, pemerintah malah mengeluarkan kebijakan ekspor BBG,” ujar Karyono saat koferensi pers di Bakoel Koffie Jakarta, Minggu (16/11).
Bukti lain mengenai tidak seriusnya pemerintah untuk melakukan konversi BBM ke BBG juga terbukti dengan sedikitnya dibangun infrastruktur seperti SPBG (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas) untuk penyaluran BBG di masyarakat.
“Masa cuma 0,9 persennya. Dari APBN 2014 itu cuma dibangun sepuluh SPBG. Kalau mau konversi ya harus besar-besaran. Dengan begini kan keliatan sekali ngga seriusnya pemerintah,” ujarnya.
Padahal, jelasnya, ketersediaan BBM saat ini semakin menipis dan tidak seimbang dibanding tingkat konsumsi BBM yang mencapai 43,5 juta kilo liter (kl) per tahunnya.

Artikel ini ditulis oleh: