Menurut Sandi, peran masyarakat dibutuhkan karena para bandar narkoba sudah lihai menyembunyikan zat berbahaya tersebut.
Contohnya adalah diskotek MG yang berkedok tempat hiburan, namun ‘disulap’ menjadi pabrik narkoba.
“Karena kedoknya itu adalah tempat hiburan, tapi ternyata di dalamnya adalah produsen narkoba. Jadi, ini yang sangat kita harus waspadai dan harus tegas di sini,” tegasnya.
Lebih lanjut Sandi menambahkan, guna mengantisipasi peristiwa serupa terulang kembali, pihaknya akan segera mengevaluasi keberadaan diskotek di seluruh kawasan Jakarta.
“Sudah, saya sudah perintahkan. Semua nanti kita akan evaluasi, tapi kita minta bantuan masyarakat juga,” tandasnya.
Laporan: Fadlan Syiam Butho
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid