Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto mengusulkan agar Presiden Joko Widodo memiliki julukan atau sebutan sebagai Presiden perintis Indonesia maju yang akan menjadi warisan bagi bangsa.

Hal itu disampaikan Sunanto dalam pertemuannya dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, saat menyampaikan undangan membuka Muktamar ke-18 PP Pemuda Muhammadiyah di Kalimantan Timur, 21-24 Februari 2023.

“Kami mengusulkan Pak Presiden legacy-nya adalah perintis Indonesia maju. Dan akan kami sematkan nanti di Muktamar Pemuda Muhammadiyah,” tutur Sunanto, Senin (30/1).

Dia mengatakan ketimbang Jokowi disebut sebagai bapak infrastruktur, yang kemungkinan menjadi julukan yang stagnan, lebih baik Jokowi disebut sebagai perintis Indonesia maju yang memiliki semacam nilai-nilai untuk diteruskan oleh Presiden berikutnya dan dapat menjadi sebuah warisan ke depan.

“Usulan legacy-lah ke beliau. Bahwa ketimbang usulan (julukan) bapak infrastruktur, aku sampaikan ‘kalau bapak infrastruktur, ganti presiden Pak, nanti diresmikan (julukan) baru lagi, yang ini (infrastruktur) diklaim orang lain’,” ujarnya.

“Dan kalau bapak infrastruktur, menjadi stagnan bukan menjadi harapan, bukan menjadi suatu value yang bisa diteruskan. Maka kami usul, kami sematkan (perintis Indonesia maju) dan semoga ini bisa diterima banyak kalangan karena kerja-kerja beliau,” tambah Sunanto.

Pada kesempatan itu Sunanto mengundang Jokowi untuk menghadiri dan membuka Muktamar ke-18 PP Pemuda Muhammadiyah di Kalimantan timur 21-24 Februari 2023.

Penyelenggaraan muktamar di Kalimantan Timur sebagai bentuk dukungan PP Pemuda Muhammadiyah terhadap proses pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Karena kami melihatnya ini adalah pembangunan yang menjadi harapan dan pemerataan yang diharapkan selama ini masih renggang antara daerah satu dengan daerah yang lain. Kami harap dengan pembangunan ini maka timbul harapan bagi anak-anak bangsa, dan timbul budaya baru,” ujarnya.

Sunanto yang akrab disapa Cak Nanto mengatakan, dalam kesempatan itu Presiden menyampaikan bahwa Indonesia saat ini ibarat sebuah bangunan kolonial, sehingga untuk bisa menjadi sebuah bangsa maju yang besar Indonesia harus bisa membangun kemandirian itu sendiri, tanpa harus terbayang-bayangi masa-masa lalu, salah satunya dengan pembangunan IKN.

“Itu yang diharapkan. Yang paling penting pesan beliau bilang ‘Cak Nanto bahwa cita-cita pembangunan ini tidak hanya cita-cita saya, tetapi cita-cita sebelum saya’,” kata Sunanto mengulangi apa yang disampaikan Presiden.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Warto'i