Jakarta, Aktual.co — Perbankan nasional diminta bisa mendukung pengembangan energi baru dan terbarukan, kata Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan (LIPI) Maxensius Tri Sambodo.
Maxensius dalam sebuah diskusi di Kantor LIPI di Jakarta, Jumat (5/6), mengatakan peran perbankan nasional harus ditingkatkan untuk mengembangkan sektor yang bermanfaat bagi kehidupan bangsa seperti energi baru dan terbarukan.
“Perbankan nasional jangan hanya masuk di properti saja karena mereka harus masuk ke sektor yang bisa memberikan nilai tambah besar untuk masyarakat,” ucapnya.
Maxensius menuturkan, perbankan nasional harus mulai berani mengeluarkan modal besar yang dampaknya akan terasa bagi kehidupan masyarakat luas.
Pengembangan energi baru dan terbarukan, menurut dia mampu mendukung perekonomian masyarakat yang dilibatkan sekaligus bisa mengurangi beban impor yang memberatkan neraca perdagangan negara.
“Begitu pula dengan peran pemerintah daerah itu perlu didorong untuk bisa mengembangkan energi baru dan terbarukan,” ujarnya.
Peneliti tamu di Institute of Southeast Asian Studies Singapura itu mengatakan pemanfaatan energi baru dan terbarukan di Indonesia masih sangat rendah.
Dalam catatannya, energi geotermal baru terpakai 6 persen, air sebanyak 9 persen dan biomassa hanya 3 persen.
“Kalau dihitung masih sangat kecil pemanfaatannya. Tapi kalau mau dimanfaatkan semua, kita tidak perlu fosil, apalagi ditambah matahari. Artinya, perlu ada strategi lain dan terobosan untuk mengembangkan energi baru terbarukan. Kalau tidak, akan susah tercapai target 25 persen energi baru terbarukan dalam bauran energi nasional,” imbuhnya.

Artikel ini ditulis oleh: