Aparat Kepolisian menjaga iring-iringan konvoi saat berlangsung pawai Pilkada damai pasangan calon (paslon) bupati, wakil bupati melintas di kawasan Krueng Mane, Aceh Utara, Provinsi Aceh, Selasa (3/1). Pawai kampanye Pilkada damai paslon nomor urut satu Muhammad Thaib- Fauzi Yusuf, nomor urut dua Muhammad Nasir-T Muttaqin, nomor urut tiga Syamsuddin Jalil-Muhammad Jamil dan nomor urut empat Fakrurrazi-Mukhtar Daud yang digelar Komisi Independen Pemilihan (KIP) merupakan salah satu tahapan Pilkada serentak 2017 sebelum memasuki kampanye rapat umum. ANTARA FOTO/Rahmad/pd/17

Jakarta, Aktual.com – Pengamat politik Hanta Yudha AR menilai, kampanye yang dilakukan pasangan calon kepala daerah kepada masyarakat memberikan pengaruh besar dibandingkan dengan hasil survei.

“Kampanye yang dilakukan pasangan calon kepala daerah dapat mempengaruhi opini masyarakat lebih signifikan untuk memilih pasangan calon tersebut,” kata Hanta Yudha pada sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (21/1).

Hasil survei, kata dia, hanya menyimpulkan persepsi masyarakat dari penilaian yang diberikan masyarakat sebagai responden, dan tidak memberikan pengaruh signifikan pada pembentukan opini masyarakat.

Meski hasil survei pengaruhnya tidak signifikan, tapi banyak pasangan calon kepala daerah atau tim suksesnya yang menggunakan hasil survei untuk menggiring opini masyarakat.

“Cara seperti itu harus dihindarkan, karena penggiringan opini bukan merupakan fungsi sebenarnya dari lembaga survei.”

Hanta menegaskan lembaga survei fungsi sebenarnya untuk memetakan kondisi dan memprediksi kemungkinan pilihan masyarakat.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Wisnu