Makasar, Aktual.com — Wacana akan dilaksanakannya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar atau dikenal dengan istilah ‘Golkar Baru’ yang direncanakan berlangsung pada Oktober mendatang, dinilai sejumlah pihak sebagai alternatif kekisruhan dan dualisme partai Golkar saat ini.

Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Firdaus Muhammad menilai bahwa wacana Golkar yang ingin menggelar munas tanpa ARB dan AL menjadi keharusan untuk mengembalikan marwah politik golkar yang kian terpuruk.

“Setidaknya munas tersebut sebagai solusi atas konflik internal yang berkepanjangan saat ini,” ujar Firdaus ke Aktual.com, Sabtu (12/9) malam.

Menurut Firdaus, keharusan Munas tersebut mesti dilakukan sebab islah yang selama ini digagas oleh berbagai pihak dalam menyikapi dualisme partai Golkar sedikitpun tidak berefek (Baca: Yorrys: JK Setuju Munaslub).

“Tentunya kita berharap langkah ini demi penyelamatan partai,” tuturnya.

Selain itu, lanjut Firdaus, dengan dilaksanakannya Munaslub, nantinya diharapkan memberi dampak kebawah dengan menyatukan kembali dualisme kepengurusan.

“Harus segera memang dilaksanakan, kalau tidak demikian, bakal makin panjang proses perbaikan ke depan,” lanjutnya.

Firdaus menambahkan, langkah yang sedikit ekstrim ini memang perlu dilakukan agar konflik yang terus menerus saat ini terjadi tidak mewabah dan berimbas pada dinamika politik daerah dan proses pilkada serentak.

Artikel ini ditulis oleh: