Wakil Presiden RI Jusuf Kalla memberikan sambutan dalam acara Syukuran dan Silaturahmi Nasional Partai Golkar di Jakarta, Minggu (1/11). Silaturahmi nasional itu diharapkan menjadi awal bersatunya Partai Golkar sekaligus dalam rangka persiapan menghadapi pilkada serentak. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc/15.

Jakarta, Aktual.com — Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai calon ketua umum Partai Golkar kedepan haruslah sosok yang mumpuni dalam menahkodai partai berlambang pohon beringin.

Berdasarkan analisis politiknya, diantara nama calon yang beredar, kriteria mengerucut pada dua nama yaitu Ade Komaruddin dan Setya Novanto.

“Soal caketum Golkar yang ada, sejauh ini kecenderungan yang kuat adalah Ade Komaruddin dan Setya Novanto,” ujar Adi di Jakarta, Jumat (26/2).

Menurutnya, Novanto yang juga mantan Ketua DPR dan Akom yang kini sebagai Ketua DPR, merupakan kandidat yang sama-sama memiliki pengalaman di internal Golkar dengan kapasitas cukup mumpuni.

“Cuma Setya Novanto ada sedikit catatan soal etika yang mengakibatkan dia lengser dari Ketua DPR,” katanya.

Sementara Akom dinilai memiliki latar belakang organisatoris yang kuat. Hal itu, kata dia, ditunjukkan dengan pengalamannya di organisasi seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), yang memiliki akses jaringan ke seluruh pelosok Indonesia.

Adi mewanti-wanti pertarungan politik di Munas Golkar bukan hanya sekedar soal kompetensi dan kapabilitas, namun perang logistik antar kandidat.

“Bisa saja faktor keunggulan kapabilitas dan kompetensi dikesampingkan para pemilih, lalu memilih kandidat yang memiliki logistik lebih banyak,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh: