Foto aerial kendaraan mengantre menuju pertigaan pertemuan antara pintu tol Brebes Timur dan jalur Pantura, Brebes, Jawa Tengah, Selasa (5/7). Empat jalur dari jalan tol tersebut dibuka untuk kendararaan menuju arah Tegal. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/aww/16.

Semarang, Aktual.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyiapkan rambu-rambu dan penerangan jalan di sejumlah titik jalur alternatif, guna mengantisipasi penumpukan arus lalin di Exit Tol Brebes Timur selama arus mudik Idul Adha 1473 H.

Beberapa jalur alternatif hingga jalan arteri jalur Pantura, seperti di Pejagan – Klonengan, Ketanggungan – Slawi, Kaligangsa – Simpang Maya, Pemalang – Randudongkal, dan Pemalang – Wiradesa.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, macet saat arus Lebaran kemarin di Brebes menjadi catatan penting di wilayahnya. “Untuk itu, kita siapkan sistem umpan balik sebagai unit reaksi cepat pelayanan pemudik begitu penting,” terang dia, Jum’at (9/9).

Di pintu keluar tol Brebes Timur, lanjut dia, kini dibuat sistem toleransi macet maksimal lima kilometer. Jika macet sudah mencapai lima kilometer, maka secara otomatis kepolisian akan mengalihkan arus kendaraan ke jalur lain. Kata dia, sistem ini dimaksudkan untuk menghindari penumpukan kendaraan parah di satu titik seperti mudik lebaran 2016 lalu.

“Pom bensin kita minta ada petugas, pengantre BBM jangan sampai memenuhi badan jalan, harus satu baris saja. Untuk titik putar balik atau U turn kita jaga dengan memaksimalkan satpol PP setempat,” kata Ganjar.

Beberapa antisipasi yang telah dilakukan Dinas Perhubungan, selain pengalihan arus jalan alternatif adalah penempatan personel di daerah rawan macet, perlintasan KA, hingga jalan arteri.

Selain itu, tambah Ganjar, pengaturan waktu siklus alat pemberi isyarat lalu lintas, pengaturan antrean masuk SPBU, pelayanan BBM mobile, hingga pengawasan operasional angkutan barang dan layanan kesehatan 24 jam. Sedangkan untuk meningkatkan koordinasi pantauan lapangan terpadu, pihak Dishub juga sudah membuka sejumlah posko-posko mobile terpadu yang berada di beberapa titik,

“Melapor kehabisan bensin, ada yang sakit keras, melahirkan dan sebagainya. Sembarang boleh dilaporkan. Kita akan merespon dengan menjawab atau mengirimkan bantuan sesegera mungkin,” kata Ganjar.

Agar bantuan dapat segera mencapai target, Ganjar berkoodinasi dengan kepolisian TNI dalam penyediaan helicopter. Pos polisi dan kesehatan juga didirikan di titik-titik potensi macet dan kecelakaan.

Gubernur berharap pola antisipasi kemacetan arus lalu lintas pada Hari Raya Idul Adha tahun ini bisa dijadikan gambaran untuk untuk menghadapi libur Natal-Tahun Baru 2016 dan puncaknya akan diterapkan sepenuhnya pada Lebaran 2017 mendatang.

(Muhammad Dasuki)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka