Petani membawa garam menggunakan gerobak dorong saat panen di Desa Tasikharjo, Kaliori, Rembang, Jawa Tengah, Sabtu (19/9). Menurut petani panen Garam pada tahu ini yang terhitung mulai pada bulan Juni akan lebih panjang masa panennya dan di perkirakan sampai bulan November hal ini akibat dampak fenomena El Nino yang menyebabkan kemarau lebih panjang. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/nz/15.

Jakarta, Aktual.com – Sejumlah perajin ikan asin di Karangantu, Kota Serang, Banten, sejak dua pekan terakhir kesulitan mendapatkan pasokan garam sehingga berdampak terhadap produksi.

“Kami memproduksi hanya lima karung dari sebelumnya 20 karung per hari akibat kesulitan memperoleh garam,” kata Ratih (45) seorang perajin ikan asin di Pelabuhan Karangantu Kota Serang, Minggu (30/7).

Selama ini, dirinya bingung karena permintaan pasar di Provinsi Banten dan DKI Jakarta meningkat.

Namun, permintaan pasar tersebut tidak bisa terpenuhi akibat terbatasnya pasokan garam.

Biasanya, ia mendapat pasokan garam dari distributor sebanyak 20 karung untuk tiga hari.

Namun, saat ini pasokan garam hanya lima karung sehingga produksi ikan asin menurun.

Selain itu juga ditambah nelayan tidak melaut akibat cuaca buruk di Perairan Selat Sunda bagian utara dan selatan.

“Kami berharap kesulitan garam itu bisa segera ditangani pemerintah,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka