Dari kiri ke kanan, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon, Ketua DPR Bambang Soesatyo, Wakil Ketua KIP Gede Narayana dan Budayawan Ridwan Saidi berbincang saat peluncura buku berjudul 'Berpihak Pada Rakyat' Buku berupa catatan kinerja Fadli selama menjadi salah satu pimpinan DPR yang ditulis sejak 1 Oktober 2014 sampai 30 September 2017 di Press Room DPR, gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (8/2/18). Dalam uku tersebut merekam mulai dari isu penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), kriminalisasi para ulama, tuduhan makar terhadap kelompok aktivis, pengaduan korban penggusuran, pemutusan hubungan kerja, pembahasan RUU Pemilu, sampai polemik penerbitan Perppu Ormas yang dikeluarkan pemerintah. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Seiring peringatan Hari Pers Nasional 2018, Ketua DPR Bambang Soesatyo mengajak para pelaku di industri media, khususnya media mainstream agar mampu meredam dan mengalihkan tendensi ketertarikan masyarakat akan informasi hoax ataupun sesat melalui penyajian berita-berita yang menarik, berkualitas dan akurat.

“Tantangannya jauh lebih berat dan pelik karena wartawan di satu sisi harus bekerja lebih cepat (tuntutan deadline), namun di sisi lain di saat yang bersamaan data dan informasinya harus benar dan akurat. Kebenaran dan akurasi menjadi harga mati, agar informasi yang disajikan wartawan tidak menjadi hoax ,” kata Bamsoet sapaan akrab politisi dari Fraksi Golkar, Jumat (9/2).

Bamsoet menambahkan, ketika publik resah dan bertanya mengapa hoax bisa memadati jagad pemberitaan masa kini, keresahan dan pertanyaan itu sebenarnya dialamatkan juga kepada insan pers. Maraknya berita hoax menurutnya karena insan pers masa kini belum cukup sigap merespons setiap isu atau peristiwa di ruang publik. Ketidaksigapan wartawan akhirnya dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab menyebarkan hoax dari setiap peristiwa.

“Dengan begitu, fenomena maraknya hoax pada era sekarang harus ditanggapi oleh komunitas wartawan sebagai tantangan. Dengan meningkatkan kesigapan atau sensitivitas terhadap isu-isu yang beredar di ruang publik, peran wartawan pada dasarnya bisa mereduksi hoax,” ucap Bamsoet.

Selain itu, komunitas wartawan kata Bamsoet tentunya harus mampu beradaptasi dengan tantangan zaman yang dihadapi bangsa dan masyarakatnya, terlebih negara tengah menghadapi persoalan yang cukup pelik. Salah satunya adalah terkotak-kotaknya masyarakat akibat perbedaan pilihan politik dan beda keyakinan.

Artikel ini ditulis oleh: