“Kenapa perempuan sepanjang hidupnya merasakan kesakitan secara jasad (sakit haid, hamil, melahirkan). Belum lagi sakit secara jiwa (hubungan yang mengecewakan, kegagalan dalam membina hubungan, terus setelah menikahpun menjalani berbagai peperangan kuat, harus tetap menjaga kecantikan diri sementara harus menjalani kegiatan sebagai ibu dan istri yang taat dan membantu suaminya. Apakah itu adzab untuk perempuan ?”
Alhamdulillah, kita diciptakan bukan sebagai perempuan. Tapi memangnya laki-laki itu tidak merasakan kesakitan ? laki-laki tidak diujikah atau hanya perempuan kah yang diuji ?
لِیَمِیزَ ٱللَّهُ ٱلۡخَبِیثَ مِنَ ٱلطَّیِّبِ
“agar Allah memisahkan (golongan) yang buruk dari yang baik” [Al-Anfal: 37]
Secara umum, perempuan yang hamil merupakan hal sulit. Tapi kalau dia meninggal dalam keadaan itu maka dia mendapatkan pahala orang syahid. Jadi hamil itu dalam ibadah yang besar, sepanjang hamilnya 9 bulan itu maka setiap nafasnya dan semua gerak atau diamnya merupakan pahala.
Perempuan itu merupakan tanda nyata kehidupan dan sebab keberlangsungan hidup. Itulah kemuliaan kaum perempuan yang diciptakan dari sesuatu yang hidup (Sayyiduna Adam ‘alaihissalam).
Seorang pelacur yang memberi 1 kali saja minum pada anjing, maka masuk surga. Sementara kamu berapa anak yang kamu susui? berapa kali susuan? Lalu setelah mereka besar, berapa kali kamu memberinya makan dan minuman? menyucikan pakaian-pakaiannya? Kamu juga membersihkan kotorannya. Begitulah, sampai akhirnya dia besar, menikah dan juga punya anak. Berarti kamu begitu mulia, dalam posisi yang mulia.
Ketika perempuan mengetahui kemuliaannya maka hal itu meringankan beban yang dirasakannya. Perempuan juga merupakan tempat penampakan bahwa Allah SWT itu Menghidupkan dan Mematikan.
Jadi perempuan yang meninggal saat hamil dan nifas dapat pahala syahid, yang keguguran anaknya maka anak itu jadi penjaminnya di akhirat, sebab masuk surga.
Kemudian ketika si perempuan berinteraksi baik dengan suaminya, meskipun begitu banyak kesibukan tapi dia tetap peduli dengan penampilan dan kecantikannya maka peranan istri yang baik itu menjadikan dia mendapat pahala orang puasa dan shalat malam. Allah SWT Menjadikan sesuatu yang sesuai dengan nalurimu sebagai suatu ibadah. Jadi perempuan itu diberi pahala yang begitu banyak.
إِنَّ ٱلۡإِنسَـٰنَ لَكَفُورࣱ
[Al-Hajj: 66]
Artikel ini ditulis oleh:
Abdussalam Arfan Hadiyansyah