Jakarta, Aktual.com — Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) segera membangun menara yang memadukan perkantoran, apartemen, hotel, kondominium dan pusat perbelanjaan dengan nilai invetasi sekitar Rp4 triliun.

“Gedung dengan konsep “green building” tersebut akan dibangun dengan melibatkan 10 BUMN Karya,” kata Direktur Utama Peruri Prasetio, usai Konferensi Pers Kinerja Semester I 2015, di Jakarta, Rabu (12/8).

Menurut Prasetio, gedung yang berlokasi berlokasi di Jalan Falatehan Blok M, Jakarta tersebut berdiri di lahan seluas 5,4 hektare milik Peruri.

“Dengan proyeksi luas gedung 300.000 meter per segi, maka dana investasi yang dibutuhkan tergantung KLB (koefisien lantai bangunan) atau berkisar Rp4 triliun,” ujarnya.

Ia menjelaskan, Peruri menginginkan dalam pembangunan proyek tersebut dilaksanakan dengan pola kemitraan yang melibatkan 10 BUMN Karya.

Proses “beauty contest” sedang berlangsung. Sebanyak 10 BUMN Karya segera memasukkan penawaran.

Jika proses penawaran tender selesai pada akhir 2015, maka “pemasangan tiang pancang” (ground breaking) akan dilakukan pada awal 2016.

Dengan waktu pembangunan sekitar 2-3 tahun, maka gedung tersebut diharapkan dapat dioperasikan pada awal 2018.

Adapun skema pembangunannya, juga sedang dibahas dengan tiga opsi yaitu “built operate and and transfer/BOT), kerja sama operasional (KSO), dan “strata title” dengan pembatasan.

Selain BUMN Karya kata Prasetio, Peruri juga akan meminta keterlibatan Bank BUMN untuk ikut berpartisipasi dalam hal pembiayaan.

“Kami (Peruri) memiliki lahan, BUMN Karya yang membangun, dan Bank BUMN dari sisi pendanan. Inilah yang disebut dengan kemitraan BUMN,” ujarnya.

Ia menambahkan, saat yang bersamaan proses pembangunan gedung Peruri tersebut sedang meminta dukungan dari Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN dan termasuk dengan Pemda DKI Jakarta.

Pembangunan gedung tersebut ujar Prasetio, bagian dari transformasi bisnis perseroan di bidang jasa pengembangan lahan dan aset perusahaan melalui anak usaha Peruri di bidang properti.

“Selain pembangunan gedung di Jalan Falatehan, Peruri juga secara perlahan sedang merevitalisasi aset Peruri yang berada di 12 lokasi, seerti di Padalarang, Gadog, dan si sejumlah kota lainnya,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh: