Dua orang terlihat di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (31/7/2015). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari terakhir pekan ini ditutup berhasil tembus 4.800 didukung ramainya transaksi. IHSG melesat 90,04 poin atau 1,91% ke level 4.802,53. AKTUAL/TINO OKTAVIANO 

Jakarta, Aktual.com — Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan, perusahaan sekuritas masih cukup banyak yang memiliki modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) di bawah Rp50 miliar.

Hal ini dianggap mengkhawatirkan, sebab jika tergerus sampai batas minimal Rp25 miliar, yang merupakan batas bawah akan disuspensi dalam arti tidak boleh melakukan transaksi perdagangan.

“Saat ini, perusahaan sekuritas atau AB yang memiliki MKBD di bawah Rp50 miliar sebanyak 40 AB. Semuanya memang dari lokal,” kata Direktur BEI, Alpino Kianjaya di Jakarta, Jumat (19/2).

Lebih lanjut dikatakan Alpino, jika dibagi kelompok berdasar MKBD antara Rp50 miliar-Rp250 miliar, maka ada tiga kelompok AB yang totalnya berjumlah 109 AB itu. Untuk AB kecil yang MKBD-nya di bawah Rp50 miliar berjumlah 40 AB. Sedang yang di atas Rp250 miliar sebanyak 24 AB.

“Sisanya, ada 45 AB yang memiliki MKBD di rentang Rp50 miliar-Rp250 miliar. Tentunya BEI terus mendorong agar AB semakin kuat dan menambah MKBD-nya. Karena kalau sampai disuspensi, kasihan investornya,” terang dia.

Selama ini, BEI juga terus mendorong agar pengelolaan internal AB semakin memadai. Dilihat sari governanve-nya, risk management, sistemnya, dan termasuk yang terpenting comply dengan regulasi yang mengaturnya.

“Bahkan sistem yang ada di AB harus sebagus mungkin. Bahkan sistemnya itu dapat menembus kondisi keuangan si investor. Termasuk menelusuri utang investor agar Bursa juga tidak rugi,” pungkas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka