pemerintah tidak bisa mempertahankan harga gabah. Kalau kondisinya selalu begitu, para petani tidak akan sejahtera sebab pengeluaran dan pemsukan tidak seimbang.

Jakarta, Aktual com – Kondisi pertanian dalam berbagai komoditas terus mengalami kondisi yang memprihatinkan dan masih jauh dari kesejahteraan. Kondisi itu memicu banyak petani malah migrasi ke sektor lain untuk untuk mencari kehidupan yang lebih baik.

“Perpindahan petani ke sektor lain karena memang tingkat penghasilan di sektor pertanian terus merendah. Terutama di sektor komoditas tanaman padi dan palawija,” ujar ekonom INDEF, Abra Talattov di Jakarta, dalam diskusi ketimpangan lahan, di Jakarta, Kamis (4/5).

Sehingga, kata dia, dengan rendahnya tingkat kesejahteraan di sektor pertanian membuat sektor ini justru tak menarik lagi bagi keluarga miskin di pedesaan.

“Hal ini tercermin dari data RTP (Rumah Tangga Pertanian) tahun 2013 yang mengalami penurunan dibanding 2003 dan juga data tenaga kerja sektor pertanian yang terus mengalami penurunan sejak 2001. Dan itu masih terjadi sampai saat ini,” papar dia.

Dia menegaskan, selama ini banyak petani yang pindah ke sektor industri dan jasa, sehingga ketika ada penurunan di sektor pertanian, maka dianggap dan diklaimnya sudah berhasil.

“Karena yang terjadi di Indonesia justru sektor pertanian belum optimal. Dengan begitu banyak yang pergi ke kota,” tutupnya.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka