Megawati diminta turun tangan. (ilustrasi/aktual.com)
Megawati diminta turun tangan. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Ketua Aliansi Masyarakat Jakarta, M Rico Sinaga mengatakan bahwa Pilkada DKI 2017 cerminan dari konstelasi Orde Baru (Orba) versus Pro Mega (Promeg) sewaktu akhir dekade 1990-an.

Menurut Rico, Golkar bersama Hanura dan Nasdem mencoba menguasai Indonesia melalui gerbang politik di ibu kota.

“Ingat adagium, menguasai Jakarta sama dengan menguasai Indonesia. Dengan melalui tokoh kontroversial Ahok, mereka akan membius rakyat untuk memenangkan Pilgub yang kemudian akan digunakan sebagai legitimasi kembalinya Orde Baru,” kata Rico, Senin (1/8).

PDIP, kata Rico, menyadari bahwa jika Ahok memenangkan Pilgub DKI 2017, maka Orba akan kembali menindas. Hal ini terlihat dari kebijakan Ahok yang cenderung represif. Sehingga, para pendukung keluarga Soekarno kesadarannya muncul untuk kembali mengumpulkan kekuatan perlawanan dalam bentuk Promeg.

Bila Megawati cepat merespon dengan mengeluarkan rekomendasi cagub untuk melawan Ahok, maka kekuatan Promeg akan menjadi kekuatan militansi yang mampu menggulung Orba.

“Seperti sejarah yang pernah mencatat bahwa demokrasi dan keterbukaan bangsa hari ini disebabkan dan diinisiasi oleh Promeg,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh: