Jakarta, Aktual.com — Direktur Eksekutif Segitiga Institute, Muhammad Sukron, mengatakan kemunculan nama Ani Yudhoyono sebagai calon presiden 2019 perlu diuji. Utamanya berkaitan dengan tingkat elektabilitas dikalangan masyarakat, sebab nama Ani tidak otomatis berbanding lurus dengan elektabilitas suaminya Susilo Bambang Yudhoyono.

“Tingkat elektabilitas Ani masih harus diuji. Sebab belum tentu posisi SBY memberi berkah elektoral buat Ani,” terang Sukron kepada wartawan, Rabu, (16/3).

Ani Yudhoyono diketahui mendampingi SBY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat dalam Tour De Java untuk menyerap aspirasi rakyat ke berbagai daerah. Namanya kian dikenal masyarakat dari rangkaian acara tersebut. Namun usaha itu dinilainya belum cukup.

Terlebih dengan sikap yang selama ini ditunjukkan Ani Yudhoyono. Sikapnya dirasa belum menyentuh kalangan masyarakat bawah, melainkan hanya kalangan menengah keatas. Dicontohkan bagaimana kebiasaan Ani memposting foto-foto keluarganya di media sosial.

“Bu Ani harus mulai membatasi diri untuk foto-foto keluarga atau narsis. Cara itu memang memikat kelas menangah baru yang mulai merasakan mobilitas sosial atau naik kelas. Namun tidak bagi rakyat kebanyakan,” jelas Sukron.

“Senyuman bahagia dalam foto itu bila disebar kapada rakyat yang kelaparan tentu sangat melukai, bukan meraih empati,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh: