Pada bulan Februari 2018 produksi padi diprediksi meningkat menjadi 8,60 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) dengan ketersediaan beras sebanyak 5,40 juta dan konsumsi beras 2,50 juta ton. Pada bulan Maret 2018 produksi padi diprediksi kembali meningkat 11,90 juta ton GKG, dengan ketersediaan beras sebanyak 7,47 juta ton dan konsumsi 2,50 juta ton. Artinya, produksi beras akan mengalami surplus sekitar 4,97 juta ton.

Sebelumnya, permasalahan akurasi data pangan dinilai perlu menjadi hal yang benar-benar diperhatikan pemerintah agar kebijakan pemerintah ke depannya bisa dibuat berlandaskan fondasi data yang kuat dan tepat sesuai dengan kondisi di lapangan.

“Ketidakakuratan data pangan sudah sering disuarakan sebagai salah satu penyebab permasalahan penanganan pangan,” kata Kepala Bagian Penelitian Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Hizkia Respatiadi.

Menurut dia, hal itu bisa disebabkan antara lain parameter pengambilan sampling yang sudah ketinggalan zaman, ketidakcermatan enumerator (pengambil data) dan juga ketidakakuratan jawaban narasumber. Selain itu, ujar dia, panjangnya distribusi data dari tingkat desa hingga ke pusat juga berpotensi menimbulkan ketidakakuratan.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid