Medan, Aktual.co — Pemerintahan Presiden Jokowi sepertinya tidak main-main soal rencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) penghujung November 2014 ini. Meski demikian, belum diketahui besaran kenaikan itu.
Plt. Bupati Tapanuli Tengah, Sukran Jamilan Tanjung tak menampik jika penaikan itu akan berdampak pada naiknya inflasi. Di mana, kelompok masyarakat khususnya nelayan dan petani, yang dinilai paling merasakan dampaknya.
“Kita akan kordinasi dengan TPID, Bank Indonesia, dari situ kita ketahui berapa tingkat inflasi, apalagi ini banyak nelayan, petani, pasti akan berdampak,” ujar Sukran saat dihubungi Aktual.co, Jumat (7/11).
Menurutnya, rencana kenaikan harga BBM harus direspon oleh masyarakat di daerah. Caranya dengan melakukan penghematan dan mengubah pola hidup. Misalnya, menggunakan kendaraan seperlunya.
“Kenyataannya harus menerima kenyataan itu (BBM naik), jadi sudah bisa berhemat menggunakan BBM, seperlunya. Misalnya, kalau cuma jarak 200 meter, ya gak usah naik motor, bisa jalan kaki, atau bersepeda. Ini salah satu penghematan masyarakat,” kata dia.
Dikatakan Syukran, mengantisipasi kenaikan BBM itu, dirinya berharap tidak memunculkan spekulasi di tengah masyarakat, misalnya penimbunan-penimbunan BBM.
“Spekulan, penimbun akan memanfaatkan situasi, jahat-jahat itu kan. Kita juga berharap aparat agar bisa juga mengawasi dan mengantisipasi gejolak di tengah masyarakat,” ujarnya.